Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Disparitas Gender dalam Upah dan Peran Kepemimpinan di Dunia Kerja Layanan Kesehatan

Meskipun berperan penting dalam sistem layanan kesehatan, para pekerja kesehatan perempuan masih menghadapi disparitas gender dalam hal upah dan peran kepemimpinan.
Oleh Dinda Rahmania
27 Agustus 2024
tenaga kesehatan perempuan di tempat kerja

Foto: UN Women Asia dan Pasifik di Flickr.

Layanan kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mencegah dan mengobati penyakit. Lebih dari separuh petugas layanan kesehatan saat ini merupakan perempuan. Namun, kesenjangan upah dan peran kepemimpinan masih menjadi tantangan bagi pekerja kesehatan perempuan. Oleh karena itu, mengatasi disparitas gender sangat penting untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender dalam dunia kerja layanan kesehatan.

Kesenjangan Kepemimpinan di Dunia Kerja

Sebanyak 67% angkatan kerja layanan kesehatan merupakan perempuan, namun sayangnya hanya sekitar seperempat peran kepemimpinan perempuan di sektor ini. WHO melaporkan bahwa delegasi nasional di Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang dipimpin oleh perempuan jumlahnya tak sampai 25%. Selain itu, perempuan hanya menempati 5% peran eksekutif di organisasi kesehatan global di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. 

Masalah utamanya adalah, secara jumlah, perempuan nemiliki perwakilan yang baik di sektor ini, namun masih kekurangan posisi pengambilan keputusan di tingkat yang lebih tinggi.

Laporan tahun 2019 menunjukkan bahwa stereotip, diskriminasi, dan hambatan sistemik menyebabkan ketimpangan gender dalam kepemimpinan di sekor layanan kesehatan. Selain itu, perempuan yang menghadapi masalah yang saling bersinggungan seperti ras dan kelas sosial menghadapi tantangan yang lebih besar dan sering kali terperangkap dalam pekerjaan dengan upah rendah.

Selain itu, norma gender juga turut mempengaruhi, dimana jumlah pekerja kesehatan perempuan banyak di bidang keperawatan dan kebidanan, namun kurang terwakili dalam peran kepemimpinan dan bidang khusus seperti bedah.

Kesenjangan Upah Tenaga Kesehatan Perempuan

Perempuan yang bekerja di sektor kesehatan umumnya berpenghasilan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Laporan WHO dan ILO pada tahun 2022 mengungkap kesenjangan upah global antara perempuan dan laki-laki di sektor kesehatan dan perawatan mencapai 24%, bahkan setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, pendidikan, dan jenis pekerjaan. Laporan tersebut juga mencatat bahwa perempuan, terutama ibu, menghadapi kesenjangan upah tambahan di luar faktor-faktor tersebut.

Selain itu, tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan juga turut menyebabkan signifikansi kesenjangan upah. Di negara-negara berpendapatan tinggi seperti Australia, Kanada, dan Amerika Serikat, kesenjangan upah berdasarkan gender lebih menonjol karena tingginya proporsi perempuan dalam angkatan kerja. Sebaliknya, negara-negara berpendapatan rendah dan menengah yang jumlah pekerja kesehatan perempuannya kurang dari sepertiga seperti Bangladesh dan Yaman, memiliki kesenjangan upah gender yang lebih kecil. Negara-negara berpendapatan rendah dan menengah juga memiliki banyak lapangan kerja informal, yang semakin memperburuk ketimpangan upah.

Mewujudkan Kesetaraan Gender dalam Dunia Kerja Layanan Kesehatan

Kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pengusaha, dan rekan kerja, diperlukan untuk mengambil tindakan tegas guna mengatasi kesenjangan gender dan meningkatkan kesetaraan gender di sektor kesehatan. Penting untuk memastikan pengembangan karier yang adil bagi perempuan melalui pertumbuhan profesional dan meninjau sistem yang ada agar lebih inklusif. 

Selain itu, meninjau upah secara berkala untuk mengidentifikasi kesenjangan dan mendorong transparansi upah secara keseluruhan adalah hal yang penting. Hal ini akan membantu mengatasi kesenjangan sistemik dalam kepemimpinan dan upah, serta memastikan lingkungan kerja yang adil dan setara-gender.

Editor:  Kresentia Madina & Nazalea Kusuma 

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Dukung Green Network Asia dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Dinda Rahmania
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis seputar isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.

  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Menengok Pelatihan Pemuda Desa di India untuk Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Mengatasi Heat Stress Okupasional Demi Keselamatan dan Kesehatan Pekerja
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Polusi Udara dan Risiko Demensia yang Lebih Tinggi

Continue Reading

Sebelumnya: Indonesia-Jepang Jalin Kerja Sama Dekarbonisasi Energi
Berikutnya: Desa Tahawa, Desa Ramah Satwa dimana Manusia Hidup Harmonis dengan Satwa Liar

Lihat Konten GNA Lainnya

dua buah kakao berwarna kuning di batang pohon Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao

Oleh Abul Muamar
14 Oktober 2025
Beberapa orang berada di dalam air untuk memasang kerangka jaring persegi berwarna hijau, sementara lainnya berdiri di pematang tambak dengan pagar bambu sederhana di bagian belakang. Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
13 Oktober 2025
Dua perempuan menampilkan tarian Bali di hadapan penonton. Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara

Oleh Attiatul Noor
13 Oktober 2025
perempuan yang duduk di batang pohon besar, laki-laki berdiri di sampingnya dan dikelilingi rerumputan; keduanya mengenakan pakaian tradisional Papua Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat

Oleh Seftyana Khairunisa
10 Oktober 2025
stasiun pengisian daya dengan mobil listrik yang diparkir di sebelahnya. Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan

Oleh Kresentia Madina
10 Oktober 2025
seorang pria tua duduk sendiri di dekat tembok dan tanaman Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia

Oleh Abul Muamar
9 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia