Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Buku, Perpustakaan, dan Komunitas untuk Mereka yang Terdampak Konflik dan Perang

Membina perpustakaan dan komunitas sangat penting untuk memberdayakan orang-orang yang terkena dampak konflik dan perang.
Oleh Kresentia Madina
23 April 2024
toko buku kecil di sudut jalan

Foto: Ayman Yusuf di Unsplash.

Membaca buku memberikan pengalaman berharga, baik itu berupa wawasan baru atau cerita yang menarik. Dalam hal ini, keberadaan perpustakaan menjadi penting dalam memastikan ketersediaan buku. Di tengah konflik dan perang yang berlangsung di berbagai tempat, perpustakaan dan komunitas dapat menumbuhkan harapan bagi mereka yang terkena dampak. Hal inilah yang diupayakan oleh Bibliothèques Sans Frontières (Libraries Without Borders), sebuah organisasi kemanusiaan nirlaba yang membantu menyebarkan pengetahuan untuk orang-orang yang membutuhkan, termasuk mereka yang terdampak konflik dan perang.

Buku dan Perpustakaan untuk Mereka yang Terdampak Konflik dan Perang

Perang dan konflik menciptakan dampak jangka panjang terhadap manusia dan lingkungan. Terhadap aspek pendidikan, perang dan konflik dapat meningkatkan peluang putus sekolah. Para murid dan orang-orang yang terkena dampak juga dapat kehilangan akses terhadap buku karena mereka tidak mampu membelinya secara mandiri, atau karena perpustakaan telah hancur. Di Gaza, misalnya, perpustakaan dan toko buku termasuk di antara banyak bangunan yang hancur akibat serangan pasukan Israel.

Ketika semua harapan sirna akibat konflik, buku dan cerita dapat menjadi alat yang ampuh untuk mencari hiburan dan kekuatan. Buku juga dapat membantu mempertahankan akses terhadap pendidikan dan melestarikan budaya selama masa perang. Untuk memungkinkan hal ini, keberadaan perpustakaan dan komunitas menjadi sangat penting.

Libraries Without Borders

Perpustakaan dan komunitas merupakan aspek penting dalam mengupayakan bantuan, termasuk dalam situasi konflik. Dalam hal ini, Libraries Without Borders (LWB/Perpustakaan Tanpa Batas) menerapkan pendekatan inovatif untuk membangun perpustakaan dan komunitas di lokasi konflik. 

Salah satu program LWB adalah Kotak Ide, yakni pusat multimedia seluler dan pusat pembelajaran. Perpustakaan pop-up ini terdiri dari buku-buku, bahan-bahan kerajinan tangan, satelit untuk koneksi internet, laptop, tablet, dan peralatan lainnya yang menyediakan sumber daya pendidikan dan budaya bagi para pengungsi, orang-orang terlantar, dan komunitas lainnya yang membutuhkan. Bagi anak-anak yang membutuhkan perawatan khusus selama krisis kemanusiaan, buku dan hiburan lainnya dapat membantu mereka mengatasi stres dan mengembangkan ketahanan.

“Perpustakaan ini mengingatkan kita bahwa pendidikan dan kebudayaan adalah sumber daya fundamental selama perang. Mereka memberikan arah, cakrawala yang lebih luas. Mereka adalah sumber daya yang membantu orang-orang bertumbuh dan menjadi lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih terinspirasi dalam masyarakat,” kata Hlib Lobanov dari organisasi masyarakat sipil Ceko, People in Need. People in Need bermitra dengan LWB untuk menyalurkan Kotak Ide di Drohobytch, Ukraina, setelah perang memanas pada 2022. LWB sendiri saat ini telah menyebarkan tujuh Kotak Ide di Ukraina, bekerja sama dengan komunitas lokal.

Selain itu, program Kotak Ide ini juga memberikan ruang bagi komunitas untuk berkembang. “Suatu hari pada bulan Desember, kami menyambut lebih dari 500 anak dan remaja dari wilayah pendudukan di sekitar Donetsk,” kata Anastassia Moldovan, Direktur Pusat Pemuda Regional Kvadrat di Vinnytsia, Ukraina.

Membina Perpustakaan dan Komunitas dalam Krisis

Di dunia ini, ada lebih dari 100 juta orang yang terpaksa mengungsi. Untuk itu, memastikan akses terhadap buku, informasi, dan pendidikan sangat penting untuk memberdayakan orang-orang yang terkena dampak. Menyediakan perpustakaan dan membina komunitas adalah salah satu jalan yang dapat ditempuh.

Namun, pada akhirnya, yang paling dibutuhkan adalah mengakhiri segala bentuk perang, konflik, dan kekerasan. Pemerintah negara-negara di dunia dan organisasi internasional bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan di mana masyarakat dapat berkembang dengan aman dan sehat.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melestarikan Situs Warisan di Tengah Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Strategi Regional Afrika untuk Prioritaskan Layanan Rehabilitasi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani melalui Koperasi Pertanian Multipihak
Berikutnya: Melatih Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal untuk Jadi Ilmuwan Warga

Lihat Konten GNA Lainnya

Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia