Singapura Luncurkan Alat Pelaporan ESG Otomatis

Foto: Freepik.
Besar maupun kecil, setiap bisnis berperan dalam membentuk lingkungan dan masyarakat di sekitar mereka. Saat dunia bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, bisnis harus mengemban tanggung jawab dan menunjukkan akuntabilitas mereka, salah satunya melalui pelaporan keberlanjutan. Di Singapura, pemerintah setempat meluncurkan alat pelaporan ESG otomatis untuk menyederhanakan pelaporan keberlanjutan bagi bisnis.
Pelaporan ESG untuk Setiap Bisnis
Setiap keputusan bisnis membentuk kondisi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi, mulai dari energi yang digunakan hingga orang-orang yang dipekerjakan. Pelaporan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) membantu bisnis melacak, mengelola, dan bertanggung jawab atas dampak sosial dan lingkungan mereka, termasuk dalam aspek-aspek seperti emisi karbon, hak-hak pekerja, dan pengambilan keputusan etis.
Dalam beberapa tahun terakhir, pelaporan ESG telah menjadi bagian penting dari bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan karena tuntutan akan keberlanjutan semakin mendesak. Namun, persyaratan ESG umumnya sulit dipenuhi oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terutama karena melibatkan pengetahuan teknis, perangkat yang rumit, dan sumber daya ekstra. Bagi Asia Tenggara, yang 97-99% perekonomiannya didominasi oleh UMKM, membuat pelaporan ESG yang lebih mudah dan lebih aksesibel adalah hal yang sangat penting.
Menyederhanakan Pelaporan dengan Gprnt
Terkait hal ini, Otoritas Moneter Singapura (MAS) meluncurkan Gprnt, utilitas pelaporan ESG nasional. Dilafalkan “greenprint”, platform ini bertujuan untuk membuat pelaporan keberlanjutan menjadi lebih sederhana dan lebih inklusif. Alih-alih meminta suatu bisnis/usaha untuk membuat laporan dari awal, Gprnt menarik data bisnis yang ada dari sumber resmi dan mengubahnya menjadi wawasan ESG otomatis.
Gprnt menggunakan pendekatan digital-first untuk mengurangi kerja-kerja manual dalam pelaporan ESG. Dengan menghubungkan ke basis data pemerintah Singapura, platform tersebut mengumpulkan data, seperti penggunaan utilitas dan operasi bisnis, lalu memprosesnya melalui otomatisasi untuk menghasilkan indikator ESG. Misalnya, platform ini dapat membantu perusahaan memperkirakan emisi gas rumah kaca mereka atau memahami pola konsumsi sumber daya mereka.
Bagi usaha kecil dan menengah, alat ini dapat digunakan secara gratis untuk mengukur dan melaporkan emisi cakupan 1 dan 2. Setiap bisnis dapat menggunakan Gprnt dengan mendaftar di situs web Gprnt dan mengunggah data usaha mereka seperti tagihan atau faktur untuk mengisi kesenjangan data dalam pembuatan laporan. Hal ini membantu menyederhanakan pelaporan ESG dan mendukung pertumbuhan inklusif dengan membantu mereka beradaptasi dengan tuntutan baru dan membuka peluang baru.
Upaya Bersama
Adanya perangkat yang membantu menyederhanakan pelaporan keberlanjutan diharapkan dapat mendorong lebih banyak bisnis dari seluruh skala untuk meninggalkan praktik yang membahayakan dan mendukung keadilan lingkungan dan sosial. Bagaimanapun, keberlanjutan adalah upaya bersama. Mulai dari pemerintah hingga bisnis besar dan kecil hingga investor dan masyarakat, setiap pemangku kepentingan memiliki peran dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua tanpa meninggalkan seorang pun di belakang.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis seputar isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.