Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mewujudkan Transportasi Umum yang Inklusif dan Dapat Diakses untuk Semua

Berjuang untuk menciptakan tempat yang aman dan dapat diakses oleh semua orang berarti menerima dan mengenali kebutuhan orang lain yang berbeda dan secara sadar bekerja untuk menjadi lebih baik.
Oleh Kresentia Madina
26 Januari 2023
tanda parkir berwarna biru bertuliskan “Blue badge holders only” yang menunjukkan ruang khusus untuk penyandang disabilitas

Foto oleh Jakub Pabis di Unsplash.

Tidak meninggalkan siapa pun (leave no one behind) berarti menyadari dan menerapkan langkah-langkah yang memungkinkan setiap orang memiliki kehidupan yang baik. Sayangnya, para penyandang disabilitas di seluruh dunia masih menghadapi banyak rintangan dalam aktivitas keseharian mereka, termasuk saat hendak bepergian. Hambatan dalam menyediakan transportasi umum yang dapat diakses masih terjadi di mana-mana.

Minimnya akses

Sebagian kita mungkin mudah saat hendak naik bus ke tempat kerja atau berjalan kaki ke toko terdekat. Namun, bagi penyandang disabilitas, aktivitas tersebut jauh lebih sulit tanpa dukungan aksesibilitas yang memadai.

Di Indonesia, misalnya, penyandang disabilitas kesulitan dalam menggunakan transportasi umum, bahkan taksi online. Mereka harus menemukan ojek modifikasi untuk bepergian. Itu pun mereka tetap kesulitan karena jumlah kendaraan seperti itu terbatas. Di Nepal, transportasi umum belum dapat diakses dan aman bagi penyandang disabilitas. Tentunya, ini hanyalah puncak gunung es.

Tindakan kolaboratif dan komprehensif

Mewujudkan angkutan umum yang inklusif bagi penyandang disabilitas memang sulit, tetapi sangat perlu. Penyandang disabilitas berhak mendapatkan akses fasilitas yang memungkinkan mereka bepergian dengan mudah, termasuk informasi jadwal hingga ruang khusus yang aman. Hal ini, tentunya, membutuhkan banyak pendekatan dari berbagai sektor.

Dalam “Masa Depan Disabilitas di Amerika”, peneliti Sarah Roosenblum menyebut bahwa analisis kebijakan seringkali mengabaikan aspek lain dari penyandang disabilitas, seperti bagaimana mereka lebih mengandalkan pejalan kaki dan kendaraan pribadi. Oleh karena itu, pembuat kebijakan harus mengenali hubungan antara transportasi dan inisiatif kebijakan penting lainnya, seperti perencanaan kota dan pemberian layanan kesehatan, untuk mencapai inklusivitas.

Solusi lain juga muncul setelah bertahun-tahun. Di Australia, pengembang web Cassie Hames sedang mengembangkan aplikasi “See Me” yang memungkinkan sesama tunanetra untuk memberi tahu pengemudi bus kapanpun mereka ingin masuk atau keluar. Solusi serupa juga diajukan oleh aplikasi seluler yang berbasis di Denmark bernama Be My Eyes, yang menghubungkan orang-orang tunanetra dengan sukarelawan yang dapat membantu mereka.

Upaya untuk menciptakan tempat yang aman dan dapat diakses bagi semua orang untuk tidaklah mudah. Ini berarti menerima dan mengenali kebutuhan orang yang berbeda dan secara sadar bekerja menuju yang lebih baik. Menciptakan fasilitas dan ruang yang inklusif dan dapat diakses oleh penyandang disabilitas harus dimaknai sebagai upaya berkelanjutan dan prioritas oleh semua.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Seruan untuk Aksi Iklim yang Lebih Kuat di KTT Iklim 2025
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Bagaimana Laut Kaspia Menyusut Akibat Tekanan Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menghentikan Penurunan Populasi Lebah Dunia
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Risiko Iklim di Australia

Continue Reading

Sebelumnya: World Clean-up Day Indonesia Libatkan Kreator Konten Gelar Aksi Bersih Sampah Sungai Ciliwung
Berikutnya: KKP dan FAO Kembangkan Model Perikanan Perairan Darat Berkelanjutan melalui IFish

Lihat Konten GNA Lainnya

dua buah kakao berwarna kuning di batang pohon Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao

Oleh Abul Muamar
14 Oktober 2025
Beberapa orang berada di dalam air untuk memasang kerangka jaring persegi berwarna hijau, sementara lainnya berdiri di pematang tambak dengan pagar bambu sederhana di bagian belakang. Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
13 Oktober 2025
Dua perempuan menampilkan tarian Bali di hadapan penonton. Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara

Oleh Attiatul Noor
13 Oktober 2025
perempuan yang duduk di batang pohon besar, laki-laki berdiri di sampingnya dan dikelilingi rerumputan; keduanya mengenakan pakaian tradisional Papua Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat

Oleh Seftyana Khairunisa
10 Oktober 2025
stasiun pengisian daya dengan mobil listrik yang diparkir di sebelahnya. Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan

Oleh Kresentia Madina
10 Oktober 2025
seorang pria tua duduk sendiri di dekat tembok dan tanaman Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia

Oleh Abul Muamar
9 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia