Skip to content
  • Tentang
  • GNA Advisory & Consulting
  • Kemitraan Iklan GNA
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Meningkatkan Cakupan Kesehatan Semesta untuk Semua

Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Healthcare Coverage/UHC) menjamin setiap orang dapat memperoleh layanan kesehatan optimal yang mereka butuhkan tanpa harus menghadapi kesulitan biaya.
Oleh Kresentia Madina
7 April 2023
stetoskop dengan latar biru pastel

Foto: Etactics Inc di Unsplash.

Kesehatan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Setiap orang harus mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan komprehensif tanpa harus berutang atau jatuh miskin. Di tengah situasi dunia yang semakin tidak dapat diprediksi, sistem layanan kesehatan sangatlah penting. Hal inilah yang coba diwujudkan melalui Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Healthcare Coverage/UHC).

Mengenal Cakupan Kesehatan Semesta

Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) menjamin setiap orang dapat memperoleh layanan kesehatan optimal yang mereka butuhkan, termasuk peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan medis khusus. UHC juga mencakup perlindungan finansial sebagai salah satu dimensi penting di samping perawatan kesehatan.

Mewujudkan UHC sejalan dengan SDG 3.8. Menurut WHO, UHC memberikan banyak manfaat, seperti:

  • Meningkatkan harapan hidup
  • Mengurangi prevalensi penyakit dan malnutrisi
  • Mengurangi masa inap di rumah sakit
  • Menyediakan layanan kesehatan esensial yang tidak diskriminatif dan dapat diakses secara fisik tanpa mengakibatkan kesulitan keuangan
  • Meningkatkan kesejahteraan bersama dan mengurangi kemiskinan ekstrem

Kendala terkait Cakupan Kesehatan Semesta

Sebelum pandemi COVID-19, cakupan kesehatan semesta telah mengalami banyak perkembangan. Menurut WHO, indeks cakupan UHC meningkat dari 45 pada tahun 2000 menjadi 67 pada tahun 2019. Namun, situasi kemudian berubah. Lebih dari 90% negara melaporkan adanya gangguan pada layanan esensial selama pandemi. Jutaan anak di bawah 5 tahun tak memperoleh imunisasi rutin. Selain itu, juga ada kesenjangan akses vaksinasi di antara negara berpenghasilan rendah (24% penduduk) dengan negara berpenghasilan tinggi (72% penduduk).

Sebanyak 2 miliar orang masih hidup dalam kemiskinan akibat biaya kesehatan. Ketimpangan masih menjadi salah satu tantangan paling mendesak bagi UHC. Kesenjangan masih berlangsung, terutama dalam layanan kesehatan khusus perempuan dan anak-anak. Berbagai hambatan, seperti faktor geografis dan sosial-ekonomi, dan isu-isu spesifik yang dihadapi oleh Masyarakat Adat, pengungsi, dan populasi migran juga mesti dipertimbangkan melalui pengumpulan data yang lebih baik dan representatif.

Yang Perlu Ditingkatkan

Meningkatkan UHC membutuhkan kolaborasi lintas sektoral antara pemerintah, lembaga, masyarakat, dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Memahami hambatan yang dihadapi oleh berbagai orang sangat penting dalam membuat kebijakan menyangkut kesehatan. WHO menyatakan bahwa mewujudkan UHC berarti mengharuskan negara-negara maju untuk melakukan setidaknya tiga hal ini:

  • Memperluas layanan prioritas sesuai dengan kebutuhan masyarakat
  • Mencakupkan lebih banyak orang dalam cakupan kesehatan semesta
  • Mengurangi pembayaran langsung dan beralih ke pembayaran di muka.

Pada akhirnya, menciptakan sistem kesehatan yang kuat, tangguh, dan fungsional sangat bergantung pada kondisi masing-masing negara. Sistem kesehatan yang ada saat ini, aksesibilitas, dan sumber daya yang tersedia semuanya berperan dalam membentuk cakupan kesehatan semesta yang inklusif dan komprehensif bagi setiap warga. Undang-undang, sumber daya, dan pemantauan yang kuat juga diperlukan dalam setiap kasus untuk mendukung upaya mencapai hasil yang lebih baik.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    ASEAN dan Inggris Luncurkan Kemitraan untuk Ketahanan Kesehatan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan

Continue Reading

Sebelumnya: Perdagangan Spesies Liar Ancam Upaya Konservasi
Berikutnya: RUU Kesehatan dan Harapan untuk Perbaikan Sistem Jaminan Sosial

Artikel Terkait

foto udara kawasan dengan lahan yang ditambang, dengan beberapa truk Pelanggaran HAM dan Dampak Lingkungan Tambang Nikel di Pulau Kabaena
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Pelanggaran HAM dan Dampak Lingkungan Tambang Nikel di Pulau Kabaena

Oleh Seftyana Khairunisa
15 Juli 2025
seorang nenek berbaju hitam berjalan di antara orang-orang Mempromosikan Penuaan Sehat dengan Kota Ramah Lansia
  • Kabar
  • Unggulan

Mempromosikan Penuaan Sehat dengan Kota Ramah Lansia

Oleh Sukma Prasanthi
15 Juli 2025
anak kecil menggunakan alat bantu pernafasan, dengan judul riset. Nafas Indonesia dan DBS Foundation Luncurkan Studi tentang Dampak Polusi Udara dan Kasus Pneumonia pada Balita di Jakarta
  • Siaran Pers
  • Unggulan

Nafas Indonesia dan DBS Foundation Luncurkan Studi tentang Dampak Polusi Udara dan Kasus Pneumonia pada Balita di Jakarta

Oleh Nafas Indonesia
14 Juli 2025
Dua anak sedang memegang roti dengan banyak kotak bekal berisi buah dan berbagai makanan di hadapannya. Pentingnya Lingkungan Gizi Sehat di Sekolah dalam Mendukung Kesehatan Anak
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Pentingnya Lingkungan Gizi Sehat di Sekolah dalam Mendukung Kesehatan Anak

Oleh Andi Batara
14 Juli 2025
sekumpulan asap menutup kepala anak kecil Mengintegrasikan Indikator Lingkungan dalam Strategi Pemberantasan Stunting
  • Opini
  • Unggulan

Mengintegrasikan Indikator Lingkungan dalam Strategi Pemberantasan Stunting

Oleh Alek Karci
14 Juli 2025
sekelompok muda-mudi berfoto bersama. Gerakan Masjid BERKAH: Kolaborasi Pengelolaan Sampah di Kota Bandung
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Gerakan Masjid BERKAH: Kolaborasi Pengelolaan Sampah di Kota Bandung

Oleh Khoirun Nisa’ dan Lulu Nailufaaz
11 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.