Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Polusi Udara dan Risiko Demensia yang Lebih Tinggi

Penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap partikel kecil di udara yang tercemar berkaitan erat dengan risiko demensia yang lebih tinggi.
Oleh Dinda Rahmania
26 Agustus 2025
pasangan lanjut usia menggunakkan masker

Foto: Lifestylememory di Freepik.

Udara bersih sangat penting bagi kesehatan kita dan masa depan yang berkelanjutan. Namun hari ini, yang ada justru polusi udara di mana-mana. Polusi udara bukan hanya menyebabkan masalah pernapasan seperti asma—tetapi juga dapat memengaruhi penuaan otak kita. Sebuah penelitian menunjukkan bagaimana paparan polusi udara jangka panjang dapat meningkatkan risiko demensia.

Memahami Demensia

Demensia adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi daya ingat, cara berpikir, perilaku, dan aktivitas sehari-hari seseorang. Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan demensia sebagai salah satu penyebab utama disabilitas dan ketergantungan di kalangan lansia di seluruh dunia.

Di seluruh dunia, ada sekitar 55 juta orang hidup dengan demensia, dengan lebih dari 60% di antaranya tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana populasi menua dengan cepat. Jumlah tersebut terus meningkat, dengan tambahan sekitar 10 juta kasus baru setiap tahunnya. Jumlah total penderita demensia diperkirakan akan meningkat menjadi 153 juta pada tahun 2050.

Demensia jelas mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang. Penyakit ini mengurangi kemandirian seseorang dengan mempersulit komunikasi dan meningkatkan risiko infeksi, terjatuh, dan gizi buruk. Tidak hanya itu, demensia juga bisa berdampak terhadap pengasuh penderitanya—menyebabkan stres, beban keuangan, dan gangguan kesehatan mental.

Kaitan Antara Polusi Udara dan Risiko Demensia

Para peneliti dari Universitas Cambridge menemukan bukti yang mengaitkan polusi udara dengan risiko demensia. Mereka meninjau 51 studi dengan data dari lebih dari 29 juta orang di Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Australia. Temuan yang diperoleh menunjukkan hubungan yang jelas antara polusi udara dan risiko demensia yang lebih tinggi.

Penelitian tersebut menyoroti tiga polutan utama: partikel halus (PM2.5), nitrogen dioksida (NO2), dan jelaga. Setiap 10 mikrogram PM2.5 meningkatkan risiko demensia sebesar 17%. Nitrogen dioksida meningkatkannya sebesar 3%, sedangkan jelaga sebesar 13% per mikrogram. Polutan-polutan ini terutama berasal dari bahan bakar fosil, pabrik, dan lalu lintas di perkotaan.

Para ilmuwan percaya bahwa kerusakan tersebut berasal dari peradangan dan stres oksidatif di otak. Polutan dapat berpindah dari paru-paru ke aliran darah, mencapai otak, dan merusak sel, yang mempercepat penurunan kognitif. Risikonya sangat tinggi untuk demensia vaskular, yang berkaitan dengan aliran darah yang buruk di otak.

Sayangnya, sebagian besar penelitian dilakukan di negara-negara berpenghasilan tinggi, sementara wilayah berpenghasilan rendah dan menengah, yang penduduknya sering menghadapi polusi yang lebih parah, kurang terwakili. Hal ini menekankan perlunya penelitian global yang lebih inklusif.

Udara Bersih untuk Kesehatan Masyarakat

Polusi udara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mendesak dan membutuhkan solusi sesegera mungkin. Udara yang lebih bersih bukan hanya tentang mengurangi kabut asap atau meningkatkan visibilitas; tetapi juga tentang melindungi paru-paru, jantung, dan bahkan otak kita. Mencegah polusi udara harus tetap menjadi prioritas, sementara mengurangi emisi dari kendaraan, industri, dan bahan bakar fosil merupakan langkah penting. Hal ini membutuhkan perubahan sistemik yang melindungi manusia dan planet Bumi.

Pemerintah harus menerapkan kebijakan yang lebih kuat untuk membatasi emisi dan menegakkan standar kualitas udara sehingga industri wajib beralih ke praktik yang lebih bersih dan berkelanjutan. Selain itu, investasi dalam sistem transportasi umum dan ruang terbuka hijau perkotaan juga penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat sekaligus mengurangi paparan polusi.

Pada akhirnya, tindakan kolektif adalah kunci karena udara bersih merupakan tanggung jawab bersama. Dengan memastikan pemenuhan hak atas udara bersih, kita dapat meningkatkan kesehatan masyarakat demi kesejahteraan generasi kini dan generasi mendatang.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Dinda Rahmania
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis seputar isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.

  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Bagaimana Ongi River Movement di Mongolia Melindungi Manusia dan Lingkungan
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Bagaimana Upaya China dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Tingkat Daerah
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Menengok Pelatihan Pemuda Desa di India untuk Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Continue Reading

Sebelumnya: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh
Berikutnya: Sisi Kelam Pengembangan Pariwisata di Kawasan KEK Mandalika

Lihat Konten GNA Lainnya

Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia