Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

SDGs Desa: Mengantar Pedesaan Indonesia pada Tujuan Pembangunan Global

Indonesia memiliki beragam budaya, populasi yang besar, dan berbagai karakter sosio-ekonomi, sehingga lokalisasi TPB/SDGs hingga ke tingkat pedesaan sangatlah penting.
Oleh Nazalea Kusuma
28 Oktober 2021

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) merupakan sebuah cetak biru bagi semua bangsa untuk maju dan mengakhiri kemiskinan. Melalui 17 Tujuan, TPB berniat memecahkan masalah-masalah global dengan fokus utama pada masyarakat, bumi, perdamaian, serta kemakmuran. SDG Moment 2021, sebuah progres terbaru dari agenda ini juga menjadi pengecekan kenyataan di lapangan agar seluruh negara dapat menjalankan langkah yang lebih baik lagi pada berbagai tingkatan: global, nasional, lokal, dan individual.

Lokalisasi TPB/SDGs merupakan hal yang vital. Semua negara memiliki sejarah, budaya, dan situasi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan ini dapat mempengaruhi penerapan TPB/SDGs sebagai inti dari agenda pembangunan nasional. Komitmen Indonesia dalam TPB/SDGs dimulai pada 2015 ketika Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia pada masa itu, menandatangani dokumen di Sidang Umum PBB. Indonesia berkomitmen mewujudkan rancangan pembangunan nasional dengan mengacu pada 17 Tujuan Global sebagai inti gerakan yang disandingkan bersama kearifan lokal dan prinsip ‘Tidak Akan Ada Satu Orangpun Terlewatkan’ (No One Left Behind) sebagai wajahnya.

Di Indonesia, proses lokalisasi TPB/SDGs dimulai pada 2017 ketika Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden dengan seluruh rincian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Peraturan Presiden ini juga mencakup instruksi untuk membuat Pemetaan TPB Nasional, Rancangan Aksi Nasional, dan Rancangan Aksi Lokal.

Kemitraan dan partisipasi inklusif adalah kunci untuk mencapai Tujuan-Tujuan Global ini. Indonesia memiliki beragam budaya, populasi yang besar, dan berbagai karakter sosio-ekonomi, sehingga lokalisasi TPB/SDGs hingga ke tingkat pedesaan sangatlah penting.

SDGs Desa selangkah lebih maju dibandingkan dengan TPB/SDGs tingkat nasional dalam upaya merangkul masyarakat.

Dalam proses lokalisasi, bahasa dan tampilan visual berperan penting. 17 Tujuan Global telah diadaptasi menjadi “SDGs Desa” dengan penyesuaian pada diksi dan logo untuk menciptakan pengaruh yang paling efektif. Bahkan terdapat Tujuan ke-18 dalam SDGs Desa, yaitu “Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif”. Penambahan tujuan ini dilakukan agar kekosongan pada versi asli TPB/SDGs dapat terisi, sehingga sesuai dengan kondisi pedesaan yang unik dalam konteks pembangunan.

SDGs Desa menjadi referensi utama untuk pembangunan jangka menengah di semua pedesaan Indonesia. Indikator dari versi asli TPB/SDGs dimodifikasi agar sesuai dengan keadaan di tingkat pedesaan. Untuk menentukan indikator-indikator ini, seluruh pedesaan membutuhkan data spesifik tentang desa mereka sendiri. Agar SDGs Desa dapat tercapai, pendataan menjadi langkah awal yang penting, dan pemutakhiran data merupakan upaya terfokus yang sedikitnya dilakukan setahun sekali dengan melibatkan banyak pihak.

SDGs Desa adalah cara Indonesia dalam mencari konsep pembangunan berkelanjutan yang lebih terjangkau dan mudah dipahami. SDGs Desa membuat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan lebih dekat dan dapat diterapkan oleh penduduk desa, menciptakan tingginya angka partisipasi. Dengan demikian, para penduduk desa diharapkan dapat menikmati hasil dan manfaatnya sesegera mungkin.

Editor: Marlis Afridah

Penerjemah: Inez Kriya

Sumber: Situs Resmi SDGs Desa

Untuk membaca versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris, klik di sini.

Dukung Green Network Asia dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: FOLO Farm: Menjaga Kesehatan dari Dalam dengan Sayuran Organik
Berikutnya: Langkah Indonesia Menuju Ekonomi Hijau dan Inklusif

Lihat Konten GNA Lainnya

dua buah kakao berwarna kuning di batang pohon Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao

Oleh Abul Muamar
14 Oktober 2025
Beberapa orang berada di dalam air untuk memasang kerangka jaring persegi berwarna hijau, sementara lainnya berdiri di pematang tambak dengan pagar bambu sederhana di bagian belakang. Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
13 Oktober 2025
Dua perempuan menampilkan tarian Bali di hadapan penonton. Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara

Oleh Attiatul Noor
13 Oktober 2025
perempuan yang duduk di batang pohon besar, laki-laki berdiri di sampingnya dan dikelilingi rerumputan; keduanya mengenakan pakaian tradisional Papua Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat

Oleh Seftyana Khairunisa
10 Oktober 2025
stasiun pengisian daya dengan mobil listrik yang diparkir di sebelahnya. Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan

Oleh Kresentia Madina
10 Oktober 2025
seorang pria tua duduk sendiri di dekat tembok dan tanaman Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia

Oleh Abul Muamar
9 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia