Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Arsht-Rock Foundation Luncurkan Asuransi Gelombang Panas untuk Pekerja Perempuan di India

Arsht-Rock Foundation meluncurkan asuransi gelombang panas untuk membantu pekerja perempuan India di sektor informal dalam melindungi pendapatan mereka selama gelombang panas berlangsung.
Oleh Kresentia Madina
2 Juni 2023
seorang perempuan sedang menyapu dan memasukkan sampah di pengki ke tong

Foto: Steve Rybka di Unsplash.

Perubahan iklim membawa banyak dampak pada planet ini; salah satunya adalah kenaikan suhu. Karena dunia semakin panas, penyesuaian pun perlu ditingkatkan agar kita dapat beradaptasi dengan perubahan iklim. Di India, terdapat skema asuransi untuk melindungi pekerja perempuan di sektor informal dari gelombang panas.

Gelombang panas yang mematikan

Pusat Informasi Lingkungan Nasional Amerika Serikat mencatat tahun 2022 sebagai tahun terpanas keenam sejak 1880. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian dipusatkan pada upaya pembatasan pemanasan global agar tidak melampaui ambang batas 1,5 °C.

Naiknya suhu bumi mengakibatkan cuaca yang semakin sulit diprediksi dan semakin parah, termasuk gelombang panas. India merupakan salah satu negara yang dilanda panas mematikan. Studi menunjukkan bahwa suhu rata-rata di India meningkat sekitar 0,7˚C antara tahun 1901-2018, dan hal itu mengganggu kesehatan masyarakat, perekonomian, dan upaya negara tersebut dalam pembangunan berkelanjutan.

Gelombang panas ekstrem berbahaya bagi pekerja informal yang umumnya bekerja di luar ruangan tanpa perlindungan dan jaring pengaman keuangan yang memadai. Bank Dunia memperkirakan bahwa durasi yang dianggap tidak aman untuk melakukan pekerjaan di luar ruangan akan meningkat sebesar 15% pada tahun 2030. Baru-baru ini, Arsht-Rock Foundation meluncurkan Asuransi-Mikro Pendapatan Panas Ekstrem (Extreme Heat Income Micro-Insurance) untuk membantu pekerja perempuan India di sektor informal melindungi pendapatan mereka selama gelombang panas berlangsung.

Asuransi gelombang panas

Sebagian besar perempuan di India bekerja di sektor informal, seperti daur ulang sampah dan pedagang kaki lima. Jenis pekerjaan ini seringkali mengharuskan mereka untuk bekerja di luar ruangan, di mana mereka terpapar langsung dengan cuaca. Ketika gelombang panas berlangsung, mereka harus memilih antara tetap bekerja dan nekat mempertaruhkan kesehatan atau beristirahat namun kehilangan pendapatan harian.

Extreme Heat Income Micro-Insurance bertujuan untuk melindungi pekerja perempuan di India dari gelombang panas. Asuransi ini berbentuk asuransi parametrik yang secara otomatis akan membayar ke rekening bank anggota ketika panas ekstrem mencapai titik yang dianggap tidak aman untuk bekerja. Saat ini, asuransi dirancang untuk membayar sekitar $3 per hari dan dapat dibayarkan berkali-kali. Program ini menanggung biaya premi selama fase uji coba, dan akan ada biaya program nominal untuk peserta.

Meningkatkan ketahanan perempuan dalam hadapi bencana

Saat ini, penyesuaian harus ditingkatkan agar kita dapat beradaptasi dengan perubahan iklim. Tahap percontohan Extreme Heat Income Micro-Insurance telah dijalankan pada April 2023. Langkah ini bertujuan untuk menargetkan 21.000 perempuan yang tergabung dalam Asosiasi Perempuan Wiraswasta (SEWA). Karena penguatan ketahanan perempuan terhadap bencana mencakup banyak aspek, Arsht-Rock Foundation, SEWA, dan Blue Marble akan mengeksplorasi lebih jauh solusi yang mencakup asuransi kecelakaan diri, layanan kehamilan, dan asuransi disabilitas. Meningkatkan ketahanan perempuan terhadap bencana merupakan kemajuan penting dalam pembangunan berkelanjutan di mana tidak ada seorang pun yang tertinggal.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Seruan untuk Aksi Iklim yang Lebih Kuat di KTT Iklim 2025
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Bagaimana Laut Kaspia Menyusut Akibat Tekanan Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menghentikan Penurunan Populasi Lebah Dunia
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Risiko Iklim di Australia

Continue Reading

Sebelumnya: Upaya KTH Makmur Restorasi Hutan Mangrove di Banyuwangi
Berikutnya: Sekolah di Singapura Jadi Bangunan Berkelanjutan Nol Emisi

Lihat Konten GNA Lainnya

foto palu sidang berwarna coklat dan sebuah borgol yang tergelak di atas permukaan kayu Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?

Oleh Seftyana Khairunisa
21 Oktober 2025
Hutan rumput laut dengan sinar matahari yang menembus air Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat

Oleh Attiatul Noor
21 Oktober 2025
tangan memutari bibit tanaman Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan

Oleh Polykarp Ulin Agan
20 Oktober 2025
Seseorang memberikan paper bag kepada orang lain Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan

Oleh Kun Tian
20 Oktober 2025
bangunan roboh Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Opini

Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia

Oleh Jalal
17 Oktober 2025
Empat tangan anak-anak yang saling berpegangan Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif

Oleh Andi Batara
17 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia