Skip to content
  • Tentang
  • Advisory & Consulting
  • Kemitraan Iklan
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Pendidikan Seks untuk Biksu dan Biksuni Bhutan

Saat ini, tari topeng keagamaan yang ditampilkan sebagai bagian dari Festival Tshechu (“Hari Kesepuluh”) mencakup pesan dan pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi serta kekerasan berbasis gender.
Oleh Nazalea Kusuma
14 September 2021
Para biksu sedang mengajarkan pendidikan seks pada kaum muda.

Para biksu di Distrik Trashiyangtse, Bhutan, mengajarkan kesehatan, hak seksual, reproduksi, dan kekerasan berbasis gender kepada kaum muda. © UNFPA Bhutan/Tshering Penjor

Pengetahuan adalah suatu kebutuhan, dan pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi adalah salah satunya. Sampai baru-baru ini, membicarakan seksualitas dan reproduksi secara terbuka merupakan suatu hal yang dianggap tabu. Bahkan ada pemisahan yang jelas antara seksualitas dan ajaran agama. Hari ini, Bhutan menghapus stigma itu dan menyediakan pendidikan seks yang komprehensif untuk semua, terutama bagi para pemimpin agama.

Perjuangan Bhutan dalam hal pendidikan seksualitas yang komprehensif bagi semua kalangan sudah dimulai sejak lama. Perempuan yang mempelopori gerakan ini tidak lain adalah Yang Mulia Ibu Suri Gyalyum Sangay Choden Wangchuck. Selama lebih dari dua dekade, dia telah bertekad untuk mengadvokasi dan meningkatkan kesadaran tentang masalah ini, termasuk tentang pencegahan HIV/AIDS dan keluarga berencana.

Yang Mulia Ibu Suri Gyalyum Sangay Choden Wangchuck, adalah Duta Persahabatan UNFPA 2020. Melalui kinerjanya, dia beliau menjangkau semua lapisan masyarakat untuk menyebarkan pendidikan seksualitas yang komprehensif, termasuk kelompok agama.

United Nations Population Fund (UNFPA) adalah sebuah badan PBB yang didirikan pada tahun 1969 dengan misi meningkatkan kesehatan reproduksi dan kesehatan ibu secara global. Upaya UNFPA untuk melibatkan para pemimpin agama di Bhutan dimulai pada tahun 2011 dengan Yayasan Biksuni Bhutan. Pada tahun 2014, UNFPA mulai memperluas gerakannya untuk turut melibatkan para biksu.

Biksuni memiliki peran penting dalam menyebarkan pengetahuan kesehatan seksual dan reproduksi kepada masyarakat. Mereka memiliki kepercayaan dan rasa hormat dari masyarakat. Biksuni berperan besar dalam menyampaikan pengetahuan yang diperlukan mengenai pap smear, kebersihan selama menstruasi, alat kontrasepsi, keluarga berencana, dan kekerasan berbasis gender kepada perempuan pedesaan.

Pendidikan seks untuk para biksu telah membantu mengurangi stigma bahwa masalah kesehatan seksual, reproduksi, dan isu perempuan adalah urusan pribadi dan hal yang tabu. Saat ini, tarian topeng keagamaan yang ditampilkan sebagai bagian dari festival tshechu (“hari kesepuluh”) mencakup pesan dan pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi serta kekerasan berbasis gender.

Menurut data UNFPA, kematian ibu di Bhutan telah turun dari 380 menjadi 89 per 100.000 kelahiran (1994 hingga 2017); tingkat penggunaan kontrasepsi meningkat dari 30,7% menjadi 65,6% (2000 hingga 2018); dan lebih dari 95% kelahiran sekarang dilakukan oleh bidan yang terampil, meningkat dari 23% (2000 hingga 2021).

UNFPA telah memberikan pengetahuan kritis tentang kesehatan seksual dan reproduksi serta isu-isu hak dan pencegahan kekerasan berbasis gender kepada lebih dari 1.500 biksuni dari 26 vihara, serta 350 kepala lembaga monastik. Siswa di seluruh Bhutan sekarang juga memiliki akses ke layanan konseling yang disediakan oleh hampir 50 biksu yang dilatih oleh UNFPA.

Pendidikan seksualitas yang komprehensif merupakan kebutuhan dan hak setiap orang. Ini adalah bagian penting dari tujuan global kita untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang baik. Penting bagi semua anggota masyarakat, termasuk kelompok agama, untuk bekerja sama meningkatkan kesadaran dan memberikan akses untuk memfasilitasi kesehatan seksual dan reproduksi bagi semua.

Penerjemah: Aliyah Assegaf

Versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris dapat dibaca di sini.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Wisata Mandi Hutan, Upaya Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Berikutnya: Drh. Sugeng Dwi Hastono: Dedikasi Merawat Satwa Liar Sumatra

Artikel Terkait

gedung tinggi dengan pepohonan dan rumput hijau di sekelilingnya Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia

Oleh Abul Muamar
18 Juli 2025
sebuah tangan dengan latar gelap Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis

Oleh Abul Muamar
17 Juli 2025
sekelompok anak-anak dengan peralatan belajar di atas perahu Menengok Sekolah Terapung Bertenaga Surya di Bangladesh, Inisiatif Berbasis Komunitas di Tengah Krisis Iklim
  • Kabar
  • Unggulan

Menengok Sekolah Terapung Bertenaga Surya di Bangladesh, Inisiatif Berbasis Komunitas di Tengah Krisis Iklim

Oleh Attiatul Noor
17 Juli 2025
Lima kincir angin yang berjejer di tengah bukit Peluang dan Tantangan Industri Manufaktur Energi Terbarukan di Indonesia
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Peluang dan Tantangan Industri Manufaktur Energi Terbarukan di Indonesia

Oleh Andi Batara
16 Juli 2025
piring berwarna merah dengan garpu dan pisau UKRI Danai Enam Proyek untuk Atasi Kerawanan Pangan di Inggris Raya
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

UKRI Danai Enam Proyek untuk Atasi Kerawanan Pangan di Inggris Raya

Oleh Kresentia Madina
16 Juli 2025
foto udara kawasan dengan lahan yang ditambang, dengan beberapa truk Pelanggaran HAM dan Dampak Lingkungan Tambang Nikel di Pulau Kabaena
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Pelanggaran HAM dan Dampak Lingkungan Tambang Nikel di Pulau Kabaena

Oleh Seftyana Khairunisa
15 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.