Standar FINZ: Kerangka Kerja Berbasis Sains untuk Mengakhiri Pembiayaan Bahan Bakar Fosil

Foto: Expect Best di Pexels.
Dunia dengan nol emisi telah menjadi tujuan global bersama, dengan penekanan pada pengurangan emisi untuk membatasi perubahan iklim. Selain menjadi isu lingkungan, perubahan iklim juga merupakan tantangan ekonomi. Oleh karena itu, sektor keuangan memiliki peran vital dalam mengarahkan aliran dana—baik untuk energi bersih maupun bahan bakar fosil. Terkait hal ini, Standar Nol Bersih Lembaga Keuangan (Standar FINZ) dibentuk untuk mendorong sektor keuangan menghentikan ekspansi bahan bakar fosil.
Standar Nol Bersih Lembaga Keuangan (Standar FINZ)
Science Based Targets initiative (SBTi) meluncurkan Standar Nol Bersih Lembaga Keuangan (Standar FINZ) pada Juli 2025. Ini merupakan kerangka kerja berbasis sains yang dirancang khusus untuk bank, manajer aset, perusahaan asuransi, dan aktor keuangan lainnya.
Sebagian besar emisi gas rumah kaca yang terkait dengan lembaga keuangan berasal dari apa yang disebut sebagai “emisi yang didanai”, yang termasuk dalam emisi Cakupan 3. Ini adalah emisi yang dihasilkan oleh perusahaan dan proyek tempat mereka berinvestasi, bukan langsung dari gedung atau operasi harian mereka sendiri. Karena lembaga keuangan sering mendanai ratusan bisnis, total emisinya bisa sangat besar. Oleh karena itu, menguranginya merupakan kunci untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris dalam menjaga pemanasan global di bawah 1,5°C.
Sejak diluncurkan, Standar FINZ diadopsi secara sukarela. Standar ini memberikan panduan bagi lembaga keuangan untuk menetapkan target pengurangan emisi jangka pendek dan jangka panjang yang jelas, membagikan komitmen dan kemajuan mereka secara publik, dan mengambil tindakan iklim di seluruh portofolio mereka. Hal ini mencakup pengembangan inventarisasi emisi gas rumah kaca (GRK), peningkatan aliran dana menuju solusi iklim, dan sebagainya. Tujuannya adalah memastikan bahwa kegiatan keuangan selaras dengan ilmu iklim dan tujuan untuk mencapai emisi nol bersih (NZE).
Mengakhiri Aliran Dana untuk Proyek Bahan Bakar Fosil
Standar FINZ mewajibkan semua lembaga keuangan yang berkomitmen untuk mengadopsi kebijakan transisi bahan bakar fosil publik dalam waktu satu tahun. Kebijakan ini harus dengan jelas menyatakan bahwa tidak akan ada pembiayaan baru untuk rantai nilai batu bara, tidak ada pendanaan atau asuransi untuk proyek ekspansi minyak dan gas baru, dan tidak ada dukungan untuk perusahaan yang terlibat dalam bahan bakar fosil. Langkah-langkah ini harus berlaku segera atau, paling lambat, pada tahun 2030.
Segala bentuk pembiayaan yang memungkinkan ekspansi bahan bakar fosil harus tunduk pada aturan ini. Ini termasuk pinjaman proyek langsung dan pinjaman atau investasi umum perusahaan yang secara tidak langsung dapat mendukung pengembangan batu bara, minyak, atau gas baru. Pada dasarnya, standar ini bertujuan untuk menutup semua jalur bagi proyek-proyek bahan bakar fosil baru untuk menerima dukungan dari lembaga-lembaga yang mengklaim berada di jalur nol bersih.
Koordinasi Semua Pemangku Kepentingan
Pencapaian target nol bersih bergantung pada seberapa efektif kita dapat beralih dari praktik intensif karbon ke solusi berkelanjutan. Menciptakan kondisi dan insentif yang menghargai investasi berkelanjutan merupakan langkah awal yang krusial dalam perjalanan menuju nol bersih. Para pembuat kebijakan, lembaga keuangan, dan bisnis harus mendasarkan tindakan mereka pada standar nol bersih berbasis sains untuk memastikan kemajuan yang berarti.
Selain itu, kesadaran publik tentang di mana dan bagaimana uang diinvestasikan juga dapat menekan lembaga untuk memenuhi komitmen keberlanjutan mereka. Hanya ada sedikit waktu yang tersisa karena setiap tahun penundaan akan memungkinkan proyek-proyek beremisi tinggi tetap meluas, memperburuk dampak perubahan iklim, mengurangi kesejahteraan masyarakat terdampak, dan secara keseluruhan merusak masa depan kita. Oleh karena itu, tindakan yang mendesak dan terkoordinasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mengamankan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis seputar isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.