Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

ASEAN dan Inggris Luncurkan Kemitraan untuk Ketahanan Kesehatan

Kemitraan Keamanan Kesehatan ASEAN-Inggris bertujuan untuk mendukung tujuan jangka pendek dan jangka panjang terkait sistem kesehatan di kawasan ASEAN.
Oleh Kresentia Madina
9 Juli 2025
balok-balok kayu dengan simbol

Foto: DilokaStudio di Freepik.

Perubahan iklim telah menimbulkan risiko kesehatan masyarakat karena memicu cuaca ekstrem dan mengubah ekosistem. Risiko tersebut terutama meningkat di wilayah-wilayah yang infrastruktur kesehatannya lemah atau tidak merata. Terkait hal ini, Inggris dan ASEAN meluncurkan kemitraan ketahanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan respons terhadap ancaman kesehatan.

Meningkatnya Risiko Kesehatan

Kedaruratan kesehatan masyarakat mengguncang pilar-pilar paling vital dalam masyarakat kita. Ketika pandemi COVID-19 merebak, kita terpaksa terkurung di rumah, dan dunia pun seolah terhenti. Di kawasan ASEAN, pandemi mengakibatkan lebih dari 35 juta kasus dan 366.000 kematian, menurut data tahun 2023. Pembatasan mobilitas juga menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan: tingkat pertumbuhan ASEAN anjlok hingga -4,0% pada tahun 2020, dan hampir 10 juta orang terjerembab ke dalam kemiskinan ekstrem akibat kehilangan pekerjaan pada tahun 2021.

Dampak pandemi yang masih berlangsung menggarisbawahi perlunya kewaspadaan yang berkesinambungan terhadap ancaman kesehatan serupa, terutama saat krisis iklim semakin parah. Krisis iklim telah memicu gelombang panas, banjir, dan peristiwa cuaca ekstrem lain yang semakin parah, yang berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, terutama mereka yang memiliki keterbatasan untuk mengatasinya seperti anak-anak, lansia, dan orang-orang dengan disabilitas.

Selain itu, perubahan ekosistem yang disebabkan oleh perubahan iklim juga menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati, perubahan pola perilaku mereka, dan penurunan kesehatan lingkungan yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan manusia juga. Misalnya, peristiwa cuaca yang disebabkan oleh iklim menyebabkan tempat berkembang biak nyamuk semakin luas dan memperburuk penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk seperti malaria dan demam berdarah.

Kemitraan Keamanan Kesehatan ASEAN-Inggris

Risiko berlapis tersebut memerlukan peningkatan keamanan kesehatan. Pada Juli 2025, Inggris dan ASEAN meluncurkan Kemitraan Ketahanan Kesehatan ASEAN-Inggris, sebuah inisiatif lima tahun yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas kawasan dalam menanggapi ancaman kesehatan dan meningkatkan akses ke layanan kesehatan primer. Kemitraan akan berfokus pada tiga bidang utama: One Health, Iklim & Kesehatan, dan Kesiapsiagaan Pandemi.

“Pandemi COVID-19 menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada negara yang kebal terhadap ancaman kesehatan global,” kata Sarah Tiffin, Duta Besar Inggris untuk ASEAN. Pendekatan One Health yang dimaksud adalah mengakui keterkaitan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan mereka, dan berupaya meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan.

Kemitraan kesehatan ini akan menyediakan hibah dan dukungan teknis, serta pengembangan kapasitas dan peluang untuk kolaborasi. Tujuan keseluruhannya adalah untuk meningkatkan ketahanan sistem kesehatan dan kesiapsiagaan pandemi, yang mencakup semua aspek terkait, termasuk Cakupan Kesehatan Semesta, manajemen bencana, dan resistensi antimikroba. Kemitraan ini akan meningkatkan kesehatan di ASEAN, antara lain dengan memperkuat strategi yang ada untuk resistensi antimikroba dan manajemen kesehatan bencana.

Meningkatkan Ketahanan

Mengembangkan kapasitas untuk beradaptasi dan mengurangi risiko kesehatan merupakan bagian utama dari membangun ketahanan. Di tengah krisis yang semakin parah, kolaborasi internasional harus dibina untuk memungkinkan tindakan, kebijakan, dan inovasi yang nyata guna mendukung ketahanan kesehatan lintas batas.

Penting juga untuk dicatat bahwa, dalam hal pendekatan One Health, melindungi kesehatan manusia tidak boleh mengorbankan kesehatan hewan dan lingkungan, karena semuanya saling terkait. Pada akhirnya, pendekatan holistik dan multi-aspek diperlukan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan dalam isu ketahanan kesehatan untuk respons jangka pendek maupun manajemen jangka panjang.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melestarikan Situs Warisan di Tengah Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Strategi Regional Afrika untuk Prioritaskan Layanan Rehabilitasi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur

Continue Reading

Sebelumnya: Kelindan Penurunan Angka Kelahiran dan Meningkatnya Biaya Hidup
Berikutnya: Pemerintah Luncurkan Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Nasional

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia