Bagaimana Tanzania Tingkatkan Produktivitas dan Kualitas Singkong
Sektor pertanian sangat bergantung pada iklim dan perekonomian global untuk berkembang. Di tengah cuaca yang semakin sulit diprediksi dan ekonomi yang berfluktuasi, menjaga sektor pertanian dan orang-orang yang terlibat di dalamnya menjadi semakin sulit. Di Tanzania, terdapat upaya yang sedang berlangsung untuk meningkatkan produksi dan kualitas singkong sebagai salah satu makanan pokok utama negara tersebut.
Singkong di Tanzania
Singkong merupakan tanaman pangan pokok terpenting ketiga di Tanzania setelah jagung dan beras. Produksinya melibatkan 1,9 juta pemangku kepentingan di seluruh rantai nilai, dengan mayoritas petani kecil. Rata-rata hasil panen tahunan singkong di Tanzania mencapai 3,5 hingga 8,5 ton per hektare.
Namun, produktivitas singkong di Tanzania terhambat oleh berbagai faktor, seperti kurangnya perkembangan teknologi, hama dan penyakit, hujan yang tidak dapat diprediksi akibat perubahan iklim, dan kurangnya investasi dan informasi pasar di antara para pemangku kepentingan. Pasar yang ada sebagian besar masih belum dimanfaatkan dan tidak terkoordinasi, sehingga menghambat upaya untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan.
Inisiatif dan Kerangka Kerja
Potensi singkong untuk meningkatkan penghidupan di Tanzania telah mendorong lahirnya dukungan dari pemerintah dan organisasi melalui berbagai inisiatif dan kerangka kerja.
Misalnya, Kementerian Pertanian Tanzania menerbitkan Strategi Pengembangan Singkong Nasional 2020-2030, yang menjabarkan intervensi strategis untuk meningkatkan produksi dan kualitas singkong. Strategi ini sejalan dengan kebijakan pertanian dan program pembangunan negara tersebut untuk mentransformasi sektor ini. Dengan strategi ini, pemerintah Tanzania berencana untuk melipatgandakan produktivitas singkong dari 8 ton per hektare menjadi 16 ton per hektare dan mengintensifkan produksi dengan perluasan lahan minimal, serta beberapa target lainnya.
Dukungan lainnya adalah penelitian dan pengembangan 26 varietas benih singkong unggul baru yang dilakukan oleh Tanzania Agricultural Research Institute (TARI). Sembilan di antaranya sudah banyak dimanfaatkan oleh petani karena mampu menghasilkan singkong dengan rasa yang lebih enak, jumlah yang lebih banyak, dan lebih tahan terhadap penyakit. Selain itu, berbagai workshop dan forum yang dipimpin oleh pemerintah juga digelar untuk menilai pertumbuhan dan memfasilitasi diskusi antarpemangku kepentingan.
Mendukung Pertanian yang Kuat dan Berkelanjutan
Pertanian merupakan pilar penting perekonomian dan kesejahteraan, dan bahkan dapat bertindak sebagai tulang punggung ketahanan pangan suatu negara. Namun, sektor ini juga sangat rentan terhadap perubahan iklim dan gejolak ekonomi global. Hal ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memprioritaskan upaya dan mekanisme peningkatan ketahanan pertanian terhadap guncangan dan krisis. Dalam hal ini, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil sangat penting untuk menciptakan jalur dan inovasi bagi sektor pertanian yang kuat dan berkelanjutan.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Madina adalah Reporter di Green Network Asia. Dia adalah alumni program sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Dia memiliki tiga tahun pengalaman profesional dalam editorial dan penciptaan konten kreatif, penyuntingan, dan riset.