Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Upaya ADB untuk Pertanian dan Ketahanan Pangan di Asia dan Pasifik

Jutaan orang miskin dan rentan di Asia Pasifik menderita kekurangan gizi dan kekurangan pangan akibat kenaikan harga pangan.
Oleh Mutia Khairunisa dan Nazalea Kusuma
14 Juli 2021

Foto oleh Abhishek Koundle dari Pexels

Makanan adalah zat penting yang dibutuhkan semua organisme untuk hidup dan bertumbuh. Globalisasi telah memungkinkan kita untuk mencicipi berbagai makanan dari banyak budaya yang berbeda, sayangnya dunia masih saja kelaparan. Dari satu miliar orang yang kelaparan di seluruh dunia, dua pertiga di antaranya berada di Asia dan Pasifik. Jutaan lebih orang miskin dan rentan di kawasan ini menderita kekurangan gizi dan kekurangan pangan akibat kenaikan harga pangan. Merespon hal ini, Asian Development Bank (ADB) telah mengalihkan fokus strategisnya dari pertanian ke keterlibatan ketahanan pangan multi-sektor yang komprehensif. 

ADB adalah lembaga keuangan pembangunan internasional yang didirikan pada tahun 1966 dengan 68 anggota saat ini—49 diantaranya berasal dari Asia dan Pasifik. Misi ADB adalah membantu anggotanya yang berasal  dari negara-negara dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dengan memberikan pinjaman, bantuan teknis, hibah, dan investasi ekuitas untuk mendorong pembangunan sosial dan ekonomi. ADB juga memfasilitasi dialog kebijakan, menyediakan layanan konsultasi, dan memobilisasi sumber daya keuangan.

Lembaga ini telah mengidentifikasi beberapa isu utama seputar pertanian dan ketahanan pangan di Asia dan Pasifik; akses ke keuangan pedesaan, teknologi, dan pasar; perubahan harga pangan; dan ketahanan iklim serta kelestarian lingkungan. Isu-isu ini telah dipertimbangkan dalam pembentukan Strategi 2030, strategi jangka panjang ADB untuk merespons secara efektif kebutuhan yang berubah di kawasan Asia dan Pasifik dengan tujuh prioritas operasional. 

Sejalan dengan visi mewujudkan Asia Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, ADB menetapkan “Mempromosikan Pembangunan Pedesaan dan Ketahanan Pangan” sebagai prioritas operasional kelima dari Strategi 2030. Tiga poin utama dari prioritas operasional strategisnya adalah:

  1. Meningkatkan konektivitas pasar dan hubungan rantai nilai pertanian.
  2. Meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan.
  3. Meningkatkan keamanan pangan.
Sumber: ADB

ADB juga menekankan pentingnya jaringan untuk memungkinkan integrasi produsen, agribisnis, dan konsumen dalam sistem pangan nasional, regional, dan global. Selain itu, ADB mendukung penggunaan teknologi canggih untuk meningkatkan produktivitas, memastikan penggunaan sumber daya tanah dan air yang berkelanjutan, meningkatkan keamanan pangan, dan meningkatkan pengelolaan sumber daya alam.

Beberapa proyek terbaru ADB tentang pertanian dan ketahanan pangan dari laporan Juni 2021, meliputi proyek tentang kacang-kacangan dan buah-buahan di daerah perbukitan Nepal, keamanan pangan dan keterlacakan di Mongolia, dan pengembangan peternakan berkelanjutan juga di Mongolia.

Mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik masih menjadi agenda yang belum selesai bahkan di negara-negara dengan pendapatan per kapita yang relatif tinggi. Upaya berkelanjutan ADB di sektor pertanian dan ketahanan pangan membantu kemajuan dunia menuju pembangunan berkelanjutan untuk kualitas hidup yang lebih baik bagi semua orang.

Editor: Marlis Afridah

Penerjemah: Aliyah Assegaf

Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.

Mutia Khairunisa
Reporter at Green Network Asia | Website |  + posts Bio

Mutia adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar program Sarjana Ilmu Politik di Universitas Indonesia.

  • Mutia Khairunisa
    https://greennetwork.id/author/mutia/
    Bagaimana Unilever Melakukan Transformasi Bisnis dengan USLP
  • Mutia Khairunisa
    https://greennetwork.id/author/mutia/
    Myrna Labs: Sistem Kecerdasan Gender untuk Pembuatan Kebijakan yang Setara
  • Mutia Khairunisa
    https://greennetwork.id/author/mutia/
    Green Umbrella Framework UOB Dukung Rencana Hijau Singapura 2030
  • Mutia Khairunisa
    https://greennetwork.id/author/mutia/
    Membangun Sistem Makanan Nabati Berkelanjutan Bersama Upfield
Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + posts Bio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Membangun Sistem Makanan Nabati Berkelanjutan Bersama Upfield
Berikutnya: Green Umbrella Framework UOB Dukung Rencana Hijau Singapura 2030

Lihat Konten GNA Lainnya

tangan memutari bibit tanaman Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan

Oleh Polykarp Ulin Agan
20 Oktober 2025
Seseorang memberikan paper bag kepada orang lain Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan

Oleh Irhan Prabasukma
20 Oktober 2025
bangunan roboh Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Opini

Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia

Oleh Jalal
17 Oktober 2025
Empat tangan anak-anak yang saling berpegangan Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif

Oleh Andi Batara
17 Oktober 2025
sekawanan bison sedang memamah di atas padang rumput yang tertutup salju Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi

Oleh Kresentia Madina
17 Oktober 2025
meja dengan berbagai ikan segar tersusun di atasnya Memajukan Sektor Pangan Akuatik untuk Mendukung Ketahanan Pangan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memajukan Sektor Pangan Akuatik untuk Mendukung Ketahanan Pangan

Oleh Seftyana Khairunisa
16 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia