Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengatasi Apatisme Iklim Lewat Cerita yang Menyentuh Emosi

Mengatasi apatisme terhadap perubahan iklim memerlukan strategi komunikasi yang menyentuh emosi.
Oleh Dinda Rahmania
8 Mei 2025
seorang pria bermain ski di danau yang membeku

Foto: Lana di Pexels

Perubahan iklim bukan lagi ancaman yang mengawang, melainkan kenyataan yang sedang berlangsung di berbagai tempat dan berdampak pada semua orang. Gletser yang mencair, kebakaran hutan yang meluas, dan  gelombang panas yang terus meningkat kini semakin sering terjadi. Tetapi anehnya, masih banyak orang yang tetap tidak peduli. Ketidakpedulian ini biasa disebut sebagai apatisme iklim, dan dibutuhkan strategi komunikasi yang menyentuh emosi untuk mengatasinya.

Mengenal Apatisme Iklim

Apatisme iklim merupakan kondisi dimana seseorang tidak memiliki keterikatan emosional terhadap isu perubahan iklim, bahkan ketika mereka menyadari bahwa perubahan iklim merupakan masalah serius. Sikap ini muncul karena perubahan iklim berlangsung perlahan dan bertahap sehingga orang-orang beradaptasi dan menganggapnya sebagai keadaan yang “normal”. Seiring berjalannya waktu, mereka tidak lagi menyadari betapa lingkungan semakin memburuk.

Sikap acuh tak acuh terhadap perubahan iklim dapat disebabkan oleh berbagai faktor: Pertama, penyampaian informasi mengenai perubahan iklim melalui grafik dan proyeksi jangka panjang sering kali terasa abstrak dan sulit dipahami. Kedua, paparan berulang terhadap berita-berita buruk dapat menimbulkan kelelahan mental dan mendorong orang-orang untuk menarik diri secara emosional. Selain itu, bagi orang-orang yang masih berjibaku secara ekonomi, isu iklim tampak sebagai sesuatu yang memerlukan waktu dan energi lebih untuk dapat mereka pedulikan.

Komunikasi Iklim dengan Perasaan

Sebuah penelitian menawarkan wawasan baru tentang cara mengatasi apatisme iklim. Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Rachit Dubey dan rekan-rekannya ini menunjukan bagaimana orang-orang memahami data iklim dan bagaimana perubahan kecil dalam cara kita mengkomunikasikannya dapat membuat perbedaan besar.

Dalam penelitian tersebut, beberapa partisipan diperlihatkan dua penyajian data yang berbeda dari informasi iklim yang sama. Kelompok pertama melihat grafik biasa yang menampilkan data peningkatan suhu yang lambat dan stabil selama beberapa dekade. Sementara kelompok kedua melihat presentasi yang lebih jelas secara visual tentang apakah sebuah danau lokal membeku setiap musim dingin. Hasilnya, meski data yang mendasarinya sama, terdapat perbedaan respons emosional. Partisipan yang melihat data pembekuan danau lebih menganggap dampak perubahan iklim sebagai isu serius.

Perubahan kecil ini membuat informasi menjadi lebih konkret, mudah dipahami, dan lebih menyentuh secara emosional. Ketimbang sekadar angka dalam grafik, orang-orang akan melihat kenyataan hilangnya tradisi masa kecil mereka, seperti bermain seluncur es atau perang bola salju. Hlangnya hal-hal sederhana ini yang membuat dampak terasa lebih nyata.

Penelitian tersebut menekankan bahwa cara kita menyampaikan informasi tentang perubahan iklim sama pentingnya dengan fakta itu sendiri. Strategi yang menyentuh emosi dan mengaitkan perubahan iklim dengan dampaknya dapat mendorong orang merasakan urgensi yang sering terabaikan jika penyampaian hanya melalui data.

Cerita yang Berkesan untuk Mendorong Aksi Iklim

Mengatasi apatisme iklim membutuhkan strategi komunikasi yang mudah dipahami dan terhubung dengan realitas masyarakat, salah satunya lewat cerita yang berkesan. Selain memastikan informasi yang kredibel dan berbasis sains, cerita yang menyentuh emosi dapat meningkatkan kesadaran serta mendorong advokasi mengenai isu-isu penting, termasuk perubahan iklim. Kampanye tentang perubahan iklim perlu menjelaskan bahwa isu ini bukan hanya tentang kekeringan di tempat-tempat yang jauh, tetapi juga tentang sungai-sungai tempat orang-orang berenang semasa kecil yang kini telah mengering.

Untuk memulihkan dampak perubahan iklim, penting untuk memastikan bahwa masyarakat peduli tanpa merasa putus asa atau kewalahan sehingga siap dan termotivasi untuk melakukan perubahan. Pemerintah, pendidik, dan media juga harus beralih ke strategi komunikasi yang lebih empatik serta relevan dengan pengalaman hidup masyarakat. Bagaimanapun, dunia terus berubah dan tanggung jawab untuk mencapai perubahan ada di tangan kita.

Penerjemah: Kesya Arla

Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Dinda Rahmania
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis seputar isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.

  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Mengatasi Heat Stress Okupasional Demi Keselamatan dan Kesehatan Pekerja
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Polusi Udara dan Risiko Demensia yang Lebih Tinggi
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Standar FINZ: Kerangka Kerja Berbasis Sains untuk Mengakhiri Pembiayaan Bahan Bakar Fosil
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Bagaimana Friendship Bench Menjembatani Kesenjangan Layanan Kesehatan Mental

Continue Reading

Sebelumnya: Memastikan Perlindungan Sosial Berjalan Beriringan dengan Pemenuhan HAM
Berikutnya: Meningkatkan Keselamatan Anak dan Remaja di Jalan Raya

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia