Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mewujudkan Pekerjaan yang Layak untuk Pekerja Rumah Tangga

Penelitian ILO memaparkan tantangan dan langkah yang diperlukan untuk mewujudkan pekerjaan yang layak untuk pekerja rumah tangga.
Oleh Kresentia Madina
3 November 2023
seorang perempuan bertopi sedang menyapu halaman

Foto: Rinaldi Akbar di Unsplash.

Pekerjaan yang layak untuk semua sangat penting untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, banyak yang masih kesulitan mendapatkan upah yang layak dan jam kerja yang wajar, termasuk pekerja rumah tangga. Penelitian Organisasi Buruh Internasional (ILO) memberikan wawasan mengenai tantangan dan upaya yang diperlukan untuk mewujudkan pekerjaan yang layak bagi pekerja rumah tangga.

Tantangan

Laporan ringkas ILO bertajuk “Jalan Menuju Pekerjaan yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga” merangkum temuan-temuan utama dan rekomendasi dari laporan penelitian organisasi tersebut pada tahun 2021. Penelitian tersebut menemukan bahwa setidaknya 75,6 juta orang berusia di atas 14 tahun dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga pada tahun 2019. Laporan tersebut mendefinisikan pekerja rumah tangga sebagai “pekerja yang bekerja di dalam atau untuk suatu rumah tangga atau beberapa rumah tangga.”

Statusnya yang dianggap sebagai pekerjaan informal menjadi tantangan berarti untuk mewujudkan pekerjaan yang layak bagi pekerja rumah tangga. Para pekerja yang bekerja secara informal, kemungkinan besar mereka tidak memiliki akses jaminan sosial. Pekerjaan informal juga dapat menyebabkan upah dan jam kerja yang tidak teratur. Selain itu, sebanyak 36,1% pekerja rumah tangga masih dikecualikan dari undang-undang ketenagakerjaan, sehingga menyebabkan kurangnya perlindungan terhadap bahaya pekerjaan, kekerasan, dan pelecehan hingga eksploitasi.

Mendorong Pekerja Rumah Tangga sebagai Pekerja Formal

Pekerjaan yang layak mencakup banyak faktor, termasuk stabilitas dan keamanan, pekerjaan yang aman, penghasilan yang memadai, dan waktu kerja yang layak. Laporan tersebut menggarisbawahi pentingnya upaya formalisasi untuk memastikan pekerjaan yang layak bagi pekerja rumah tangga. Hal ini berarti mencakup hak-hak pekerja dalam undang-undang ketenagakerjaan dan jaminan sosial serta menerapkannya secara setara dan efektif.

Meningkatkan cakupan hukum bagi pekerja rumah tangga agar setara dengan pekerja lainnya sangatlah penting. Laporan tersebut menyebutkan bahwa jumlah pekerja rumah tangga yang memiliki hak istirahat mingguan yang sama dengan pekerja lainnya mencapai 48,9% pada tahun 2020. Namun, pemenuhan upah minimum yang setara dan hak bersalin masih tergolong lambat. Dialog sosial dan konsultasi antara organisasi pekerja dan pengusaha sangat penting untuk memperbaiki kondisi ini.

Selain itu, menutup kesenjangan dalam cakupan hukum harus dibarengi dengan praktik dan implementasi hukum yang setara dan efektif. Partisipasi dari semua pihak yang terlibat diperlukan untuk mendukung pekerjaan layak bagi pekerja rumah tangga, mulai dari pemberi kerja hingga pemerintah. Menurut laporan tersebut, hal ini dapat dicapai dengan beberapa cara, termasuk memberikan insentif pada pekerjaan formal, meningkatkan kesadaran pekerja dan pengusaha mengenai hak dan kewajiban mereka, serta mendorong dan menegakkan kepatuhan.

Pekerjaan yang Layak untuk Pekerja Rumah Tangga

Pekerjaan yang layak merupakan landasan penting bagi kehidupan yang layak. Laporan tersebut merangkum lima langkah yang dapat diambil oleh pemerintah dan mitra sosial untuk mewujudkan pekerjaan yang layak bagi pekerja rumah tangga:

  • Perkirakan jumlah pekerja rumah tangga dan porsi pekerja rumah tangga yang bekerja di sektor informal.
  • Analisis kesenjangan dalam undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan dan jaminan sosial.
  • Identifikasi penyebab lain dari praktik ketenagakerjaan informal dan ketidakpatuhan.
  • Diskusikan hasil dari langkah 1–3, dan kembangkan strategi atau rencana aksi melalui dialog sosial.
  • Terapkan rencana aksi dan pantau perkembangannya.

Baca laporannya di sini.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Strategi Regional Afrika untuk Prioritaskan Layanan Rehabilitasi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat

Continue Reading

Sebelumnya: Kemiskinan Multidimensi: Kemiskinan Bukan Hanya tentang Uang
Berikutnya: Kesenjangan Gender di Perkotaan Masih Berlangsung, Bagaimana Mengatasinya?

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia