Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Deklarasi Rabat dan Komitmen Dunia untuk Tingkatkan Kesehatan Pengungsi dan Migran

Sejumlah menteri dan perwakilan negara-negara di dunia menandatangani Deklarasi Rabat sebagai komitmen untuk meningkatkan kesehatan pengungsi dan migran.
Oleh Nazalea Kusuma
22 Juni 2023
kamp pengungsi dengan latar tiga anak, pakaian tergantung, dan tenda.

Kamp pengungsi Suriah di pinggiran Athena. | Foto: Julie Ricard di Unsplash.

Pandemi COVID-19 telah menunjukkan betapa rentannya kita terhadap ancaman kesehatan global. Kerentanan ini semakin nyata bagi mereka yang menjadi pengungsi. Berangkat dari hal tersebut, sejumlah menteri dan perwakilan negara-negara di dunia menandatangani Deklarasi Rabat sebagai komitmen untuk meningkatkan kesehatan pengungsi dan migran.

Kesehatan Pengungsi dan Migran

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari delapan orang di dunia merupakan migran atau orang yang terpaksa mengungsi. Migran, pengungsi, dan orang-orang yang terlantar terancam menjadi orang yang tak memiliki kewarganegaraan.

Ancaman pandemi global hanyalah satu masalah. Perubahan iklim adalah masalah lainnya, yang dapat meningkatkan kerentanan para pengungsi. Sejauh ini, negara-negara di seluruh dunia sejatinya telah menyusun, meningkatkan, dan menerapkan berbagai rencana aksi, termasuk menyangkut kesehatan. Sayangnya, semua rencana yang telah dibuat seringkali mengabaikan pengungsi, migran, dan orang-orang tanpa kewarganegaraan.

“Pengungsi dan migran menghadapi ancaman nyata terkait kesehatan dan hambatan signifikan untuk mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Melindungi kesehatan dan martabat para pengungsi dan migran selama perjalanan mereka yang penuh bahaya, dan di negara yang menampung mereka, adalah persoalan hak asasi manusia dan moral manusia,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Deklarasi Rabat

Deklarasi Rabat adalah deklarasi politik yang diadopsi dalam segmen tingkat tinggi Konsultasi Global Ketiga tentang Kesehatan Pengungsi dan Migran yang berlangsung di Rabat, Maroko, pada 13-15 Juni 2023. Diselenggarakan oleh beberapa badan PBB, pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan pemerintah dari 48 Negara Anggota PBB, pengamat, dan perwakilan dari organisasi kemanusiaan, masyarakat sipil, serta komunitas pengungsi dan migran.

Deklarasi tersebut bertujuan untuk menyertakan pengungsi dan migran ke dalam sistem kesehatan nasional, termasuk cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage/UHC). Deklarasi tersebut menegaskan kembali bahwa setiap orang, termasuk pengungsi dan migran, memiliki hak untuk menikmati standar kesehatan fisik dan mental terbaik yang dapat dicapai. Dokumen tersebut menyatakan bahwa “UHC hanya benar-benar universal jika mencakup pengungsi dan migran.”

Melalui Deklarasi Rabat, negara-negara anggota berkomitmen untuk mempercepat upaya peningkatan kesehatan pengungsi, migran, dan masyarakat yang menaungi mereka. Dokumen tersebut memaparkan sejumlah rekomendasi dan tindakan kunci untuk mencapainya, di antaranya adalah:

  • Mengatasi akar permasalahan yang berdampak negatif terhadap kesehatan pengungsi dan migran, termasuk hal-hal yang berada di luar ranah kesehatan.
  • Menyertakan pertimbangan kesehatan masyarakat dan perlindungan sosial dalam kebijakan nasional terkait pengungsi dan migran.
  • Mengakui sertifikasi profesional kesehatan pengungsi dan migran di negara asal mereka.
  • Mempromosikan partisipasi yang berarti dari pengungsi dan migran dalam diskusi kebijakan kesehatan.
  • Membina kerja sama dan mekanisme keuangan inklusif yang berkelanjutan untuk mengurangi beban anggaran negara.
  • Berinvestasi dalam sistem data yang inklusif dan sesuai serta penelitian global berkualitas tinggi tentang kesehatan pengungsi dan migran.

Kesehatan untuk Semua

Pengungsi, migran, dan orang-orang tanpa kewarganegaraan mengingatkan bahwa kita semua adalah warga dunia. Dalam upaya untuk menghadapi tantangan dan ancaman yang belum pernah ada sebelumnya, kita tidak boleh meninggalkan siapa pun. Deklarasi Rabat adalah satu langkah ke arah yang benar. Kerja sama di tingkat lokal, nasional, dan internasional sangat penting untuk meningkatkan semua aspek kesehatan bagi manusia dan planet ini, termasuk kesehatan pengungsi dan migran.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)

Continue Reading

Sebelumnya: Urgensi Pendidikan Iklim dalam Kurikulum di Indonesia
Berikutnya: Ketimpangan Sosial Perparah Krisis Air Perkotaan

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia