Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Urgensi untuk Mengatasi Dampak Perubahan Iklim di Afrika

Cuaca ekstrem dan dampak perubahan iklim yang semakin parah di Afrika memerlukan mekanisme respons yang lebih kuat dan menyeluruh.
Oleh Kresentia Madina
15 Mei 2025
pohon-pohon kering di tengah danau

Foto: Maria Krasnova di Unsplash.

Dampak perubahan iklim sangat luas dan serius, terutama di negara-negara yang minim upaya mitigasi. Di Afrika, cuaca ekstrem dan perubahan iklim mengancam hampir seluruh aspek pembangunan, yang menandakan perlunya mekanisme respons yang lebih kuat dan menyeluruh.

Dampak Perubahan Iklim di Afrika

Tahun 2023 dan 2024 secara berturut-turut tercatat sebagai tahun terpanas. Kenaikan suhu berkaitan erat dengan tingginya emisi karbon, meskipun seruan dan upaya global untuk menurunkan emisi gas rumah kaca terus dilakukan. Hal ini membuat target Perjanjian Paris untuk membatasi peningkatan suhu tetap di bawah 1,5°C menjadi sulit tercapai.

Afrika merasakan dampak perubahan iklim yang lebih parah meskipun emisi gas rumah kaca kawasan tersebut relatif lebih kecil dibanding kawasan lain. Pada 2024, suhu rata-rata Afrika tercatat sebagai yang terpanas sejak 1900. Menurut laporan Kondisi Iklim Afrika 2024 dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), suhu di Afrika mencapai 0,86°C di atas rata-rata tahun 1991–2020. Kenaikan ini menyebabkan suhu permukaan laut mencapai rekor tertinggi dan kenaikan permukaan laut melebihi rata-rata global.

Anomali Cuaca Ekstrem

Laporan WMO lebih jauh menyoroti anomali cuaca di Afrika sebagai salah satu dampak paling nyata dari perubahan iklim. Pola cuaca ekstrem secara signifikan dipengaruhi oleh siklus El Niño 2023 dan Dipol Samudra Hindia (perbedaan suhu bagian barat dan timur Samudra Hindia yang memengaruhi pola cuaca) yang berlangsung hingga awal 2024.

Contohnya, di Afrika Barat dan Tengah, jutaan orang terdampak hujan lebat yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan pengungsian massal. Selain itu, pada September 2024, Chad mengalami hujan deras selama berminggu-minggu dan berdampak pada lebih dari 1,5 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Bahkan Gurun Sahara mengalami banjir, peristiwa pertama dalam beberapa dekade terakhir.

Selain itu, kawasan Afrika juga dilanda kekeringan berkepanjangan, terutama di Afrika Selatan, yang mengakibatkan gagal panen, krisis pangan, serta krisis kemanusiaan dan lingkungan. Di Namibia, pemerintah bahkan memusnahkan satwa liar pada Mei 2024 untuk mengatasi krisis pangan kronis akibat minimnya curah hujan.

Laporan WMO juga mengungkapkan bahwa kurangnya pasokan air menyebabkan krisis listrik di Zambia dan Zimbabwe. Kurangnya pasokan air di Danau Kariba menghambat kinerja pembangkit listrik tenaga air di kedua negara tersebut.

Respons dan Mitigasi yang Lebih Kuat

Pada KTT Iklim Afrika 2023, para pemimpin negara berkomitmen untuk mendorong pembangunan ekonomi Afrika sekaligus berkontribusi pada upaya dekarbonisasi global. Namun, untuk mencapai kemajuan yang substansial, masih banyak yang perlu dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Laporan WMO menekankan pentingnya teknologi digital dalam mendukung sistem peringatan dini negara, seperti kecerdasan buatan (AI), alat komunikasi seluler, dan model prediksi cuaca canggih. Namun, untuk mengoptimalkan teknologi ini diperlukan peningkatan investasi infrastruktur, penguatan kerangka pembagian data, dan penyediaan layanan inklusif. Semua ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil. Selain itu, Afrika juga perlu memperkuat infrastruktur, kerangka kerja, dan kebijakan untuk merespons dampak perubahan iklim, guna memastikan ketahanan serta masa depan yang lebih baik bagi manusia dan Bumi.

Penerjemah: Kesya Arla

Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melestarikan Situs Warisan di Tengah Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Strategi Regional Afrika untuk Prioritaskan Layanan Rehabilitasi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur

Continue Reading

Sebelumnya: Potret Kinerja Pengumpulan dan Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia
Berikutnya: Mewujudkan Ketahanan Pangan yang Adil dan Bergizi Seimbang

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia