Pentingnya Transformasi Politik dan Ekonomi di Tengah Perubahan Iklim
Kita semua merasakan dampak perubahan iklim meski dalam kadar yang berbeda-beda: hari yang semakin panas, cuaca yang semakin sulit diprediksi, dan bencana yang semakin parah. Ketika berbicara tentang perubahan iklim, kita mesti menyadari hubungan antara sistem politik, ekonomi, dan lingkungan. Sebuah survei global yang dilakukan oleh Earth4All dan Global Commons Alliance mengeksplorasi persepsi masyarakat mengenai transformasi politik dan ekonomi untuk pelestarian lingkungan.
Persepsi Masyarakat
Survei tersebut dilakukan oleh perusahaan konsultan Ipsos terhadap 22.000 responden berusia 18 hingga 55-75 tahun di 22 negara, yang terdiri dari 18 negara G20 dan empat negara di luar forum tersebut. Hasil survei ini memberikan gambaran luas tentang bagaimana masyarakat memandang gagasan transformasi politik dan ekonomi dalam kaitannya dengan lingkungan.
Berdasarkan survei tersebut, hanya 44% responden di negara-negara G20 yang menyadari bahwa kegiatan ekonomi dapat berdampak langsung terhadap lingkungan. Namun, ada kesepakatan umum bahwa perlu adanya transformasi ekonomi. Sebanyak 68% peserta survei di negara-negara G20 setuju bahwa perekonomian harus memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan manusia dan Bumi ketimbang hanya berfokus pada keuntungan dan kekayaan.
Selain itu, lebih dari separuh responden mengakui tingginya prevalensi kesenjangan ekonomi dan dampaknya terhadap masyarakat yang kondisi ekonominya buruk. Mereka sebagian besar berasal dari negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke atas.
Dukungan untuk Transformasi Politik dan Ekonomi
Terkait transformasi politik dan ekonomi, masyarakat di negara-negara dengan paparan risiko iklim dan lingkungan yang tinggi cenderung mendukung reformasi nasional dan internasional. Namun, hanya 39% responden di negara-negara G20 yang memercayai pemerintahnya untuk mengambil keputusan yang dapat menguntungkan banyak orang.
Lebih dari 60% negara-negara G20 yang disurvei menyatakan bahwa sistem politik dan ekonomi mereka memerlukan reformasi menyeluruh atau perubahan signifikan. Persentase responden yang serupa setuju bahwa sistem politik dan ekonomi global, termasuk lembaga internasional seperti PBB, juga memerlukan perubahan besar.
Lalu, transformasi apa saja yang didukung masyarakat? Survei tersebut mengungkapkan bahwa 68% orang dewasa di 17 negara G20 mendukung usulan kebijakan untuk mengenakan pajak yang lebih tinggi terhadap pendapatan dan kekayaan orang-orang kaya. Pendapatan pajak kemudian akan mendanai perubahan besar dalam perekonomian dan gaya hidup menuju pengelolaan lingkungan. Selain itu, ada juga dukungan untuk bentuk pajak lainnya, termasuk pajak karbon yang lebih tinggi dan tarif pajak yang lebih tinggi untuk bisnis besar.
Berubah menjadi Lebih Baik
Dunia sedang berubah, dan menjalankan “business as usual” sudah tidak mungkin lagi dilakukan. Sentimen serupa juga dirasakan oleh para responden survei tersebut, khususnya mereka yang tinggal di negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Meskipun banyak orang akan mendapatkan manfaat dari lebih banyak informasi dan pendidikan mengenai masalah ini, beberapa orang telah mendesak adanya perubahan.
Owen Gaffney, salah satu pemimpin inisiatif Earth4All, menyatakan, “Hasil survei kami memberikan mandat yang jelas dari negara-negara G20 yang disurvei: mendistribusikan kembali kekayaan. Kesetaraan yang lebih besar akan membangun demokrasi yang lebih kuat untuk mendorong transformasi yang adil demi planet yang lebih stabil.”
Saat ini, semakin penting bagi pemerintah, dunia usaha, dan pihak-pihak yang berkuasa untuk mengambil tindakan segera guna mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut. Transformasi politik dan ekonomi harus dilakukan dengan semangat tidak meninggalkan seorang pun di belakang untuk mencapai jalan menuju keberlanjutan di sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Madina adalah Reporter di Green Network Asia. Dia adalah alumni program sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Dia memiliki tiga tahun pengalaman profesional dalam editorial dan penciptaan konten kreatif, penyuntingan, dan riset.