Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Hutan Vertikal Pertama China dan Penggunaan Desain Biofilik untuk Ruang Perkotaan Berkelanjutan

Hutan vertikal pertama di Cina dibangun untuk menyajikan cara baru bagi orang-orang untuk berinteraksi dengan alam dalam lingkungan modern. Pendekatan ini juga dikenal sebagai desain biofilik.
Oleh Kresentia Madina
5 Mei 2022
Menara perumahan Kompleks Kota Hutan Vertikal Huanggang

Foto oleh Stefano Boeri Architetti

Saat ini, sebagian besar penduduk dunia hidup di wilayah perkotaan. Ketika ruang kota identik dengan modernitas, kota yang baik mestilah memiliki ruang terbuka hijau yang memungkinkan para penghuninya berinteraksi dengan lingkungan alam.

Interaksi yang cukup dengan alam akan memberikan manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Dengan tujuan inilah, hutan vertikal pertama di Cina dibuat.

Kompleks Kota Hutan Vertikal Easyhome Huanggang

Kompleks Kota Hutan Vertikal Easyhome Huanggang memiliki luas 4,54 hektare dengan lima menara untuk hunian, hotel, dan urusan komersil. Kompleks hijau tersebut didesain oleh Stefano Boeri Architetti, yang juga membangun hutan vertikal pertama di Milan yang dikenal sebagai Boso Verticale.

Dua menara perumahan merupakan bagian yang paling mencolok dari kompleks tersebut. Penataan balkon yang tanpa pola membuat pohon dan semak-semak dapat tumbuh dengan leluasa. Dengan begitu, penghuni dapat menikmati ruang kota mereka sambil dikelilingi oleh alam.

Studio ini juga merancang ruang hijau yang luas untuk area bisnis kompleks, yang memungkinkan orang-orang dari ruang kerja maupun ruang hunian berinteraksi dengan lingkungan alam.

Penggunaan desain biofilik

Stefano Boeri Architetti adalah salah satu studio yang mengampanyekan hutan kota di perkotaan. Memasukkan unsur alam dalam konstruksi bangunan merupakan salah satu prinsip desain biofilik. Kata ‘biofilik’ sendiri berasal dari kata biophilia, yang berarti ‘cinta pada makhluk hidup’.

Desain biofilik bertujuan untuk menciptakan lingkungan modern yang baik yang dapat meningkatkan kesehatan, kebugaran, serta kesejahteraan masyarakat. Pendekatan meyakini bahwa orang-orang seharusnya dapat berinteraksi dengan alam dalam kesehariannya. Pendekatan ini juga dipandang sebagai salah satu pilihan untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan.

Merancang bangunan, jalan, dan ruang terbuka untuk memasukkan lebih banyak unsur alam adalah salah satu cara untuk menerapkan desain biofilik dalam skala besar. Namun, para peneliti juga menyarankan cara untuk menerapkan desain biofilik pada skala yang lebih kecil. Caranya meliputi menanam tanaman, menggantung foto alam di sekitar rumah, dan memastikan bahwa ruang hunian kita memiliki sirkulasi udara dan cahaya alami yang baik.

Desain perkotaan yang berkelanjutan

Lingkungan hunian dan tempat bekerja sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Kota yang memiliki beberapa taman sebagai ruang hijau perkotaan adalah kota yang ideal. Apalagi, dengan begitu banyaknya waktu yang kita habiskan di meja setiap harinya, akses mudah untuk berhubungan dengan alam akan sangat bermanfaat.

Hari ini, ada 7,9 miliar orang di bumi. PBB memperkirakan pada tahun 2050, 68% penduduk dunia akan tinggal di perkotaan. Penggunaan desain biofilik dalam perencanaan kota bisa menjadi cara untuk membuat lingkungan alam mudah diakses oleh penduduk.

Sumber: Stefano Boeri Architetti, Kellert & Calabrase

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Bagaimana Kota Umeå di Swedia Mengatasi Ketimpangan Gender di Perkotaan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melihat Pendekatan Terpadu dalam Memperkuat Ketahanan di Afrika Selatan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Program Penghapusan Kendaraan di China

Continue Reading

Sebelumnya: India Integrasikan Energi Surya ke dalam Pasokan Listrik New Delhi dengan Shakti Microgrid
Berikutnya: PLN Sediakan Listrik Hijau untuk Enam Perusahaan Besar di Indonesia

Artikel Terkait

seekor orangutan duduk di ranting pohon di hutan GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Oleh Abul Muamar
20 Juni 2025
mesin tik dengan kertas bertuliskan “artificial intelligence” Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
  • Kabar
  • Unggulan

Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab

Oleh Ayu Nabilah
20 Juni 2025
Pulau-pulau kecil di tengah laut Raja Ampat Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam

Oleh Andi Batara
19 Juni 2025
bunga matahari yang layu Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana

Oleh Kresentia Madina
19 Juni 2025
tulisan esg di atas peta negara ESG Saja Tidak Cukup: Mengapa Dunia Butuh CSV dan SDGs?
  • Opini
  • Unggulan

ESG Saja Tidak Cukup: Mengapa Dunia Butuh CSV dan SDGs?

Oleh Setyo Budiantoro
18 Juni 2025
beberapa megafon terpasang pada pilar Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik

Oleh Kresentia Madina
18 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.