Potensi Seni dalam Meningkatkan Kesehatan dan Kualitas Hidup
Foto: Rifqi Ali Ridho di Unsplash.
Sejak dulu, seni selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Seni memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik kita; membentuk cara kita memandang dunia, berkomunikasi, belajar, mengekspresikan dan menyembuhkan diri. Di tengah dunia yang semakin kacau, sangat penting bagi kita untuk mengakui dan mendukung hubungan antara seni dan kesehatan dalam meningkatkan kualitas hidup.
Seni dan Kesehatan
Seringkali, kita mengalami kesulitan dalam mengartikulasikan perasaan dan emosi kita. Saat itu terjadi, kita sering menjadikan seni sebagai pendukung untuk memahami pengalaman hidup kita, terutama saat kita dirundung masalah. Seni juga merupakan sarana untuk mengekspresikan identitas pribadi dan kolektif kita. Peran seni dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mungkin tidak kentara, tetapi penelitian yang berkembang telah menunjukkan hal itu.
Laporan WHO European Region mengungkapkan bukti bahwa seni dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui berbagai penelitian, laporan tersebut menemukan bahwa seni dapat mendukung perkembangan emosional dan kognitif anak-anak, mendorong hidup sehat, mendukung orang dengan penyakit mental dan gangguan saraf, serta membantu perawatan end-of-life (EOL).
Laporan WHO lainnya juga menunjukkan bahwa terlibat dalam kegiatan seni dapat berdampak positif bagi orang-orang yang terpaksa mengungsi dan masyarakat tuan rumah dengan mempromosikan inklusi sosial, kohesi, penerimaan, dan rasa memiliki.
Singapura juga melihat adanya peningkatan peran seni di sektor layanan kesehatan dan sosial. Misalnya, program Seni dan Kesehatan Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong mengintegrasikan kreativitas ke dalam sistem perawatan dan masyarakat untuk “tujuan terapeutik, pendidikan, dan ekspresif.” Sektor layanan sosial juga menunjukkan tren peningkatan terapi berbasis kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, terutama untuk lansia.
Kebijakan dan dukungan yang lebih baik
Seni mengiringi perjalanan kita dalam menciptakan dunia yang lebih baik untuk semua. Memanfaatkan potensi seni untuk intervensi kesehatan membutuhkan dukungan kebijakan yang kuat dan kerangka implementasi yang jelas. WHO memberikan beberapa rekomendasi kebijakan untuk memperkuat peran seni dalam sektor layanan kesehatan dan sosial, di antaranya:
- Dukung penelitian di bidang seni dan kesehatan, terutama fokus pada peningkatan intervensi dan penemuan inovasi baru.
- Promosikan kesadaran publik secara aktif tentang potensi dan manfaat seni bagi kesehatan. Ini juga termasuk memastikan akses terhadap beragam bentuk seni budaya terbuka untuk semua.
- Penguatan struktur dan mekanisme kerjasama antara sektor budaya, layanan sosial, dan kesehatan melalui berbagai program.
Yang perlu diingat, pembangunan berkelanjutan tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan siapa pun. Selain kesehatan, mendukung peran seni sebagai bagian integral dari kehidupan kita dapat diwujudkan salah satunya dengan mendorong industri yang inklusif dan adil. Semua itu harus dilakukan dengan semangat “tidak meninggalkan siapa pun” (Leaving no one behind) dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Join Membership Green Network Asia – Indonesia
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks saat ini, membekali diri, tim, dan komunitas dengan wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bukan lagi pilihan — melainkan kebutuhan strategis untuk tetap terdepan dan relevan.
Join SekarangMadina is the Assistant Manager for Digital Publications at Green Network Asia. She graduated from Universitas Indonesia with a bachelor's degree in English Literature. She has three years of professional experience working on GNA international digital publications, programs, and partnerships particularly on social and cultural issues.

Menilik Simpul Antara ‘Gajah Terakhir’ dan Banjir di Sumatera
Meningkatnya Angka Pengangguran Sarjana dan Sinyal Putus Asa di Pasar Kerja Indonesia
Wawancara dengan May Tan-Mullins, CEO dan Rektor University of Reading Malaysia
Memperkuat Ketahanan Masyarakat di Tengah Meningkatnya Risiko Bencana
UU KUHAP 2025 dan Jalan Mundur Perlindungan Lingkungan
Wawancara dengan Eu Chin Fen, CEO Frasers Hospitality