Skip to content
  • Tentang
  • Advisory & Consulting
  • Kemitraan Iklan
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Dunia
  • ESG
  • Kabar
  • Unggulan

Perkembangan SDGs di Asia-Pasifik Masih Jauh dari Target

Perkembangan SDGs di Asia-Pasifik masih jauh dari target, bahkan terdapat kemunduran dan kesenjangan data.
Oleh Kresentia Madina
13 Maret 2025
tulisan ‘loading’ dengan penandang berjalan

Foto: Mike van den Bos di Unsplash.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) diadopsi sebagai cetak biru untuk mencapai perdamaian dan kesejahteraan bagi umat manusia dan planet Bumi. Namun, hingga tahun 2025, atau sepuluh tahun sejak kesepakatan tersebut diadopsi, perkembangan SDGs di Asia-Pasifik masih jauh dari target.

Perkembangan SDGs yang Jauh dari Target

Ada sekitar 4,3 miliar orang yang menghuni kawasan Asia-Pasifik, mewakili lebih dari separuh populasi dunia. Pencapaian SDGs di Asia-Pasifik dapat menjadi tantangan yang sangat besar, terutama mengingat konsumsi energi yang besar di kawasan ini dan kerentanan yang tinggi terhadap bencana.

Menurut “Laporan Perkembangan SDG Asia dan Pasifik 2025” yang diterbitkan oleh Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP), perkembangan SDG di kawasan Asia-Pasifik masih jauh dari target. Pencapaian beberapa tujuan masih terlalu lambat, seperti Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas), dan Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Untuk Tujuan 8, Asia-Pasifik mengalami penurunan partisipasi angkatan kerja karena penuaan populasi dan pengangguran di kalangan generasi muda, sebagaimana disebutkan dalam laporan Tren WESO 2025 dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). Sementara itu, peningkatan subsidi bahan bakar fosil terus melanggengkan pola produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan, sehingga menjauhkan pencapaian Tujuan 12 dan menyebabkan kemunduran yang sangat mengkhawatirkan pada Tujuan 13 (Aksi Iklim). Selain itu, Asia-Pasifik juga terpukul oleh tingginya jumlah korban bencana meskipun terdapat kemajuan dalam pengembangan strategi pengurangan risiko bencana.

Kemajuan dan Kesenjangan

Namun, perkembangan positif juga ada. Laporan tersebut mencatat kemajuan dalam pencapaian Tujuan 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dan Tujuan 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik), yang didukung oleh perluasan infrastruktur dan jaringan digital. Sebagai contoh, Thailand telah meluncurkan program cakupan kesehatan semesta berdasarkan digitalisasi dan integrasi data kesehatan untuk memperluas aksesibilitas.

Peningkatan signifikan juga terlihat dalam isu kesehatan ibu, bayi, dan anak, yang menunjukkan adanya manfaat dan hasil dari investasi yang tepat sasaran dan kebijakan yang efektif. Namun, laporan tersebut juga menemukan kesenjangan yang mengkhawatirkan terkait ketersediaan data yang menghambat pencapaian SDGs.

“…kesenjangan data masih ada di area kritis, khususnya dalam kesetaraan gender (Tujuan 5) dan perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat (Tujuan 16). Selain itu, masih ada kekurangan data terpilah—berdasarkan status migrasi, disabilitas, jenis kelamin, dan lokasi—yang membatasi kemampuan kita untuk sepenuhnya memahami dan memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat,” kata Lin Yang, Wakil Sekretaris Eksekutif UNESCAP.

Meningkatkan Kemitraan

Transformasi sistemik sangat penting untuk mempercepat kemajuan dalam pencapaian SDGs. Menjembatani kesenjangan data, misalnya, memerlukan kemitraan masyarakat untuk memahami kondisi di lapangan dengan lebih baik. Selain itu, kepemimpinan politik yang kuat, investasi yang bermakna, dan kemitraan yang kuat antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil juga merupakan landasan transformasi ini.

“Saat kita menatap masa depan, kita terus menemukan tanda-tanda harapan dalam komitmen bersama dan abadi kita, keterhubungan kita, dan kekuatan kita melalui kerja sama regional,” kata Armida Salsiah Alisjahbana, Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Eksekutif ESCAP. “Di seluruh wilayah Asia dan Pasifik, kemitraan baru dan pendekatan kreatif menawarkan harapan dan langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk mengatasi tantangan yang paling berat.”

Baca laporan selengkapnya di sini.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mempromosikan Koneksi Sosial sebagai Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    UKRI Danai Enam Proyek untuk Atasi Kerawanan Pangan di Inggris Raya
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    ASEAN dan Inggris Luncurkan Kemitraan untuk Ketahanan Kesehatan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi

Continue Reading

Sebelumnya: Bagaimana Tradisi Subak di Bali Mendukung Praktik Pertanian yang Lebih Berkelanjutan
Berikutnya: Eksploitasi Pekerja Kapal Penangkap Ikan di Indonesia Masih Berlanjut

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

sepasang tangan melintang Tekad Indonesia untuk Eliminasi Kusta pada 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Tekad Indonesia untuk Eliminasi Kusta pada 2030

Oleh Abul Muamar
25 Juli 2025
sekelompok orang berdiri di tangga depan kuil. Tantangan Pemulihan Pariwisata setelah Pandemi COVID-19
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Tantangan Pemulihan Pariwisata setelah Pandemi COVID-19

Oleh Andi Batara
24 Juli 2025
Seseorang menganalisis data keuangan pada tablet dan monitor Melihat Pelaporan Iklim Wajib di Australia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Melihat Pelaporan Iklim Wajib di Australia

Oleh Attiatul Noor
24 Juli 2025
tempat tidur di ruang perawatan medis dengan sofa di sampingnya Pendekatan Sistemik untuk Hapus Kekerasan Seksual di Fasilitas Kesehatan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Pendekatan Sistemik untuk Hapus Kekerasan Seksual di Fasilitas Kesehatan

Oleh Abul Muamar
23 Juli 2025
panel surya di atap rumah ICSC Luncurkan Alat Pemetaan Instalasi Panel Surya Atap di Filipina
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

ICSC Luncurkan Alat Pemetaan Instalasi Panel Surya Atap di Filipina

Oleh Kresentia Madina
23 Juli 2025
getah dari batang pohon kemenyan Bayang-Bayang Deforestasi di Tengah Ambisi Hilirisasi Kemenyan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Bayang-Bayang Deforestasi di Tengah Ambisi Hilirisasi Kemenyan

Oleh Seftyana Khairunisa
22 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.