Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengurangi Emisi Sapi dengan Bahan Pakan Berbasis Rumput Laut

FutureFeed sedang mengembangkan suplemen pakan ternak dari spesies rumput laut Asparagopsis untuk mengurangi emisi metana yang dihasilkan oleh industri peternakan.
Oleh Kresentia Madina
25 April 2022
sapi coklat di kandang melihat ke kamera sementara sapi lain sedang makan

Foto oleh Austin Santaniello di Unsplash

Tahukah Anda bahwa ada sekitar 1 miliar sapi di dunia? Sekitar 1,3 miliar manusia di muka bumi menggantungkan hidup pada peternakan sapi.

Dampaknya, industri peternakan menyumbang 14% dari emisi yang disebabkan manusia dalam bentuk metana. Meskipun berumur lebih singkat dibanding karbondioksida, metana 28 kali lebih efektif dalam memerangkap panas di dalam atmosfer bumi.

Untuk mengurangi emisi metana dari peternakan sapi, studi bersama yang berbasis di Australia antara CSIRO, Meat & Livestock Australia, dan James Cook University sedang mengembangkan bahan pakan ternak berbasis rumput laut yang disebut FutureFeed.

Emisi metana sapi

Ketika sapi memakan rumput, sistem pencernaannya menghasilkan metana sebagai ampasnya. Gas yang keluar berupa sendawa dan kentut, dengan rata-rata 300 gram metana per hari untuk sapi perah dan 150 gram untuk sapi potong. Hal itu memang bagian alami dari proses pencernaan. Namun, semakin banyak jumlah sapi, semakin besar pula metana yang dihasilkan.

Selagi opsi untuk mengurangi daging muncul di sana-sini, para ilmuwan di Australia berpikir dengan cara berbeda. Alih-alih mengurangi jumlah ternak, mereka memilih membuat bahan pakan alternatif untuk hewan ternak.

Bahan baku yang dikembangkan FutureFeed berupa spesies rumput laut yang disebut Asparagopsis.

Cara kerja Asparagopsis

Asparagopsis adalah senyawa bioaktif yang disebut bromoform. Senyawa ini menghambat enzim tertentu selama proses pencernaan untuk mencegah pembentukan metana. Penelitian terbaru mereka menunjukkan bahwa memberikan suplemen pakan ternak dengan Asparagopsis 0,20% dapat mengurangi produksi metana hingga 98%.

Namun, fakta bahwa Asparagopsis tidak tersedia dalam jumlah besar menjadi tantangan bagi inovasi ini. Spesies rumput laut yang satu ini tidak dibudidayakan secara komersial saat ini. Oleh karena itu, FutureFeed berencana membuat budidaya dan produksi rumput laut untuk memasok pakan ternak di Australia, yang pada gilirannya juga di seluruh dunia. Mereka memberikan izin bagi para petani rumput laut untuk ikut membudidayakan Asparagopsis.

Perusahaan tersebut juga mengembangkan cara untuk memasukkan Asparagopsis ke dalam pola makan berbasis rumput, karena penemuan saat ini baru untuk pola makan berbasis biji-bijian. Manfaat lingkungan dan potensi industri FutureFeed telah mengganjar mereka dengan Food Planet Prize Award pada tahun 2020.

Inovasi di tengah krisis iklim

CSIRO memprediksi bahwa jika 10% produsen ternak di seluruh dunia mengadopsi metode FutureFeed dalam memberi makan ternak mereka, efeknya akan sama dengan menghilangkan 100 juta mobil dari jalan. Dengan Asparagopsis sebagai bahan suplemen, FutureFeed berharap dapat membawa industri peternakan selangkah lebih dekat menuju pertanian berkelanjutan.

Sistem pangan dan pertanian kita hanyalah secuil dari banyak sektor yang perlu diubah agar lebih berkelanjutan. Tantangan perubahan iklim sangat kompleks dan saling bertaut. Untuk bertahan dan berkembang, industri-industri lain juga harus berinovasi dengan memikirkan kebaikan manusia dan planet ini.

Sumber: FutureFeed

Penerjemah: Abul Muamar

Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Seruan untuk Aksi Iklim yang Lebih Kuat di KTT Iklim 2025
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Bagaimana Laut Kaspia Menyusut Akibat Tekanan Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menghentikan Penurunan Populasi Lebah Dunia
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Risiko Iklim di Australia

Continue Reading

Sebelumnya: Pengesahan UU TPKS: Ujung Tombak Perlindungan terhadap Korban Kekerasan Seksual
Berikutnya: Kampanye Terbaru Hyundai Dukung Mobilitas Berkelanjutan untuk Piala Dunia 2022

Lihat Konten GNA Lainnya

dua buah kakao berwarna kuning di batang pohon Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao

Oleh Abul Muamar
14 Oktober 2025
Beberapa orang berada di dalam air untuk memasang kerangka jaring persegi berwarna hijau, sementara lainnya berdiri di pematang tambak dengan pagar bambu sederhana di bagian belakang. Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
13 Oktober 2025
Dua perempuan menampilkan tarian Bali di hadapan penonton. Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara

Oleh Attiatul Noor
13 Oktober 2025
perempuan yang duduk di batang pohon besar, laki-laki berdiri di sampingnya dan dikelilingi rerumputan; keduanya mengenakan pakaian tradisional Papua Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat

Oleh Seftyana Khairunisa
10 Oktober 2025
stasiun pengisian daya dengan mobil listrik yang diparkir di sebelahnya. Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan

Oleh Kresentia Madina
10 Oktober 2025
seorang pria tua duduk sendiri di dekat tembok dan tanaman Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia

Oleh Abul Muamar
9 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia