Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Meningkatnya Usia Pensiun di Tengah Penuaan Populasi

Seiring meningkatnya populasi lansia, orang-orang mungkin akan bekerja lebih lama karena usia pensiun meningkat di banyak negara.
Oleh Kresentia Madina
25 Maret 2024
sepasang lansia duduk di tepi danau

Foto: Sven Mieke di Unsplash.

Pekerjaan merupakan hal penting untuk menunjang kehidupan seseorang. Idealnya, seseorang akan menghabiskan masa produktif dengan bekerja, lalu pensiun pada usia tertentu dan hidup dengan uang pensiun. Namun, dengan jumlah penduduk lanjut usia yang diperkirakan akan meningkat pada tahun-tahun mendatang, orang-orang mungkin akan bekerja lebih lama karena usia pensiun akan meningkat di banyak negara.

Meningkatnya Usia Pensiun

Pensiun mengacu pada waktu ketika orang menarik diri dari pekerjaan. Secara umum, usia pensiun adalah 65 tahun, meskipun berbeda-beda di setiap negara. Perusahaan dan pemerintah biasanya menggunakan usia ini untuk menentukan kelayakan pekerja menerima dana pensiun.

Beberapa negara mulai menaikkan batas usia pensiun. Pada Maret 2024, Kementerian Tenaga Kerja Singapura mengumumkan rencana untuk meningkatkan usia pensiun dan bekerja kembali menjadi 64 dan 69 tahun pada tahun 2026. Singapura berencana untuk secara bertahap meningkatkan usia pensiun dan bekerja kembali menjadi 65 dan 70 tahun pada tahun 2030, dimulai pada tahun 2019. Kenaikan pertama ditetapkan pada Juli 2022.

Di Prancis, pemerintah negara tersebut menandatangani undang-undang terkait peningkatan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun pada tahun 2023. OECD memproyeksikan usia pensiun akan mencapai rata-rata 66,3 tahun untuk laki-laki dan 65,8 tahun untuk perempuan di 23 dari 38 negara OECD.

Populasi Lansia & Dana Pensiun

Tren peningkatan usia pensiun terutama disebabkan oleh bertambahnya populasi penduduk lanjut usia (lansia). Menurut OECD, jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas diproyeksikan meningkat menjadi 27% pada tahun 2050, naik dari 18% pada tahun 2022. Pada saat yang sama, banyak negara mengalami penurunan tingkat kesuburan. Dengan kata lain, proporsi penduduk lansia di masyarakat akan meningkat sementara populasi penduduk muda perlahan menurun.

Lantas, bagaimana pengaruhnya terhadap dana pensiun? Dalam penuaan populasi, jumlah orang yang pensiun dari angkatan kerja kemungkinan besar akan lebih besar daripada jumlah orang yang bekerja. Hal ini dapat menimbulkan beban bagi sistem pensiun, karena tuntutan atas manfaat pensiun akan lebih tinggi dibandingkan iuran penduduk yang bekerja. Oleh karena itu, mempertahankan pekerja yang lebih tua untuk bekerja sedikit lebih lama dipandang sebagai solusi yang masuk akal untuk menjaga sistem pensiun tetap berjalan, karena hal ini akan menunda masa pensiun.

Respons terhadap kenaikan usia pensiun ini berbeda-beda di setiap negara. Di Singapura, misalnya, keputusan tersebut mendapat dukungan dari para pekerja senior. Sebuah survei menunjukkan bahwa hampir 88% dari 1.471 responden berusia 50 tahun ke atas mendukung peningkatan usia pensiun menjadi 63 tahun ke atas, dan sekitar 80% mendukung usia bekerja kembali di usia 68 tahun ke atas.

Namun banyak pula yang menentang. Contohnya, di Prancis, pengesahan undang-undang pensiun memicu protes dari masyarakat dan serikat pekerja karena kurangnya suara di parlemen dalam proses tersebut. Karena pekerja yang lebih tua dapat tetap bekerja lebih lama, banyak penduduk yang menyuarakan keprihatinan atas semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama di negara-negara dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

Selain itu, terdapat pula kekhawatiran mengenai kondisi kesehatan pekerja lansia, jam kerja yang tidak fleksibel, keterampilan yang telah usang, dan kurangnya peluang kerja karena lansia kembali bekerja. Oleh karena itu, rencana penambahan usia pensiun harus didukung oleh peningkatan kapasitas, peraturan keselamatan dan kesehatan, insentif yang tepat, dan kebijakan yang tidak diskriminatif.

Produktivitas & Kesejahteraan Pekerja

Pekerjaan yang layak merupakan bagian penting dari pembangunan berkelanjutan. Memperhatikan kesejahteraan pekerja dalam upaya mencapai peningkatan produktivitas merupakan hal yang krusial. Hal ini mencakup jam dan jangka waktu kerja yang wajar, kesempatan kerja yang setara, perlindungan sosial, dan peluang untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan para pekerja.

Meskipun keputusan untuk menaikkan usia pensiun masih menimbulkan perdebatan, tidak dapat disangkal bahwa populasi dunia perlahan-lahan berubah. Pemerintah dan dunia usaha bertanggung jawab untuk menciptakan sistem yang inklusif dan adil yang menyeimbangkan keuntungan dan kesejahteraan pekerja dalam menghadapi perubahan. Pada akhirnya, upaya untuk menjaga perekonomian dan produktivitas tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan keseimbangan hidup manusia.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Seruan untuk Aksi Iklim yang Lebih Kuat di KTT Iklim 2025
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Bagaimana Laut Kaspia Menyusut Akibat Tekanan Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menghentikan Penurunan Populasi Lebah Dunia
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Risiko Iklim di Australia

Continue Reading

Sebelumnya: Daur Ulang Limbah Tekstil dengan Infrastruktur dan Sistem yang Lebih Baik
Berikutnya: MUI Keluarkan Fatwa terkait Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Lihat Konten GNA Lainnya

tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025
foto palu sidang berwarna coklat dan sebuah borgol yang tergelak di atas permukaan kayu Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?

Oleh Seftyana Khairunisa
21 Oktober 2025
Hutan rumput laut dengan sinar matahari yang menembus air Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat

Oleh Attiatul Noor
21 Oktober 2025
tangan memutari bibit tanaman Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan

Oleh Polykarp Ulin Agan
20 Oktober 2025
Seseorang memberikan paper bag kepada orang lain Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan

Oleh Kun Tian
20 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia