Menjadi Pemimpin Muda Demi Masa Depan yang Lebih Baik
Pemuda selalu menjadi garda terdepan dalam perubahan. Dengan masa depan mereka yang dipertaruhkan, tidak mengherankan bila mereka aktif dan terlibat dalam pembangunan berkelanjutan. Para pemimpin muda di seluruh dunia berkontribusi bagi komunitas mereka hari ini dan bahkan membawa mereka ke dunia yang lebih baik dan lebih adil di hari esok. PBB juga melihat itu.
Pemimpin Muda untuk Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB dimulai pada tahun 2015. Setahun kemudian, Utusan Pemuda PBB membuka kelas perdana Pemimpin Muda untuk SDGs – 17 pembuat perubahan muda yang diakui atas kepemimpinan dan kontribusi mereka terhadap dunia yang lebih berkelanjutan.
Setiap dua tahun sekali, PBB mencari 17 pemuda dari semua sektor dan latar belakang untuk mengikuti program tersebut. Selama kelas berlangsung, para Pemimpin Muda ini akan melibatkan anak-anak muda dalam mewujudkan SDGs melalui inisiatif, platform, dan jaringan mereka, serta kolaborasi dengan PBB dan mitranya.
Angkatan 2016, 2018, dan 2020
Sejauh ini, program Pemimpin Muda sudah ada tiga periode: 2016, 2018, dan 2020. Mari mengenal beberapa pemuda berprestasi dari program tersebut.
- Lutfi Fadil Lokman dari Malaysia, 2016
Lutfi adalah pendiri sekaligus CEO Hospitals Beyond Boundaries (HBB), sebuah organisasi yang dipimpin oleh kaum muda dengan misi membangun fasilitas kesehatan yang melayani masyarakat kurang mampu. Uniknya, fasilitas kesehatan dijalankan sebagai usaha sosial oleh penduduk muda setempat. Para pemuda ini dilatih dan dipekerjakan sebagai petugas kesehatan masyarakat bersama dokter, perawat, dan tenaga profesional kesehatan. Sejak berdiri hingga 2016, HBB telah melatih dan melayani lebih dari 3.000 orang.
- Kriti Sharma dari India, 2018
Kriti adalah pakar Kecerdasan Buatan (AI) dan suara global terkemuka tentang teknologi etis dan dampaknya terhadap masyarakat. Dia membangun teknologi AI yang inovatif untuk memecahkan masalah global, mulai dari produktivitas, ketidaksetaraan, hingga kekerasan dalam rumah tangga. Pada tahun 2017, dia mempelopori peluncuran Sage Future Makers Lab. Forum ini akan membekali kaum muda di seluruh dunia dengan pembelajaran langsung untuk terjun ke dalam karier di bidang AI. Motivasi utamanya adalah: Apa yang terjadi jika kelompok yang kurang beruntung tidak memiliki suara dalam teknologi yang kita ciptakan?
- Hadiqa Bashir dari Pakistan, 2020
Hadiqa adalah seorang feminis dan visioner. Dia lahir dalam masyarakat patriarkis, yang memotivasinya untuk menentang pernikahan dini dan dipaksa di wilayah suku Pakistan. Dia bergerak menyadarkan komunitasnya terhadap efek negatif dari pernikahan anak dengan menyelidiki dan melobi legislator dan pemimpin agama untuk menentang pernikahan anak. Dia adalah pendiri Girls United for Human Rights. Dia juga bergerak melindungi dan mempromosikan Hak Asasi Perempuan di Daerah Suku Pakistan, khususnya di Khyber Pakhtun Khwa, Pakistan.
Pemimpin Muda 2022
Pendaftaran sekarang dibuka bagi para pembuat perubahan muda di seluruh dunia untuk menjadi Pemimpin Muda untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2022. Tahap pendaftaran ini berlangsung dari 7 Maret hingga 31 Maret 2022.
Utusan Pemuda PBB mencari anak-anak muda dengan kepemimpinan, inovasi, pencapaian, pengaruh, dan integritas yang mampu menemukan solusi yang terukur, berdampak, dan menginspirasi bagi tantangan terbesar dunia.
Sumber: Utusan Pemuda PBB
Baca lebih lanjut cerita kami tentang isu-isu pemuda di sini.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.