Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Upaya Abu Dhabi Merestorasi Laut dan Pesisir

Abu Dhabi bekerja keras dalam memulihkan ekosistem laut dan pesisirnya.
Oleh Nazalea Kusuma
16 Januari 2023
seekor dugong sedang mengunyah lamun dan dikelilingi oleh ikan berwarna kuning

Seekor dugong sedang memakan lamun. | Foto oleh EAD.

Manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan merupakan entitas yang selalu terhubung. Jika salah satunya terdampak akan suatu hal, maka yang lain juga akan ikut terdampak, termasuk upaya konservasi. Berada di perbatasan selatan Teluk Arab di Uni Emirat Arab, Abu Dhabi bekerja keras untuk memulihkan ekosistem laut dan pesisir pantainya.

Kondisi Laut dan Pesisir Abu Dhabi

Berdasarkan proyek pemetaan oleh Badan Lingkungan Hidup Abu Dhabi (EAD) yang selesai pada tahun 2020, habitat pesisir dan laut kawasan ini unik dan luas. Habitatnya meliputi dasar yang keras, dasar yang melebur (terkadang dengan makro alga), hamparan tiram, karang, lamun, bakau, dataran pasang surut, rawa asin, pantai berpasir, garis pantai berbatu, dan sabkha pesisir.

Habitat ini terdiri dari berbagai spesies penyu (4), ular laut (3), lumba-lumba (3), lumba-lumba tanpa sirip (1), dan ikan (500). Selain itu, Abu Dhabi juga merupakan rumah bagi populasi dugong (duyung) terbesar kedua di dunia, satu-satunya mamalia laut herbivora, yang jumlahnya sekitar 3.000 ekor. Dugong punah di beberapa tempat dan ditetapkan sebagai satwa berstatus Rentan secara global oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Keadaan sedang tidak baik-baik saja. Perubahan iklim, penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, dan konstruksi pembangunan pesisir untuk perumahan, pariwisata, dan infrastruktur lainnya merupakan ancaman utama bagi wilayah pesisir dan laut Abu Dhabi.

Upaya yang Dilakukan

EAD memimpin upaya restorasi kolaboratif yang diikuti oleh pemerintah, konservasionis, dan masyarakat. Mereka fokus pada menghidupkan kembali wilayah darat dan laut untuk menciptakan habitat yang subur bagi kehidupan laut untuk hidup dan berkembang biak. Targetnya adalah memulihkan 12.000 hektare hutan bakau, terumbu karang, dan padang lamun pada tahun 2030. Hingga akhir tahun 2022, sekitar 7.500 hektare telah dipulihkan.

Upaya ini membuahkan hasil yang positif. Abu Dhabi telah meningkatkan stok ikan dan indeks penangkapan ikan berkelanjutan, dari 8,9% pada 2018 menjadi 62,3% pada 2021. Dalam beberapa tahun terakhir, populasi flamingo dan kura-kura juga menunjukkan peningkatan dan stabilitas yang nyata.

“Proyek restorasi ini sangat besar. Selain kawasan lindung, kami memiliki undang-undang dan peraturan yang melindungi habitat kritis untuk mendukung hewan-hewan ini. Populasi kami telah stabil selama 20 tahun terakhir, dan berdasarkan survei udara yang kami lakukan dua kali setahun, kenyataannya meningkat,” kata Maitha Mohamed Al Hameli, ahli biologi kelautan di EAD kepada CNN.

Langkah Selanjutnya

“Kami telah mengambil tindakan proaktif untuk menyeimbangkan persyaratan pembangunan ekonomi dan sosial, eksploitasi sumber daya berkelanjutan, dan pengembangan inisiatif rehabilitasi dan pemulihan ekosistem dalam kerangka rencana dan strategi Emirates,” kata Paduka Dr. Shaikha Salem Al Dhaheri, Sekretaris Jenderal EAD.

Inisiatif rehabilitasi bakau Abu Dhabi diakui oleh World Economic Forum atas penyerapan karbon biru yang inovatif, menyimpan 0,5 ton karbon per hektare setiap tahunnya. Pada Desember 2022, inisiatif restorasi laut secara keseluruhan di kawasan itu menjadi salah satu dari 10 Unggulan Restorasi Dunia Pertama PBB, yang memenuhi syarat untuk menerima dana, promosi, atau bantuan keahlian teknis dari PBB. Kiranya, apa yang dilakukan Abu Dhabi dapat mendorong pemerintah negara dan organisasi lain untuk mempelajari, mengadaptasi, dan meningkatkan inisiatif untuk mendukung upaya konservasi laut di seluruh dunia.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Film Glass Onion Wanti-wanti Kelemahan Energi Hidrogen
Berikutnya: Bogor Berkebun: Bagaimana Kota Dapat Menciptakan Ketahanan Pangan

Lihat Konten GNA Lainnya

Pemandangan pesisir Pantai Utara Jawa dengan garis pantai melengkung, air laut berwarna biru kehijauan, area persawahan di sisi kiri, dan permukiman di tepi pantai. Mengulik Isu Penurunan Muka Tanah Pesisir Jawa
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Isu Penurunan Muka Tanah Pesisir Jawa

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
30 Oktober 2025
beberapa petani perempuan memanen daun teh di kebun Kebangkitan Pertanian Permakultur Lokal di India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kebangkitan Pertanian Permakultur Lokal di India

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
30 Oktober 2025
Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Sebuah nampan berisi ikan yang di sekitarnya terdapat sikat, pisau, dan makanan laut lainnya. Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia