Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Singapura dan Selandia Baru Berkolaborasi Kembangkan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan

Singapura dan Selandia Baru bekerja sama mengembangkan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Oleh Kresentia Madina
30 Mei 2022
sayap kanan suatu pesawat terbang dan pesawat terbang lain di bawah angkasa biru dipotret dari tempat duduk di jendela

Foto oleh shawnanggg pada Unsplash

Bepergian dengan pesawat lebih disukai banyak orang. Namun, industri penerbangan menyumbang 2% emisi gas rumah kaca. Berangkat dari masalah ini, Singapura dan Selandia Baru bekerja sama mengembangkan bahan bakar penerbangan berkelanjutan demi mengatasi masalah ini.

Perubahan iklim kini merupakan perhatian dunia yang paling utama. Mencapai nol emisi karbon pada 2050 adalah bagaimana kita memastikan suhu bumi tidak melebihi 1.5°C dari tingkat pra-industri. Saat ini kita berada pada suhu 1.1°C. Upaya mengurangi gas rumah kaca dari setiap sektor saat ini lebih krusial daripada sebelumnya.

Fokus utama bahan bakar penerbangan berkelanjutan

Perwakilan kedua negara tersebut menandatangani Nota Kesepakatan (MoA) untuk Penerbangan Berkelanjutan pada pada 20 April 2022. Ini merupakan agenda pertama yang dibuat di bawah New Zealand-Singapore Enhanced Partnership. 

Agenda ini akan mencakup empat ranah luas bagi kerjasama: kebijakan dan regulasi, pengembangan industri, perencanaan dan persediaan infrastruktur masa depan, serta transformasi tenaga kerja. Fokus utamanya adalah mengembangkan bahan bakar berkelanjutan, termasuk penelitian dan pengembangan, pengujian dan percobaan, serta pertukaran informasi mengenai posisi kebijakan dan regulasi.

Persoalan bahan bakar penerbangan berkelanjutan

Bahan bakar penerbangan berkelanjutan dipandang sebagai solusi paling menjanjikan bagi penerbangan berkelanjutan. Bahan bakar ini diproduksi dari bahan baku seperti minyak goreng, limbah padat, dan limbah pertanian. Tetapi, biaya produksi bahan bakar berkelanjutan saat ini hampir lima kali lebih mahal daripada bahan bakar biasa. Tantangan terbesar yang belum dipecahkan oleh industri ini adalah bagaimana memproduksi bahan bakar berkelanjutan yang tersedia luas dengan harga terjangkau.   

Mengembangkan bahan bakar penerbangan berkelanjutan memerlukan partisipasi multi-pemangku, yaitu dari pemerintah, maskapai penerbangan, dan bandara. CEO Changi Airport Group Lee Seow Hiang mengatakan kepada Today bahwa sejumlah inovasi berkelanjutan dalam industri penerbangan didorong oleh kebijakan (policy-driven) dan membutuhkan konsensus di antara pemangku kepentingan. Misalnya, negara-negara perlu mencapai konsensus tentang apa yang dapat diterima sebagai bahan baku serta menetapkan satu kebijakan sebagai tolok ukur.

Masa depan industri penerbangan

Penerbangan tetap bermanfaat dalam kehidupan kita karena kecepatannya dibandingkan moda transportasi lainnya. Industri sepenting ini membutuhkan upaya ekstra agar menghasilkan transportasi yang berkelanjutan. 

Namun, ini bukanlah hal yang mudah. Kesepakatan antara Singapura dan Selandia Baru berarti satu langkah maju menuju masa depan berkelanjutan. Perubahan dan inovasi mesti berlangsung dengan dukungan dan partisipasi seluruh industri penerbangan agar benar-benar dapat memberi dampak yang berarti.  

Editor: Abul Muamar

Penerjemah: Gayatri W.M

Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Kesetaraan Gender dalam Bisnis: Sebuah Tanggung Jawab dan Peluang

Continue Reading

Sebelumnya: Panasonic Bangun Kota Cerdas Berkelanjutan Ketiga Jepang di Osaka
Berikutnya: Recycling Village, Memanfaatkan Limbah Plastik untuk Fesyen

Lihat Konten GNA Lainnya

Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia