Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi RCU-UNESCO untuk Dukung Situs Warisan Al Ula dalam Pertukaran Budaya & Pendidikan

Komisi Kerajaan untuk Al Ula (RCU) dan UNESCO bermitra untuk meningkatkan peran situs warisan Al Ula dalam pertukaran budaya dan pendidikan.
Oleh Kresentia Madina
6 Oktober 2023
lanskap berbatu di AlUla, Arab Saudi

Foto: Datingscout di Unsplash.

Pembangunan berkelanjutan mencakup banyak aspek, termasuk budaya. Selain pelestarian budaya, situs warisan budaya dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dengan berbagai cara. Di Arab Saudi, terdapat upaya yang sedang dilakukan untuk melestarikan situs warisan Al Ula melalui kemitraan dengan UNESCO.

Situs Warisan Al Ula

Al-‘Ula, atau sering ditulis dengan Al Ula atau Al-Ula, adalah sebuah kota kuno di Madinah, Arab Saudi. Kota ini merupakan titik pertemuan orang-orang dari Jazirah Arab, Mediterania, dan Asia, menjadikannya kaya dengan budaya dan situs bersejarah. Ribuan prasasti Arab kuno dan makam monumental terpahat di bebatuan di beberapa situs peninggalan Al Ula, seperti Jabal Ikmah dan Situs Arkeologi Hegra.

Pada tahun 2008, Situs Arkeologi Hegra Al Ula menjadi yang pertama ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Sembilan tahun kemudian, Komisi Kerajaan untuk Al Ula (Royal Commission for AlUla atau RCU) dibentuk untuk melindungi dan meningkatkan pentingnya warisan budaya Al Ula. Pada Juli 2023, RCU menandatangani perjanjian dengan UNESCO untuk kolaborasi budaya guna meningkatkan peran situs warisan Al Ula dalam pertukaran budaya dan pendidikan.

Program Budaya Terpadu & Beasiswa

Kolaborasi budaya RCU-UNESCO merupakan kemitraan lima tahun yang bertujuan untuk memberikan cetak biru bagi program budaya terpadu dan beasiswa warisan budaya. Sebelumnya, RCU telah bermitra dengan UNESCO dalam program Monumen Dunia untuk mendokumentasikan dan meningkatkan kesadaran tentang kota ini. Kolaborasi budaya tersebut pertama kali ditandatangani pada November 2021.

Adapun perjanjian yang ditandatangani pada Juli 2023 merupakan kolaborasi Tahap II. Tahap 2 kemitraan ini berfokus pada dua proyek utama:

  • Program Budaya Terpadu, berupa program dua tahun yang berfokus pada kegiatan peningkatan kapasitas untuk cerita dan pengalaman pengunjung, berbagi pengetahuan antara wirausahawan budaya perempuan muda, dan pengembangan jaringan internasional. Program ini juga akan membahas bagaimana warisan dan kreativitas dapat berkontribusi dalam pembangunan kota berkelanjutan dan model pembangunan Al Ula yang melibatkan budaya dan berpusat pada masyarakat.
  • Program Beasiswa, berupa program beasiswa selama delapan belas bulan untuk sepuluh penerima yang berfokus pada penguatan kapasitas dan membangun jaringan bagi para peneliti dan profesional warisan budaya melalui program pelatihan berbasis lokasi. Program ini dikelola bersama oleh UNESCO dan Kingdoms Institute, badan penelitian dan konservasi RCU.

Kemitraan ini juga sejalan dengan Visi Arab Saudi 2030, yang bertujuan untuk mengeksplorasi potensi Al Ula di bidang arkeologi, pariwisata, budaya, dan pendidikan sekaligus melestarikan karakter alam dan sejarah kawasan tersebut.

Budaya untuk Pembangunan Berkelanjutan

Kebudayaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Meskipun terdampak krisis dunia saat ini, Kebudayaan dapat berperan dalam menciptakan solusi. Untuk itu, Kebudayaan mesti diakui perannya dalam memajukan pembangunan berkelanjutan, termasuk di bidang pendidikan, ekonomi, dan pelestarian lingkungan. Kolaborasi budaya antara UNESCO dan Komisi Kerajaan untuk Al Ula diharapkan akan memupuk hubungan yang lebih kuat antara Kebudayaan dan pembangunan berkelanjutan.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Rencana Uni Eropa Sederhanakan Standar Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan

Continue Reading

Sebelumnya: Tantangan Pembangunan Daerah di Tengah Perubahan Iklim, Ancaman Bencana Lingkungan, dan Upaya Investasi Lestari
Berikutnya: UNCTAD Luncurkan Alat Pelacak Produk Berbasis Keanekaragaman Hayati dalam Perdagangan

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

Sekelompok laki-laki muda berfoto bersama seorang ibu di depan sebuah rumah. Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh

Oleh Naufal Akram
25 Agustus 2025
buku terbuka Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan

Oleh Yanto Pratiknyo
25 Agustus 2025
kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia