Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Siaran Pers
  • GNA Knowledge Hub
  • Kabar
  • Partner

INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

INKURI menjaring 263 anak muda Bali usia 18-35 tahun untuk membangun ide bisnis mereka dengan mengedepankan kearifan dan pemberdayaan masyarakat lokal, serta pengupayaan pelestarian lingkungan.
Oleh Abul Muamar
23 Agustus 2022
Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali.

Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. | Foto oleh Yayasan Pratisara Bumi Lestari.

Panduan Artikel Opini Green Network Asia


Pelajari Lebih Lanjut

Bali memiliki daya tarik dan sumber daya yang kaya. Setiap tahunnya, wisatawan dari berbagai daerah berkunjung ke Pulau Dewata, baik untuk berlibur ataupun demi urusan bisnis. Sampai kemudian, badai Pandemi COVID-19 menerjang, menyebabkan pendapatan ekonomi Bali dari sektor pariwisata menurun dan banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan.

Berangkat dari hal itu, Yayasan Pratisara Bumi Lestari mengadakan Program Inkubator Usaha Lestari (INKURI) untuk memelihara ekosistem bisnis hijau di Bali. Puncaknya, pada Sabtu, 13 Agustus 2022, program yang berjalan selama 9 bulan ini ditutup dengan acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. Dalam acara itu, 12 bisnis lestari yang terpilih setelah melalui tahap seleksi dan pembinaan resmi diluncurkan. 6 di antaranya yang terbaik mendapatkan hadiah dengan total nilai Rp 90 juta.

Apa itu INKURI?

INKURI merupakan program inkubasi bisnis bagi anak muda Indonesia untuk mengembangkan solusi-solusi demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan di daerah, dan berkomitmen untuk mendorong ekonomi sirkuler di Indonesia. INKURI lahir atas keprihatinan akan keadaan bumi akibat perubahan iklim yang menimbulkan masalah-masalah global yang menempatkan bumi pada titik kritis.

Di Bali, INKURI melihat ada tiga masalah utama yang perlu ditangani. Pertama, penyerapan tenaga kerja yang belum maksimal disebabkan oleh kurangnya diversifikasi industri dan kurangnya investasi lokal di sektor lain selain pariwisata. Kedua, kesenjangan akses terhadap program pengembangan diri, keterampilan, dan kepemimpinan yang mempengaruhi rendahnya kewirausahaan di kalangan generasi muda. Ketiga, minat dan akses pengetahuan terhadap konsep-konsep keberlanjutan masih perlu ditingkatkan.

Pada sesi diskusi panel, Niluh Djelantik, tokoh Bali yang aktif mendorong UMKM lokal Bali, menekankan pentingnya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menentukan perekonomian di Bali. “Bali perlu memiliki kebijakan yang mengantisipasi UMKM agar tidak bergesekan dengan digital nomad yang berkemungkinan bersaing dengan masyarakat lokal secara bebas tanpa bekal keterampilan yang mumpuni,” kata Niluh.

Menyasar Tiga Sektor

Sejak diadakan pada Oktober 2021, INKURI telah menjaring 263 anak muda Bali usia 18-35 tahun untuk membangun ide bisnis mereka, dengan mengedepankan kearifan dan pemberdayaan masyarakat lokal, serta pengupayaan pelestarian lingkungan. Dari jumlah tersebut, terpilih 40 peserta dengan 12 model bisnis lestari yang fokus pada penguatan ketahanan ekonomi Bali dan menyasar tiga sektor, yaitu kriya, agropangan, dan pariwisata.

 Para penggagas Pranee, pemenang I model bisnis lestari binaan INKURI
Para penggagas Pranee, pemenang I model bisnis lestari binaan INKURI | Foto oleh Yayasan Pratisara Bumi Lestari.

Pada sektor kriya, model bisnis lestari binaan INKURI yang terpilih adalah:

  • Pranee (pemenang I): Menciptakan deterjen organik yang ramah lingkungan sebagai solusi dari masalah pencemaran air.
  • Bagudaya (pemenang II): Memberdayakan pengrajin lokal di Karangasem untuk memanfaatkan serat gebang menjadi dekorasi rumah berbahan natural.
  • Metangi: Memanfaatkan limbah pertanian kulit jagung menjadi kertas, bekerja sama dengan petani dan pengepul jagung di Desa Adat Gelgel.
  • Luna Pads: Mengurangi limbah dengan menciptakan pembalut pakai ulang ramah lingkungan bersama ibu rumah tangga pra-sejahtera di Singaraja.
  • Muspa Bakti: Mengurangi limbah plastik dengan mengolahnya menjadi produk upcycle di desa Marga, Tabanan.

Para penggagas Bagudaya, pemenang II model bisnis lestari binaan INKURI
Para penggagas Bagudaya, pemenang II model bisnis lestari binaan INKURI | Foto oleh Yayasan Pratisara Bumi Lestari.

Model bisnis yang ada pada sektor agropangan, yakni:

  • Kopuri (pemenang III): Menciptakan inovasi produk bubuk kopi robusta dan herbal organik lokal, dengan bekerja sama dengan petani di Pucaksari, Buleleng.
  • Gumitri: Menyediakan camilan sehat dari beras organik, bermitra dengan petani di Subak Uma Lambing, Subak Sangeh dan Jatiluwih.
  • Belutin: Budidaya belut yang menjaga alam secara berkelanjutan, bermitra dengan organisasi kemasyarakatan Bali, terutama Subak.
  • Canephora: Menyediakan biji kopi yang menawarkan kualitas dan harga yang adil bagi petani-petani di desa Pajahan, Tabanan.

Sedangkan pada sektor pariwisata, model bisnisnya adalah: 

  • Bendega: Ekowisata mangrove untuk memperbaiki ekosistem laut dan meningkatkan ekonomi kelompok Nelayan Simbar Segara dan Mina Werdhi Batu Lumbang.
  • Travelearn Indonesia: Menyediakan responsible tourism sekaligus mengembalikan kearifan lokal Bali.
  • Omahyang: Menghijaukan kembali Bali Utara melalui program penanaman hutan untuk carbon offset bersama lembaga adat dan berbagai komunitas di Klungkung.

Para penggagas Kopuri, pemenang III model bisnis lestari binaan INKURI
Para penggagas Kopuri, pemenang III model bisnis lestari binaan INKURI | Foto oleh Yayasan Pratisara Bumi Lestari.

Butuh Dukungan Banyak Pihak

Ketua Yayasan Pratisara Bumi Lestari Saniy Amalia Priscila mengatakan bahwa selama 9 bulan berjalan, INKURI mendapat dukungan dari banyak mitra mereka dari berbagai organisasi. 

“Setelah dari sini, bisnis-bisnis binaan INKURI ini masih sangat memerlukan dukungan dari banyak pihak di dalam ekosistem ekonomi lestari di Bali, termasuk pemerintah daerah,” katanya.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Ketimpangan, Pengangguran, hingga Korupsi yang Merajalela: 6 Isu Sosial yang Mendesak untuk Diatasi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Dunia yang Kian Gemerlap dan Kelap-kelip Kunang-Kunang yang Kian Lenyap
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Peta Jalan Dekarbonisasi Industri untuk Tekan Emisi di Subsektor Intensif-Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Continue Reading

Sebelumnya: WOTR India: Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Holistik
Berikutnya: The Ocean Cleanup Tingkatkan Pembersihan Great Pacific Garbage Patch

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

patung-patung kuno di lahan hijau terbuka Melestarikan Situs Warisan di Tengah Perubahan Iklim
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Melestarikan Situs Warisan di Tengah Perubahan Iklim

Oleh Kresentia Madina
4 September 2025
seorang pria berkaus dan bercelana jins berbaring di jalan Ketimpangan, Pengangguran, hingga Korupsi yang Merajalela: 6 Isu Sosial yang Mendesak untuk Diatasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Highlight
  • Ikhtisar

Ketimpangan, Pengangguran, hingga Korupsi yang Merajalela: 6 Isu Sosial yang Mendesak untuk Diatasi

Oleh Abul Muamar
3 September 2025
Seorang pemain sepak bola perempuan berbaju oranye menendang bola saat bertanding menghadapi lawan yang mengenakan kaus putih. Ihwal Kesenjangan Gaji Berbasis Gender dalam Olahraga dan Bagaimana Dampaknya
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Ihwal Kesenjangan Gaji Berbasis Gender dalam Olahraga dan Bagaimana Dampaknya

Oleh Sukma Prasanthi
3 September 2025
logo is2p IS2P Serukan Setop Eskalasi Konflik dan Selamatkan Masa Depan Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Siaran Pers

IS2P Serukan Setop Eskalasi Konflik dan Selamatkan Masa Depan Indonesia

Oleh IS2P
2 September 2025
papan bertuliskan tanah milik pemerintah desa asinan yang ditancapkan di tepi rawa pening Revitalisasi Rawa Pening dan Dampaknya bagi Masyarakat Setempat
  • GNA Knowledge Hub
  • Konten Komunitas

Revitalisasi Rawa Pening dan Dampaknya bagi Masyarakat Setempat

Oleh Fahran Wahyudi
2 September 2025
sekelompok perempuan berfoto bersama Kepemimpinan Perempuan di Tengah Ruang yang Bergerak
  • GNA Knowledge Hub
  • Konten Komunitas

Kepemimpinan Perempuan di Tengah Ruang yang Bergerak

Oleh Aisha Putri Safrianty
2 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia