Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

World Clean-up Day Indonesia Libatkan Kreator Konten Gelar Aksi Bersih Sampah Sungai Ciliwung

Pada 14 Januari awal tahun ini, World Clean-up Day Indonesia menginisiasi Aksi Bersih Sampah Sungai Ciliwung yang dilakukan bersama para kreator konten terkemuka.
Oleh Maulina Ulfa
24 Januari 2023
Aksi bersih sampah Sungai Ciliwung oleh World Clean-up Day Indonesia

Aksi bersih sampah Sungai Ciliwung. | Foto oleh World Clean-up Day Indonesia.

Sungai menandai peradaban suatu kawasan, termasuk di Nusantara. Di Kalimantan, sungai Kapuas menjadi rumah bagi ekosistem keanekaragaman hayati dan tempat bagi aktivitas manusia untuk berdagang melalui pasar apung. Di Sumatera, bentangan sungai Musi menjadi simbol gagahnya alam Suwarnabhumi. Di Jawa, sungai Bengawan Solo menjadi sumber irigasi bagi praktik pertanian warga sekitar. Dan di Jakarta Raya, Sungai Ciliwung memiliki ceritanya sendiri.

Kian hari, eksistensi sungai semakin terancam oleh kontaminasi bahan kimia limbah industri dan sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai akibat pola produksi dan konsumsi yang tidak bertanggung jawab. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sebesar 46% sungai di Indonesia dalam keadaan tercemar berat. Sementara 32% di antaranya tercemar sedang berat dan 14% tercemar sedang. Sisanya, hanya 8% sungai yang tercemar ringan. 

Aksi Bersih Sampah Sungai Ciliwung

Sebagai salah satu sungai terbesar di Indonesia, Sungai Ciliwung memainkan peranan vital bagi kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Sayangnya, sungai ini tergolong sebagai salah satu sungai yang paling tercemar bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. 

Pada 14 Januari awal tahun ini, World Clean-up Day Indonesia (WCD Indonesia) menginisiasi Aksi Bersih Sampah Sungai Ciliwung yang dilakukan bersama para konten kreator terkemuka. Aksi ini diikuti oleh 127 peserta dengan dampak mampu mengumpulkan 1,35 ton sampah yang didominasi oleh sampah plastik sekali pakai dan tekstil.

Andy Bahari selaku Leader WCD Indonesia berharap aksi seperti ini dapat memantik kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan dampak buruk dari pola produksi dan konsumsi yang tidak bertanggung jawab seperti membuang limbah industri dan rumah tangga ke sungai.

“Saya dan tim WCD Indonesia mengajak masyarakat untuk dapat mulai mengurangi sampah yang dihasilkan dan bersama-sama mencegah sampah mencemari lingkungan,” ujar Andi.

Selain membersihkan sampah dan dihadiri para pesohor, kegiatan juga diisi dengan diskusi mengenai aksi penyelamatan lingkungan oleh WCD Indonesia, Waste4Change, Greeneration Foundation, dan Meet & Greet bersama para kreator. Selain berbagai organisasi tersebut, kegiatan ini dapat berjalan lancar berkat  dukungan dari Komunitas Peduli Ciliwung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satuan Tugas (Satgas) Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor.

Pentingnya Manajemen Pengelolaan Sampah 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat setidaknya 23 juta ton timbulan sampah belum dikelola pemerintah daerah (Pemda) di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Artinya, sekitar 35% dari total timbulan sampah di Indonesia masih tidak terkelola dengan baik. Sampah ini telah mencemari lingkungan, termasuk sungai dan lautan. 

Mohamad Bijaksana Junerosano, Founder & CEO Waste4Change dan Greeneration Foundation yang turut terjun langsung dalam Aksi Bersih Sungai Ciliwung memaparkan masalah sampah di Indonesia sudah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan. 

“Setiap hari, warga Jakarta menghasilkan hampir 7.500 ton sampah. Dalam dua hari, jumlah ini setara dengan Candi Borobudur,” ujarnya.

Dalam Aksi Bersih Sampah Sungai Ciliwung, Waste4Change mengirimkan personel dan transportasi pengangkut sampah. Adapun seluruh sampah yang terkumpul akan dikelola di Rumah Pemulihan Material Waste4Change. Lebih lanjut, sampah yang dikumpulkan akan diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar yang berasal dari sampah. 

Diperlukan peran aktif semua pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya produksi dan konsumsi bertanggung jawab dan memastikan manajemen pengelolaan sampah yang baik agar tidak mencemari lingkungan.

Editor: Marlis Afridah


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Maulina Ulfa
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Maulina adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Jember.

  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Darurat Kebakaran Hutan di Tengah Kemarau Panjang dan Bagaimana Mengatasinya
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Upaya Agradaya Berdayakan Petani Rempah di Menoreh
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Upaya Perkuat Pembangunan Berkelanjutan Melalui Indonesian Sustainability Forum 2023

Continue Reading

Sebelumnya: Menghidupkan Kembali Stepa Emas, Ekosistem Prasejarah Kazakhstan
Berikutnya: Mewujudkan Transportasi Umum yang Inklusif dan Dapat Diakses untuk Semua

Artikel Terkait

lahan kering dengan sebuah pohon di kejauhan Ekosipasi: Gagasan Emansipasi Ekologi untuk Menyelamatkan Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Ekosipasi: Gagasan Emansipasi Ekologi untuk Menyelamatkan Alam

Oleh Abul Muamar
4 Juli 2025
miniatur bangunan dan cerobong yang mengeluarkan asap GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi

Oleh Kresentia Madina
4 Juli 2025
sekelompok orang berfoto bersama dengan sebagian berdiri dan sebagian berjongkok. Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Oleh Ihsan Tahir
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.