Green Umbrella Framework UOB Dukung Rencana Hijau Singapura 2030
Tujuan bersama masyarakat global akan pembangunan berkelanjutan di dunia memerlukan keterlibatan semua pihak dari seluruh area, termasuk sektor keuangan. United Overseas Bank (UOB) telah berkomitmen untuk melayani nasabah mereka dengan berfokus pada masa depan mereka dan masa depan generasi selanjutnya melalui proyek dan kebijakan yang berpijak pada keberlanjutan. Green Umbrella Frameworks—Kerangka Kerja Payung Hijau yang dibuat UOB pada 2021 menunjukkan kesinambungan dengan The Singapore Green Plan 2030—Rencana Hijau Singapura 2030.
UOB adalah bank investasi multinasional dari Singapura yang juga menyediakan layanan keuangan lainnya. UOB memberikan berbagai pilihan jasa keuangan melalui jaringan global yang terdiri dari 500 kantor di 19 negara dan teritori lainnya di Asia Pasifik, Eropa Barat, dan Amerika Utara. Pada 2020, UOB memperoleh National Energy Awards 2020 untuk Sustainable Energy Financing pada Kategori Conventional Financing yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Malaysia.
Sebagaimana disampaikan pada Presentasi Investor terhadap Keberlanjutan oleh UOB pada Macquarie Singapore ESG Insights Webinar 24 Maret 2021 lalu, UOB Green Umbrella Frameworks adalah kerangka kerja dan solusi yang sesuai dengan konsep keuangan berkelanjutan, terbagi menjadi 3 kategori: Real Estate, Smart City, dan Green Circular Economy. Kerangka-kerangka kerja ini dapat diterapkan pada semua sektor.
UOB mencatat adanya pasar senilai 1 Triliun dolar Amerika dengan potensi pertumbuhan yang tinggi belum tersentuh pada peluang-peluang seputar keberlanjutan dan kelestarian lingkungan di Asia Tenggara secara umum. Di waktu yang bersamaan, perusahaan ini juga menyebutkan secara spesifik adanya penyesuaian dengan The Singapore Green Plan 2030.
The Singapore Green Plan 2030 menyusun target-target yang konkrit dan ambisius untuk lebih dari 10 tahun ke depan, menguatkan komitmen Singapura di bawah Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 oleh PBB dan Kesepakatan Paris. Rencana Hijau tersebut mencakup 5 pilar yang dapat memengaruhi semua aspek kehidupan kita: City in Nature (Kota Alam), Energy Reset (Pemulihan Energi), Sustainable Living (Kehidupan Berkelanjutan), Green Economy (Ekonomi Hijau), dan Resilient Future (Masa Depan Tangguh).
Berikut adalah UOB Green Umbrella Frameworks yang sejalan dengan The Singapore Green Plan 2030:
- Real Estate Sustainable Financing (Keuangan Berkelanjutan Lahan Yasan) untuk Pemulihan Energi dalam mengurangi 15% konsumsi energi yang biasa terjadi pada pemukiman umum melalui metode efisiensi dan energi cerdas dan menargetkan 80% bangunan telah ramah lingkungan pada 2030.
- Smart City Sustainable Financing (Keuangan Berkelanjutan Kota Pintar) untuk Pemulihan Energi dengan semua mobil yang baru terdaftar dijadikan model dengan energi yang lebih bersih mulai 2030, menghapuskan kendaraan dengan model internal combustion engine (ICE) pada 2040, dan meningkatkan sistem tenaga surya sebanyak empat kali lipat pada 2025 dan lima kali lipat pada 2030 (dimulai dari 2020) sebesar minimal 2 gigawatt-energi puncak.
- Smart City Sustainable Financing (Keuangan Berkelanjutan Kota Pintar) untuk Kehidupan Berkelanjutan dengan memperluas jaringan rel hingga 1,5 kali lipat yaitu 360 km dan memutar jaringan sebesar 2,9 kali lipat yaitu 1.320 km pada 2030, mereduksi 75% emisi karbon dari sekolah tingkat dasar hingga menengah pada 2030, dan 20% dari sekolah-sekolah ini netral dari karbon pada 2030.
- Smart City Sustainable Financing (Keuangan Berkelanjutan Kota Pintar) untuk Masa Depan Tangguh dengan membangun infrastruktur beradaptasi iklim untuk area pesisir supaya dapat mengatasi peningkatan permukaan laut.
- Green Financing for Circular Economy (Keuangan Hijau untuk Ekonomi Sirkular) untuk Kehidupan Berkelanjutan dengan memperkenalkan pengurangan sampah, daur ulang, dan sistem kontrol lingkar tertutup dalam mengolah sampah dan sumber air.
- Green Financing for Circular Economy (Keuangan Hijau untuk Ekonomi Sirkular) untuk Masa Depan Tangguh dengan membidik peningkatan kecukupan mandiri dalam produksi makanan lokal sebesar 30% pada 2030.
- Green Financing for Circular Economy (Keuangan Hijau untuk Ekonomi Sirkular) untuk Ekonomi Hijau dengan menarik aktivitas-aktivitas pengembangan dan riset di Singapura untuk mengembangkan solusi keberlanjutan yang baru di bawah Research, Innovation, and Enterprise 2025 Plan (RIE2025).
Sektor keuangan memainkan peranan kunci dalam mengarahkan dampak risiko lingkungan dan mengantarkan nilai kapital global untuk ekonomi hijau dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui Green Umbrella Framework, UOB berkomitmen untuk ikut serta dalam kesejahteraan jangka panjang dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan di negara ini. UOB juga terus-menerus merangkul dan berkolaborasi dengan para nasabah, pemerintah, lembaga non-pemerintah, komunitas, serta mitra dalam semangat pembangunan berkelanjutan.
Editor: Marlis Afridah
Penerjemah: Inez Kriya
Untuk membaca versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris, klik di sini.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.