Meningkatkan Akses Pembelajaran Bahasa Isyarat dengan Kamus Digital
Foto:Freepik.
Pembangunan berkelanjutan menekankan prinsip “tidak meninggalkan seorang pun di belakang”, termasuk orang-orang dengan disabilitas pendengaran dan/atau komunitas Tuli. Di Bangladesh, UNDP meluncurkan kamus digital bahasa isyarat Bangla yang dapat diakses secara terbuka oleh semua orang.
Menjembatani Komunikasi
Lebih dari 430 juta orang di seluruh dunia memiliki gangguan pendengaran. Oleh karena itu, menyediakan akses komunikasi yang inklusif sangat penting untuk menciptakan hubungan yang bermakna di antara tengah masyarakat. Dalam kaitannya dengan komunitas Tuli, bahasa isyarat berfungsi sebagai jembatan penting dalam komunikasi.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak ada bahasa isyarat yang dapat dipahami dan berlaku secara universal. Seperti halnya bahasa lisan, bahasa isyarat beragam dan berkembang berdasarkan komunitas di mana bahasa tersebut digunakan.
Di Bangladesh, 9,6% penduduk yang memiliki gangguan pendengaran menggunakan Bahasa Isyarat Bangla (Bangla Sign Language/BdSL) sebagai alat komunikasi utama di komunitas mereka. Meskipun sumber pembelajaran digital untuk bahasa isyarat lain sering kali menyertakan video, materi Bahasa Isyarat Bangla sebagian besar masih terbatas pada gambar.
Kamus Digital untuk Bahasa Isyarat Bangla
Akses terhadap pendidikan bahasa isyarat masih relatif terbatas, terutama di negara-negara berkembang seperti Bangladesh. Selain itu, pengakuan dan kesadaran terhadap Bahasa Isyarat Bangla di kalangan masyarakat umum juga masih minim, sehingga menyulitkan pengguna untuk memperoleh layanan penting seperti layanan kesehatan dan peluang kerja.
Untuk meningkatkan akses pembelajaran bahasa isyarat, UNDP Bangladesh meluncurkan kamus digital Bahasa Isyarat Bangla yang dapat diakses oleh siapa saja. Kamus digital ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara individu yang memiliki gangguan bicara atau pendengaran dan mereka yang ingin belajar Bahasa Isyarat Bangla.
Kamus digital tersebut dapat diakses melalui website dan aplikasi seluler. Pengakses dapat mengetikkan kata yang diinginkan ke dalam kotak pencarian. Setelah hasilnya muncul, mereka akan melihat video yang menunjukkan cara menggunakan Bahasa Isyarat Bangla untuk kata tersebut, beserta terjemahan bahasa Inggris dan bahasa Bengali. Selain itu, pengakses juga dapat mencari kata-kata dengan menelusuri bagian kategori, yang disusun berdasarkan topik atau kelas kata.
Kamus digital seperti ini mendorong orang-orang untuk belajar dan meningkatkan kesadaran akan peran penting bahasa isyarat dalam meruntuhkan hambatan komunikasi di antara komunitas Tuli dan disabilitas wicara.
Membina Lingkungan Komunikasi yang Inklusif
Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia karena memungkinkan kita terhubung lebih dalam dan mendiskusikan berbagai isu mendesak di dunia. Sayangnya, komunitas Tuli dan individu dengan gangguan pendengaran di seluruh dunia masih menghadapi diskriminasi karena perbedaan cara berkomunikasi dan kurangnya kesadaran kolektif masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan sumber belajar bahasa isyarat yang dapat diakses siapa saja untuk menumbuhkan lingkungan komunikasi yang inklusif dan bermanfaat bagi semua orang.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
Join Membership Green Network Asia – Indonesia
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks saat ini, membekali diri, tim, dan komunitas dengan wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bukan lagi pilihan — melainkan kebutuhan strategis untuk tetap terdepan dan relevan.
Dinda adalah Asisten Kemitraan Internasional di Green Network Asia. Ia meraih gelar sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Presiden. Sebagai bagian dari Tim Internal GNA, ia mendukung kemitraan organisasi dengan organisasi internasional, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil di seluruh dunia melalui publikasi digital, acara, pengembangan kapasitas, dan penelitian.

Tumbuhnya Desa Wisata dan Tantangan dalam Implementasi Pariwisata Berkelanjutan
Mengulik Dampak Pertambangan Liar di Sepanjang Sungai Mekong
Mengulik Dampak Ekspansi Perkebunan Sawit dan Potensi Korupsi di Baliknya
Mendorong Swasembada Pangan Tanpa Membuka Lahan Baru
Memperluas Cakupan Layanan Kesehatan demi Wujudkan Kesehatan Tanpa Kendala Keuangan
Eco-ableism dalam Pengelolaan Risiko Bencana