Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Persoalan Obesitas Anak: Stigma, Dampak, dan Intervensi

Lebih dari 340 juta anak dan remaja berusia 5-19 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2016. Meningkatnya jumlah obesitas pada anak menunjukkan kebutuhan mendesak akan upaya kolektif untuk memerangi penyakit kronis tersebut.
Oleh Kresentia Madina
6 Maret 2023
seseorang berdiri di atas timbangan berat badan

Foto: i yunmai di Unsplash.

Setidaknya 2,8 juta orang meninggal setiap tahun akibat obesitas. Lebih dari sekadar masalah penampilan, kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi akar berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes dan penyakit kardiovaskular. Beberapa tahun terakhir terjadi lonjakan jumlah obesitas pada anak, yang menunjukkan kebutuhan mendesak akan upaya kolektif untuk memerangi penyakit kronis ini.

Kasus umum

Menurut data WHO, lebih dari 340 juta anak dan remaja berusia 5-19 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2016. Kelebihan berat badan atau obesitas didefinisikan sebagai “akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan”.

Prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan anak-anak dan remaja usia 5-19 meroket dari 4% pada tahun 1975 menjadi lebih dari 18% pada tahun 2016. Gaya hidup dan lingkungan saat ini merupakan faktor yang mendorong kenaikan berat badan, belum lagi kurangnya aktivitas fisik akibat terpapar layar gadget, yang bersifat rekreasi pasif. Anak-anak dengan obesitas memiliki peluang lebih tinggi terkena penyakit di masa dewasa.

Malnutrisi & Penghargaan Diri yang Rendah

Negara-negara di Asia Tenggara mengalami ‘beban ganda’ malnutrisi, dengan beberapa anak menderita kelebihan berat badan, dan lainnya menderita stunting. Paradoksnya, penelitian menemukan bahwa kasus obesitas dapat dikaitkan dengan kekurangan gizi. Seorang anak yang pertumbuhannya terhambat akan memiliki risiko yang lebih signifikan untuk mengalami kelebihan berat badan saat dewasa karena terlalu lama terpapar junk food dan minuman dengan nilai gizi rendah. Kurangnya akses ke makanan yang layak dan bergizi dapat dikaitkan dengan kemiskinan dan kerawanan pangan.

Obesitas pada anak juga menimbulkan dampak psikologis. Karena obesitas umumnya masih disalahpahami sebagai akibat dari pilihan hidup yang buruk dan malas alih-alih puncak dari faktor genetik, lingkungan, dan perilaku, banyak anak dengan obesitas menderita stigma dan intimidasi. Penelitian menemukan bahwa ejekan berbasis berat badan dapat menimbulkan penghargaan diri yang rendah, persepsi negatif tentang penampilan fisik, depresi, dan kecemasan. Hal ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk menghilangkan stigma dan menghapus bias berat di tingkat populasi.

Intervensi terhadap obesitas anak

Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat; oleh karena itu, tidak ada pihak tunggal yang dapat mengatasi masalah ini sendirian. Sebaliknya, menurunkan tingkat obesitas anak dan meminimalkan dampak kesehatan membutuhkan upaya kolektif dan kolaboratif dari semua orang, mulai dari pemerintah hingga orang tua.

Menerapkan pajak minuman manis bisa menjadi salah satu cara untuk membatasi pola makan yang tidak sehat. Negara-negara di seluruh dunia telah menerapkan beberapa pajak untuk minuman yang dimaniskan dengan gula; Sementara itu, WHO juga telah meluncurkan panduan dalam implementasi kebijakan.

Di sisi lain, mendorong program aktivitas fisik yang terencana dengan baik di sekolah juga berpotensi untuk penanganan obesitas pada anak, meski efektivitasnya masih perlu dipelajari lebih lanjut. Pada akhirnya, penanganan obesitas pada anak membutuhkan rencana dan upaya jangka panjang yang berkelanjutan dari berbagai sektor agar efektif, inklusif, dan berdampak. Memastikan anak-anak menerima lingkungan, dukungan, dan fasilitas yang mereka butuhkan untuk tumbuh dengan pikiran dan tubuh yang sehat berarti kita memastikan jalan bagi generasi mendatang untuk berkembang dengan aman.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Strategi Regional Afrika untuk Prioritaskan Layanan Rehabilitasi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat

Continue Reading

Sebelumnya: Riset Waste4Change & Bicara Udara Ungkap Dampak Pembakaran Sampah Terbuka di Jabodetabek
Berikutnya: Langkah Gardens of the Sun Wujudkan Bisnis Perhiasan Berkelanjutan: Kini Bersertifikasi B-Corp

Lihat Konten GNA Lainnya

Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia