Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar

Laporan Terbaru IPCC: Panggilan Aksi Darurat untuk Membatasi Dampak Fatal Perubahan Iklim

Perubahan iklim semakin dahsyat. Dampak dari pemanasan global kini dapat dirasakan dan dialami secara langsung oleh siapapun di seluruh dunia.
Oleh Nazalea Kusuma
27 Agustus 2021

Foto: Nikolai Khondev

Pada 9 Agustus 2021, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) merilis sebuah laporan yang telah disusun oleh 234 ilmuwan dari 66 negara. Laporan ini menggabungkan berbagai lini paleoklimatologi, pengamatan, proses pemahaman, serta simulasi iklim global dan regional.

Climate Change 2021: the Physical Science Basis merupakan laporan dari Kelompok Kerja I. Laporan ini adalah yang pertama dari tiga laporan yang menyusun Sixth Assessment Report (AR6)—Laporan Penilaian Keenam, yang akan di selesaikan pada pertengahan terakhir tahun 2022.

IPCC merupakan salah satu bagian PBB yang didirikan pada 1988 untuk menilai keilmuan yang berhubungan dengan perubahan iklim. Penilaian IPCC menyediakan informasi ilmiah secara periodik kepada para pejabat politik dan pemerintah untuk mengembangkan kebijakan iklim di ranah regional maupun global.

Laporan terbaru IPCC menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca dari kegiatan para manusia adalah penyebab kenaikan suhu sekitar 1,1°C pada pemanasan global antara tahun 1850-1900. Temperatur udara pada dekade terakhir (2011-2020) jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya. Dengan penemuan ini, suhu global diperkirakan akan mencapai atau bahkan melebihi 1,5°C pemanasan dalam 20 tahun ke depan.

Aktivitas manusia berpengaruh pada seluruh komponen sistem iklim, jelas laporan tersebut. Dampak ini dapat dilihat dari peningkatan frekuensi dan intensitas gelombang panas, banjir, kekeringan, dan angin puting beliung; pemanasan laut, pengasaman, dan penurunan kadar oksigen; penurunan es Samudra Arktik, gunung es, lapisan salju, dan permafrost; serta kenaikan permukaan laut yang dapat menyebabkan erosi pantai dan banjir rob di kota-kota pesisir.

Dari laporan IPCC ini, jelas bahwa jika tidak ada pengurangan emisi gas rumah kaca yang segera dilakukan dalam skala besar, kerusakan yang terjadi tidak akan dapat diperbaiki. Tujuan dari Perjanjian Paris 2015 adalah untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C atau bahkan 2°C akan mustahil dilakukan.

“Penyeimbangan iklim memerlukan tindakan yang tangguh, cepat, dan berkelanjutan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai zero-net emisi CO². Pembatasan gas rumah kaca dan polusi udara lainnya, terutama gas metana, bisa bermanfaat untuk kesehatan dan iklim,” ujar Wakil Ketua Kelompok Kerja I, Panmao Zhai.

Upaya ini dapat menunjukkan hasil yang positif terhadap kualitas udara secara cepat. Namun, tetap saja membutuhkan 20-30 tahun untuk dapat menyeimbangkan temperatur global.

Sixth Assessment Report (AR6) terbaru menampilkan sebuah penilaian regional yang terperinci terhadap perubahan iklim. Hal ini dapat ditelusuri dalam Interactive Atlas yang baru saja dikembangkan. Penilaian regional ini termasuk penilaian risiko, adaptasi risiko, dan alat pembuat kebijakan lainnya. Laporan ini juga menunjukkan kerangka kerja yang dapat membantu penerjemahan perubahan fisik iklim ke dalam pengertian tentang apa maknanya bagi masyarakat dan ekosistem.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menjelaskan, “Ekonomi inklusif dan hijau, kesejahteraan, udara yang lebih bersih, dan kesehatan yang lebih baik sangatlah mungkin dicapai bagi semua orang jika kita menanggapi krisis ini dengan solidaritas dan keberanian.”

Sumber: UN & IPCC

Penerjemah: Inez Kriya

Versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris dapat dibaca di sini.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Sumur Resapan, Cara SPPQT Salatiga Menabung Air
Berikutnya: Sungai Watch Mencapai “Milestone” Instalasi Alat Penghalang Sampah Sungai Ke-100

Artikel Terkait

Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025
kumbang kepik menempel di dedaunan Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan
  • Kabar
  • Unggulan

Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan

Oleh Kresentia Madina
27 Juni 2025
penampakan mangrove Mikoko Pamoja, Proyek Karbon Biru untuk Ketahanan Iklim di Kenya
  • Kabar
  • Unggulan

Mikoko Pamoja, Proyek Karbon Biru untuk Ketahanan Iklim di Kenya

Oleh Attiatul Noor
25 Juni 2025
mesin tik dengan kertas bertuliskan “artificial intelligence” Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
  • Kabar
  • Unggulan

Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab

Oleh Ayu Nabilah
20 Juni 2025
Pulau-pulau kecil di tengah laut Raja Ampat Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam

Oleh Andi Batara
19 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.