Deklarasi Pemuda: Makna Keterlibatan Anak Muda dalam Transformasi Pendidikan
Foto oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pemuda dan pendidikan saling berkaitan. Maka, berbicara tentang pendidikan harus selalu melibatkan anak muda. Pada Konferensi Transformasi Pendidikan (Transforming Education Summit), pemuda di seluruh dunia mengambil peran aktif dalam membentuk kancah pendidikan global.
Konferensi Transformasi Pendidikan 2022
Pandemi COVID-19, konflik, kerentanan pangan, dan ketidakstabilan ekonomi telah mempengaruhi pendidikan semua anak di seluruh dunia- sebagian lebih buruk dibanding yang lain. Krisis pendidikan global memengaruhi langkah kita dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 4, yakni Pendidikan Berkualitas. Untuk itu, Kepala Negara dan Pemerintahan, pemuda, dan pihak swasta berkumpul dalam Konferensi Transformasi Pendidikan di New York pada sesi ke-77 Majelis Umum PBB.
Diselenggarakan pada 16,17, and 19 September 2022, konferensi ini memiliki lima Jalur Aksi Tematik: Sekolah yang Inklusif & Berkeadilan, Kurikulum & Pembelajaran Jangka Panjang, Guru, Transformasi Digital, dan Pembiayaan Pendidikan. Konferensi tersebut memiliki fokus yang berbeda setiap harinya (Mobilisasi, Solusi, dan Kepemimpinan), dan pada hari pertama membicarakan tentang keterlibatan pemuda.
Melibatkan Pemuda dalam Dialog Pendidikan
Tahun lalu, anak muda ditampilkan beberapa kali dalam Momen SDGs 2021. Tahun ini, Hari Mobilisasi dalam Konferensi Transformasi Pendidikan seluruhnya dipimpin oleh pemuda dan diorganisir oleh pemuda.
Para pemuda bertekad untuk menyampaikan rekomendasi kolektif mereka dalam transformasi pendidikan kepada pembuat kebijakan. Proses konsultasi melibatkan sekitar 450,000 pemuda dengan beragam latar belakang dari sekitar 170 negara melalui dialog tingkat akar rumput, regional, nasional, dan global. Terdapat survei, kampanye, dan tiga konsultasi global antara Juni dan Agustus 2022.
Pandangan, rekomendasi, dan komitmen para pemuda global disatukan dalam Deklarasi Pemuda tentang Transformasi Pendidikan.
Deklarasi Pemuda
Di samping mendorong komitmen dan tindakan politis dalam transformasi pendidikan, Deklarasi Pemuda juga merupakan bukti keterlibatan kaum muda atas proses ini. Proses penyusunan dikoordinasikan oleh Kantor Utusan Sekretaris Jenderal untuk Pemuda bersama dengan Sekretariat Konferensi
“Selama ini, kami dikecualikan atau hanya dilibatkan secara formalitas dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak bagi kehidupan, mata pencaharian, dan masa depan kami,” kata pemuda dunia. Mereka mendeklarasikan, “kami bermaksud mencapai tujuan ini bukan sebagai penerima keuntungan yang pasif, tetapi sebagai mitra dan kolaborator dalam setiap langkahnya.”
Dokumen tersebut berisi dua puluh tuntutan dan lima komitmen. Dalam Deklarasi tersebut, para pemuda menegaskan kembali keinginan mereka untuk sungguh-sungguh terlibat sebagai mitra penuh. Mereka juga menekankan prinsip solidaritas secara menyeluruh karena mereka percaya pendekatan interseksional dan inklusif dapat memastikan perubahan transformasional yang positif untuk semua orang dan planet, tanpa meninggalkan seorang pun di belakang (leave no one behind).
Salah satu komitmen mereka adalah “Mempromosikan dialog antargenerasi, antarbudaya, dan antaragama, serta kerja sama dalam sistem pendidikan pada seluruh komunitas, negara, dan wilayah untuk menciptakan pembangunan dunia atas solidaritas, diversitas, empati, saling pengertian, dan penghormatan yang lebih baik.”
Perwakilan jaringan SDG4Y di Komite Pengarah Tingkat Tinggi SDG 4 akan memastikan bahwa Deklarasi Pemuda akan ditindaklanjuti dalam rencana aksi.
Anda dapat menonton rekaman Konferensi Transformasi Pendidikan lewat UNTV di sini.
Penerjemah: Thomas Panji
Editor: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Join Membership Green Network Asia – Indonesia
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks saat ini, membekali diri, tim, dan komunitas dengan wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bukan lagi pilihan — melainkan kebutuhan strategis untuk tetap terdepan dan relevan.
Join SekarangNaz is the Manager of International Digital Publications at Green Network Asia. She is an experienced and passionate writer, editor, proofreader, translator, and creative designer with over a decade of portfolio. Her history of living in multiple areas across Southeast Asia and studying Urban and Regional Planning exposed her to diverse peoples and cultures, enriching her perspectives and sharpening her intersectionality mindset in her storytelling and advocacy on sustainability-related issues and sustainable development.

Pentingnya Rencana Pemulihan Bencana untuk Satwa Liar
Bagaimana Bencana Ekologis Mempercepat Kepunahan Satwa Liar
Menghidupkan Kembali Sungai-Sungai yang Tertimbun dengan Daylighting
Menilik Simpul Antara ‘Gajah Terakhir’ dan Banjir di Sumatera
Meningkatnya Angka Pengangguran Sarjana dan Sinyal Putus Asa di Pasar Kerja Indonesia
Wawancara dengan May Tan-Mullins, CEO dan Rektor University of Reading Malaysia