Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Partner
  • Unggulan

WE Day UGM 2022: Meningkatkan Kesadaran akan Perubahan Iklim dan Mendorong Pemberdayaan Masyarakat

Acara berbasis universitas di Indonesia ini menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bumi; dari workshop urban farming hingga penanaman mangrove.
Oleh Kresentia Madina
14 Juli 2022
Seorang remaja dari ugm dan tiga anak sekolah dasar menanam benih bakau. Foto diambil dari atas dan hanya memperlihatkan kepala dan punggung mereka.

Sejumlah pelajar menanam mangrove bersama-sama dengan WE Day UGM. Foto oleh WE Day UGM 2022.

Anak muda memiliki kekuatan. Dari joget TikTok yang lucu hingga aktivisme digital, mereka mampu membuat berbagai hal menjadi tren dalam sekejap mata karena kelihaian mereka dalam menggunakan teknologi. Kesadaran yang cukup mengenai suatu masalah dan keberanian untuk memulai pembahasan barangkali adalah apa yang mereka butuhkan.

Dalam menyambut Hari Bumi, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 (WE Day UGM 2022) untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim dan mendorong pengurangan emisi di Indonesia.

Kesadaran dan pemberdayaan

Di tahun kedua penyelenggaraannya, WE Day UGM mengusung tema “Breaking Free from Emissions and Raising Climate Change Awareness” (Bebas dari Emisi dan Meningkatkan Kesadaran Perubahan Iklim). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim, khususnya di kalangan pemuda, dan menciptakan dampak jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin mengurangi kesenjangan antara pemuda dan masyarakat sekitar kita karena kehidupan kita sehari-hari tidak terlepad dari lingkungan. Tidak ada salahnya untuk lebih mengenal lingkungan kita. Untuk pengabdian kepada masyarakat, kami ingin lebih dapat menciptakan pemberdayaan jangka panjang ketimbang sekadar pengabdian,” ujar Faiza Salsabila Rahmah, Koordinator Acara WE Day UGM 2022 kepada Green Network, Kamis (7/5/2022).

Acara diawali dengan workshop urban farming (pertanian urban) dan kompetisi video, dilanjutkan dengan penanaman mangrove serta kelas iklim.

Tanaman hidroponik dan mangrove

Rangkaian acara WE Day UGM 2022 ini utamanya berfokus pada bagaimana kita dapat mengambil tindakan atas perubahan iklim dan mengurangi emisi di lingkungan terdekat kita. Workshop urban farming secara khusus membahas tentang bagaimana memulai pertanian hidroponik menggunakan metode Kratky, suatu bentuk hidroponik pasif yang tidak memerlukan instalasi yang rumit. Anda hanya membutuhkan air dan nutrisi.

Workshop tersebut menghadirkan Ahmad Ardan Ardiyanyo, seorang pengusaha hidroponik, untuk mengajak masyarakat menerapkan metode sederhana dan menyenangkan ini di tempat tinggal mereka. Workshop kemudian dilanjutkan dengan proyek video dimana para peserta mendokumentasikan proses pembuatannya.

Sementara itu, kegiatan penanaman mangrove dilakukan pada 18 Juni di Pantai Baros yang memiliki hutan mangrove dan konservasi. Penanaman dilakukan atas kerja sama dengan masyarakat sekitar yang disebut KP2B (Pemuda & Keluarga Baros) dan Keluarga Konservasi Sumber Daya Hutan dari UGM. Mereka memperkenalkan keanekaragaman hayati pantai lokal kepada siswa kelas 4 dan 5 SDN Tirtohargo yang berlokasi tak jauh dari pantai.

“Tidak hanya siswa SD, kami sebagai panitia juga banyak belajar tentang penanaman mangrove. Kami memulai dengan memberikan beberapa informasi dasar, kemudian dilanjutkan dengan penanaman mangrove itu sendiri, bersama dengan KP2B,” kata Faiza.

Menantang namun perlu

Suara anak muda sangat penting, tetapi untuk memantiknya tidaklah mudah. Meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim memerlukan pendekatan yang cermat dengan topik-topik pilihan yang dapat menjangkau semua orang, termasuk anak sekolah dasar. Pada akhirnya, WE Day UGM ingin menyoroti pentingnya pengurangan emisi karbon individual dan memulai pembahasan tentang perubahan iklim di antara kelompok anak muda dan di media sosial.

WE Day UGM 2022 akan melanjutkan rangkaian acara dengan membuka kelas iklim yang digelar pada Agustus. Informasi lebih lanjut tersedia di akun Instagram mereka.

Penerjemah & Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Australia Luncurkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan untuk Dukung Pencapaian Net Zero
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana

Continue Reading

Sebelumnya: Komitmen Clara Lionel Foundation, Yayasan Rihanna untuk Keadilan Iklim
Berikutnya: Berakhirnya Era Keemasan Beras Indonesia

Artikel Terkait

sekelompok orang berfoto bersama dengan sebagian berdiri dan sebagian berjongkok. Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Oleh Ihsan Tahir
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025
seorang nelayan berdiri di kapal kecil di tengah perairan Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE

Oleh Abul Muamar
1 Juli 2025
tembok memanjang di hadapan air laut dengan burung-burung bertengger di atasnya Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi

Oleh Seftyana Khairunisa
30 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.