Korean New Deal 2.0 dan BTS: Strategi Korea Selatan Menjadi Negara Terdepan di Era Pasca COVID-19

Konser BTS 2021 MUSTER Sowoozoo diadakan secara virtual dalam masa pandemi.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengumumkan “Korean New Deal 2.0” pada acara Cheong Wa Dae di Seoul pada 14 Juli 2021.
“Korean New Deal akan menjadi piranti kebijakan kami yang paling kuat. Ini adalah harapan kami dalam mengatasi COVID-19, sekaligus strategi masa depan untuk Korea Selatan yang akan terus berlanjut, melampaui pemerintahan saya,” jelas Presiden Moon.
Korean New Deal 2.0 yang telah diperbarui akan meningkatkan investasi Korea Selatan dari 160 triliun won menjadi 220 triliun won ($191 miliar) pada 2025. Strategi baru ini didorong oleh adanya perubahan yang terjadi selama pandemi COVID-19, seperti kesenjangan ekonomi yang semakin membesar dan adanya isu netralitas karbon.
Korean New Deal 2.0 memperbaiki fungsi Digital New Deal dan Green New Deal dengan menambahkan Human New Deal. Human New Deal adalah sebuah pengembangan dari sistem penerimaan kerja dan program jaring pengaman sosial Korean New Deal dengan anggaran mendekati dua kali lipat.
Institut Riset Ekonomi Korea baru-baru ini mengeluarkan sebuah survei yang menunjukkan bahwa lebih dari 75% usaha kecil mengalami penurunan penghasilan yang signifikan tahun ini.
Kebijakan Human New Deal bertujuan meningkatkan jaring pengaman sosial dengan memberi bantuan untuk anak-anak, lansia, pendampingan disabilitas, para orang tua tunggal, keluarga multikultur, dan para dewasa muda dari rumah tangga berpenghasilan rendah. Bantuan ini melingkupi pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan aset bangunan.
Human New Deal juga berencana memperluas layanan internet berkecepatan tinggi untuk area pedesaan dan berinvestasi pada pengembangan SDM dalam industri digital dan industri hijau untuk menjembatani kesenjangan.
Digital New Deal juga berupaya mengangkat bisnis baru di ranah DNA (Data, Network, Artificial Intelligence一Data, Jaringan, dan Kecerdasan Buatan), membuka wadah metaverse, dan mengembangkan core technology seperti computing dan blockchain.
Korea Selatan juga berencana untuk menguatkan bisnis untact di bidang infrastruktur, termasuk pendidikan jarak jauh dan rumah sakit pintar.
“Untact” adalah istilah bahasa Inggris yang dikombinasikan dari imbuhan “un” (bahasa Inggris: nir; tanpa) dan “contact”(bahasa Inggris: kontak)—untuk menyebutkan kegiatan yang dilakukan tanpa kontak langsung dengan orang lain.
Menurut BBC, istilah ini telah digunakan di dunia pemasaran sejak 2017, terutama di tengah masyarakat modern seperti Korea Selatan, yang telah menerapkan sistem transaksi nirkontak atau secara virtual dalam kehidupan sehari-hari.
Investasi terbesar Korea Selatan akan diberikan untuk Green New Deal, sekitar 61 triliun won. Green New Deal menargetkan netralitas karbon. Pada Oktober lalu, Korea Selatan berencana menjabarkan target pengurangan emisi karbon yang baru, yakni 24,4% pada 2030. Target ini lebih tinggi dibandingkan jumlah yang ditetapkan pada 2017.
Green New Deal berencana membuat sistem pengukuran dan evaluasi emisi karbon, menciptakan program pengurangan karbon untuk industri, dan membantu kelompok yang rentan terdampak perubahan iklim. Lebih lanjut lagi, perencanaan Green New Deal juga mencakup investasi dalam pengadaan energi terbarukan, bangunan ramah lingkungan, kendaraan listrik dan hidrogen, serta pengobatan jarak jauh.
Untuk menarik keterlibatan sektor swasta pada Korean New Deal 2.0, Korea Selatan akan meluncurkan anggaran kebijakan pemerintah sebesar 100 triliun won pada akhir tahun ini.
Pres.Moon(@moonriver365) appointed BTS (@BTS_twt) as Special Presidential Envoy for Future Generations & Culture to help shape the global agenda on sustainable growth and topics important to future generations. pic.twitter.com/2hucOTW7rx
— The Office of President Moon Jae-in (@TheBlueHouseENG) July 22, 2021
Seminggu setelah pengumuman Korean New Deal 2.0, Presiden Moon Jae-in menunjuk grup musik BTS asal Korea Selatan sebagai Duta Khusus Kepresidenan untuk Generasi dan Budaya Masa Depan. Ini merupakan salah satu upaya Korea Selatan untuk menjadi negara terdepan di era pasca COVID-19.
Setelah menghadiri dan berpidato pada Sidang Umum PBB ke-73 dan ke-75, BTS juga akan menghadiri dan berpidato pada Sidang Umum PBB ke-76 September 2021 nanti. Sebagai duta khusus kepresidenan, BTS akan menyampaikan pesan untuk menghibur dan memberikan harapan bagi para kaum muda di seluruh dunia, meningkatkan kesadaran, serta mengajak mereka untuk terlibat dalam isu global dan pertumbuhan berkelanjutan.
Sumber: Ministry of Economy and Finance Korea, Korea Herald, Korea JongAng Daily, UPI
Penerjemah: Inez Kriya
Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.
Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.