Menengok Konservasi Monyet Howler Hitam Berbasis Komunitas di Belize
Hewan, tumbuhan, dan spesies lain yang hidup di Bumi memiliki peran masing-masing dalam ekosistem dimana mereka tinggal. Sayangnya, penurunan keanekaragaman hayati telah menjadi krisis global yang berdampak pada banyak spesies di seluruh dunia, termasuk monyet howler hitam di hutan. Untungnya, upaya konservasi berbasis komunitas telah meningkatkan kembali populasi mereka dengan stabil, termasuk di Belize.
Peran Monyet Howler Hitam dalam Siklus Pertumbuhan Hutan
Monyet howler hitam berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Seperti primata lainnya, spesies ini memainkan peran penting dalam penyebaran benih yang sangat penting bagi pertumbuhan hutan. Setelah memakan buah-buahan, mereka melepeh biji-biji di hutan yang kemudian tumbuh menjadi tanaman baru. Dengan begitu, spesies ini telah menjadi salah satu faktor pendukung siklus pertumbuhan hutan selama ini.
Namun, hilangnya habitat, perburuan liar, dan krisis iklim menimbulkan ancaman besar bagi keberlangsungan hidup monyet howler hitam. Hilangnya habitat, khususnya, adalah alasan utama yang menyebabkan mereka berstatus sebagai “spesies yang hampir terancam”, dengan populasi yang terus menurun beberapa dekade lalu. Deforestasi, alih fungsi lahan, dan bencana terkait perubahan iklim tidak hanya berdampak pada monyet howler hitam, tetapi juga satwa liar lainnya.
Community Baboon Sanctuary
Di Belize, manusia dan monyet howler hitam, yang dikenal sebagai Baboon oleh masyarakat lokal, telah hidup berdampingan selama beberapa generasi dan menciptakan ikatan budaya yang kuat. Di sana, upaya konservasi telah dilakukan selama beberapa dekade dan membuahkan hasil positif bagi monyet howler hitam.
Inisiatif ini, yang dikenal sebagai Community Baboon Sanctuary (CBS), berlokasi di pesisir Belize dan mencakup lebih dari 3.300 hektare lahan di sepanjang Sungai Belize. Tempat perlindungan ini mencakup 7 desa dan 120 pemilik tanah.
Pada intinya, proyek ini mendorong pemanfaatan lahan komunitas dan mendorong kepedulian masyarakat lokal. Setelah CBS didirikan pada tahun 1985, pemilik tanah dari beberapa desa secara sukarela setuju untuk mengikuti rencana pengelolaan lahan yang dirancang untuk membantu melindungi monyet howler hitam di wilayah mereka.
Inisiatif ini membuahkan hasil, dimana terjadi peningkatan populasi monyet howler hitam di wilayah tersebut dari 800 ekor pada tahun 1985 menjadi 3.500 ekor pada tahun 2017. Selain itu, inisiatif ini tidak hanya membantu melestarikan keanekaragaman hayati namun juga meningkatkan perekonomian lokal dengan mempromosikan ekowisata, yang, pada gilirannya, memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan pemilik tanah. Selain itu, inisiatif ini juga memantik banyak upaya konservasi lainnya di negara tersebut.
Konservasi Berbasis Komunitas
Upaya konservasi yang dilakukan dengan pendekatan top-down menekankan kendali pemerintah dan seringkali mengabaikan konteks sosial-ekonomi dan ekologi setempat. Sementara itu, konservasi berbasis komunitas, seperti yang diterapkan oleh Community Baboon Sanctuary, adalah model praktik baik yang mengatasi tantangan sosio-ekonomi dan lingkungan melalui solusi berbasis lokal.
Oleh karena itu, penting untuk mendorong dan mendukung solusi berbasis komunitas di seluruh dunia, yang disesuaikan dengan konteks lokal yang berbeda-beda. Pendekatan ini memungkinkan upaya konservasi untuk berjalan selaras dengan pembangunan ekonomi lokal dan menumbuhkan hubungan yang seimbang antara manusia dan alam, memastikan hubungan manusia-alam yang sehat dan bermanfaat bagi semua.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Dia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis tentang isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.