Capital Markets Malaysia Rilis Pedoman Laporan ESG Sederhana untuk UKM di Malaysia
Entitas bisnis punya peran penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Seiring dengan terus meningkatnya kesadaran konsumen akan hal yang mereka pakai dan konsumsi sehari-hari, perusahaan-perusahaan mulai menerima sorotan untuk memperbaiki praktik bisnisnya menjadi lebih bertanggung jawab. Dalam hal ini, laporan keberlanjutan bisa menjadi salah satu cara untuk konsumen dapat menilai komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. Baru-baru ini, Capital Markets Malaysia merilis sebuah pedoman untuk membantu usaha kecil menengah (UKM) dalam menerbitkan laporan ESG mereka.
Kebutuhan akan Laporan ESG
Laporan ESG adalah bentuk pelaporan di mana perusahaan dapat mempublikasikan strategi, perkembangan, dan pelajaran seputar tiga aspek: lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Laporan ini dapat menjadi acuan bagi para investor, calon mitra, dan konsumen untuk menilai komitmen keberlanjutan perusahaan dan perkembangannya untuk mencapai praktik bisnis berkelanjutan. Terlebih lagi, penelitian menemukan bahwa mengusahakan pencapaian performa ESG yang tinggi dapat bermanfaat ke nilai-nilai dan keuntungan perusahaan.
Sejauh ini, sejumlah negara dan kawasan telah mewajibkan pelaporan keberlanjutan untuk perusahaan terdaftar. Namun, permintaan akan pelaporan keberlanjutan mulai meluas untuk mencakup usaha kecil menengah (UKM). Untuk mendukung UKM di Malaysia, Capital Markets Malaysia merilis Pedoman Laporan ESG Sederhana untuk UKM (Simplified ESG Disclosure Guide, disingkat SEDG) dalam rantai pasok untuk memandu UKM dalam merumuskan laporan ESG mereka.
Pedoman SEDG
Pedoman SEDG dirumuskan lewat konsultasi dengan perusahaan besar, UKM, dan pembuat kebijakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan tantangan yang dialami UKM seputar pelaporan ESG. Mengingat penyusunan laporan keberlanjutan dapat memakan banyak waktu dan sumber daya, pedoman ini menyediakan panduan sederhana, praktis, dan terstruktur untuk UKM dalam rantai pasok untuk merumuskan laporan ESG yang umum dibutuhkan.
Pedoman ini mengidentifiaksi 15 topik seputar aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola, beserta 35 format laporan yang dapat dipilih oleh UKM sesuai kebutuhan. Laporan-laporan tersebut dibagi ke dalam kategori Dasar (Basic), Menegah (Intermediate), dan Lanjutan (Advanced) untuk memenuhi tingkat kesiapan komitmen keberlanjutan UKM yang berbeda-beda.
“Perjalanan mengadopsi praktik keberlanjutan bisa jadi perjalanan yang menakutkan untuk para UKM. Maka dari itu, tujuan kami adalah untuk membekali mereka dengan sebuah kerangka yang menyediakan panduan langsung, terstruktur, dan praktis untuk para UKM dapat menavigasi proses pelacakan dan pelaporan data ESG mereka,” kata Navina Balasingam, Manajer Umum Capital Markets Malaysia. Perusahaan ini juga mengundang para pemangku kepentingan dalam rantai pasok terpilih untuk mengikuti program adopsi awal untuk mendukung insiatif pelaporan ESG.
Memperkuat Komitmen Keberlanjutan
Keberlanjutan meliputi banyak aspek yang saling berhubungan. Untuk itu, memajukan keberlanjutan juga membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak. Melaporkan dampak lingkungan dan sosial dari praktik bisnis mereka adalah hal yang paling mendasar yang dapat dilakukan entitas bisnis untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Menjadikan laporan ESG sebagai praktik standar di seluruh industri akan membantu entitas bisnis dalam menghasilkan dampak sosial dan lingkungan yang positif, serta meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, menyediakan pendoman laporan ESG praktis untuk UKM diharapkan dapat mendorong semakin banyak peruisahaan untuk beralih dari praktik bisnis berbahaya dan memperkuat komitmen mereka untuk mewujudkan dunia yang lebih baik di mana tidak seorang pun tertinggal.
Baca panduan selengkapnya di sini.
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Madina adalah Reporter di Green Network Asia. Dia adalah alumni program sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Dia memiliki tiga tahun pengalaman profesional dalam editorial dan penciptaan konten kreatif, penyuntingan, dan riset.