Kampanye Pengiriman Berkelanjutan untuk Industri Seni
Seni memiliki kemampuan mengobati. Dari menggambar sketsa orat-oret hingga berkeliling mengunjungi galeri seni, kehadiran seni sangatlah penting untuk kesehatan mental kita. Namun, bukankah lebih bagus jika seni dapat berkontribusi bagi lingkungan?
Untuk mengangkut karya seni ke seluruh dunia, galeri seni biasanya menggunakan angkutan udara, yang sudah pasti menyumbang emisi gas rumah kaca. Pada Mei 2022, Gallery Climate Coalition (GCC) meluncurkan Kampanye Pengiriman Berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini..
Dari udara ke laut
Untuk setiap ton karya seni, angkutan udara menghasilkan 10 kali lebih banyak CO2e daripada angkutan darat dan 60 kali lebih banyak daripada angkutan laut. Sebagai organisasi amal internasional dengan lebih dari 800 anggota, GCC bertujuan membuat pedoman untuk bidang seni yang lebih berkelanjutan, terutama dalam peralihan ke angkutan non-udara pada tahun 2028.
Frances Morris, direktur Galeri Seni Modern Tate, menyambut baik urgensi kampanye GCC. “Kita mesti menantang metode transportasi seni konvensional, mengingat dampak lingkungan yang besar dari angkutan udara. Ini mencerminkan komitmen Tate untuk menantang semua model kegiatan kami selama ini untuk mengurangi emisi karbon secara radikal,” tambahnya.
Selain mengatasi emisi pengiriman, kampanye ini juga bertujuan mengatasi penggunaan plastik sekali pakai untuk keperluan pengemasan karya seni, yang juga merusak lingkungan jika tidak dikelola.
Target dan tindakan
Kampanye Pengiriman Berkelanjutan diluncurkan setelah dua tahun penelitian yang dilakukan oleh GCC bekerja sama dengan perwakilan rantai pasok dan penasihat lingkungan. Organisasi ini telah membuat empat target kampanye di seluruh bidang:
- Mayoritas barang seni internasional akan diangkut dengan transportasi non-udara—dengan pengurangan volume secara keseluruhan—pada tahun 2028.
- Mayoritas bahan kemasan yang beredar dapat digunakan kembali atau didaur ulang di tengah jalan pada tahun 2026, serta penghentian segera produk plastik sekali pakai dengan pengelolaan tanpa limbah pada tahun 2030.
- Pengiriman lokal dengan rendah atau nol emisi pada tahun 2025.
- Pada tahun 2024—semua perusahaan angkutan harus menyediakan data emisi standar:
- Sebagai perkiraan pada semua kutipan sehingga klien dapat membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai pilihan pengiriman berdasarkan dampak lingkungan serta biaya dan waktu.
- Pada semua faktur yang memungkinkan klien mengumpulkan data yang diperlukan secara efisien untuk pelaporan emisi.
Selain itu, GCC juga mengembangkan pedoman tindakan spesifik sektor untuk setiap pihak yang terlibat dalam bidang seni, termasuk galeri dan institusi, pengirim, seniman, pameran seni, dan kolektor. Hal tersebut menekankan bahwa kampanye ini bersifat lintas bidang, dan merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan dalam rantai pasokan untuk membuat perubahan yang efektif.
Praktik berkelanjutan yang tidak terhindarkan
Setiap tindakan pelestarian sungguh berarti. Seni selama ini selalu dipandang karena sumbangsihnya dalam melestarikan budaya dan memperingati perjalanan waktu. Namun, fakta bahwa planet kita berada pada titik kritis memaksa kita untuk mengevaluasi kembali keputusan dan praktik kita, termasuk dalam bidang seni. Melalui perbaikan dalam pengelolaan pengiriman dan pengemasan karya seni, kampanye GCC selanjutnya menunjukkan bagaimana industri ini juga dapat mendukung pembangunan berkelanjutan.
Penerjemah: Gayatri W.M
Editor: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Madina adalah Reporter di Green Network Asia. Dia adalah alumni program sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Dia memiliki tiga tahun pengalaman profesional dalam editorial dan penciptaan konten kreatif, penyuntingan, dan riset.