Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Tiaki Promise Ajak Wisatawan Peduli terhadap Alam Selandia Baru

Tiaki Promise menyerukan partisipasi kolektif dari pengunjung untuk mengambil bagian dalam melestarikan alam Selandia Baru.
Oleh Kresentia Madina
29 Agustus 2022
Daun pakis perak baru dengan latar langit biru. Pakis bernama koru tersebut merupakan simbol integral dari kehidupan baru, pertumbuhan, kekuatan, dan kedamaian dalam budaya Māori.

Pakis bernama koru, yang merupakan simbol integral dari kehidupan baru, pertumbuhan, kekuatan, dan kedamaian dalam budaya Māori. | Foto oleh Kieran Somerville di Unsplash.

Selandia Baru dikenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan. Dari pegunungan yang membentang hingga garis pantai yang indah, alam negara ini merupakan panorama yang menarik wisatawan. Pariwisata menyumbang 21% pendapatan ekspor Selandia Baru dan 14% lapangan kerja nasional.

Oleh sebab itu, melestarikan alam Selandia Baru menjadi tanggung jawab bersama bagi warga dan pengunjung. Selandia Baru mengajak pengunjung untuk peduli pada negara melalui Tiaki Promise (Janji Tiaki).

Apa itu Tiaki Promise?

Kata tiaki dalam bahasa Māori (bahasa suku asli Selandia Baru, -Penerj) berarti ‘memelihara, melestarikan, dan melindungi.’ Tiaki Promise merupakan komitmen untuk merawat Selandia Baru melalui berbagi koneksi dengan alam. Komitmen utama janji ini adalah untuk memastikan bahwa orang-orang yang berkunjung ke Selandia Baru ikut ambil bagian dalam merawat alam negara tersebut.

Ikatan antara tangata whenua (penduduk negeri ini) dan alam mereka begitu dalam. Alam secara intrinsik terjalin dengan kehidupan mereka; setiap pusaka bumi memiliki cerita dan makna tersendiri bagi budaya mereka. Oleh karena itu, berkomitmen pada Tiaki Promise sama artinya dengan mengajak diri kita untuk melihat alam melalui lensa penduduk asli Selandia Baru, membentuk ikatan yang lebih dalam dengan tempat yang dikunjungi, dan mencerminkan sikap dan perilaku kita terhadap alam.

Tiaki Promise berbunyi: “Saat berwisata di Selandia Baru, saya akan: Merawat daratan, laut, dan alam, melangkah dengan tenang dan tidak meninggalkan jejak; Bepergian dengan aman, menunjukkan kepedulian dan pertimbangan untuk semua; Menghormati budaya, berwisata dengan hati dan pikiran terbuka.”

Mewujudkan pariwisata berkelanjutan

Inti dari Tiaki Promise adalah upaya kolaboratif. Komitmen tersebut dibentuk dengan dukungan dan partisipasi dari tujuh organisasi publik dan swasta serta seorang Penasihat Tikanga independen.

Salah satu kolaboratornya adalah Air New Zealand yang baru-baru ini merilis video baru tentang keselamatan yang memuat intisari dari Tiaki Promise. Video tersebut menampilkan pendongeng Māori Joe Harawira dan menceritakan kisah seorang pemuda bernama Tiaki yang mengunjungi empat Penjaga dunia dengan waka rererangi (kano terbang). Video tersebut ingin menegaskan kembali niat Air New Zealand untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan.

Sutradara Jason Bock mengatakan bahwa keberlanjutan memainkan peran besar dalam proses pembuatan film video. “Secara konseptual, semua elemen dalam film diperlukan untuk memasukkan unsur keberlanjutan; mulai dari satwa di hutan yang asli dan tidak merusak lingkungan hingga korowai Tiaki yang terbuat dari bahan organik,” tambahnya.

Budaya dan keberlanjutan

Dalam menjaga alamnya, Selandia Baru memilih pendekatan yang berakar pada budayanya sendiri. Pada saat yang sama, Tiaki Promise tidak hanya memperkenalkan janji negara terhadap keberlanjutan tetapi juga identitas budayanya yang kokoh. Komitmen tersebut juga mengingatkan kita bahwa di mana pun dan siapa pun kita, menjaga bumi selalu menjadi tanggung jawab bersama.

Editor & Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli tulisan ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Strategi Regional Afrika untuk Prioritaskan Layanan Rehabilitasi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat

Continue Reading

Sebelumnya: Mengembangkan Urban Farming Berkelanjutan di Singapura
Berikutnya: GAWIREA: Mendorong Peran Perempuan Wujudkan Energi Berkelanjutan di Desa Melalui Pendidikan

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia