Menghidupkan Kembali Stepa Emas, Ekosistem Prasejarah Kazakhstan
Mulai dari gurun sampai pegunungan, planet kita memiliki area alam yang tidak terhitung banyaknya. Terkadang, bahkan manusia pun sulit membayangkannya. Salah satunya adalah stepa. Stepa adalah gabungan dari padang rumput, gurun, daerah semi-kering, dan ekosistem lahan basah.
Di berbagai belahan dunia, kondisi stepa terus terancam oleh perubahan iklim, pemamahan lahan berlebih oleh ternak, kegiatan agrikultur yang intensif, dan perkembangan industri. Area ini adalah salah satu habitat yang minim perlindungan. Sejak 2006, Kazakhstan telah berusaha untuk melestarikan dan mengembalikan kondisi stepa di wilayahnya.
Inisiatif Konservasi Altyn Dala
Inisiatif ini adalah salah satu program Restorasi Dunia Unggulan (World Restoration Flagships) PBB. Dikoordinasikan oleh Kementerian Ekologi, Geologi, dan Sumber Daya Alam Kazakhstan, Inisiatif Konservasi Altyn Dala (Altyn Dala Conservation Initiative, mulai sekarang akan disingkat sebagai ADCI) adalah sebuah bentuk kolaborasi para ahli dan pemangku kebijakan “untuk melestarikan dan meningkatkan ekosistem prasejarah menggunakan ilmu konservasi abad 21.”
Altyn Dala–dalam bahasa Kazakhstan berarti Stepa Emas–terbentang sejauh 75 juta hektar. Area ini menahan stok karbon dan merupakan rumah sekaligus jalur migrasi bagi berbagai spesies: kijang saiga, kulan (keledai liar Asia), elang stepa, tupai tanah, serigala, dan lainnya.
Inisiatif ini juga mengikutsertakan Asosiasi Konservasi Kekayaan Alam Kazakhstan (Association for the Conservation of Biodiversity of Kazakhstan), Fauna & Flora Internasional (Fauna & Flora International), Masyarakat Zoologi Frankfurt (Frankfurt Zoological Society), dan Masyarakat Pelindung Burung (Royal Society for the Protection of Birds). Bagaimana usaha pelestarian dan pengembalian Stepa Emas ini akan dilangsungkan?
- Area yang Dilindungi
Pengawasan dan penelitian menghasilkan data untuk menentukan area yang membutuhkan perhatian khusus. Proses pengawasan dilakukan menggunakan kalung satelit pada hewan, kamera drone otonom, jebakan kamera jarak jauh, dan peralatan lainnya. Di sisi lain, penelitian dilakukan terhadap jumlah, perilaku dan pergerakan spesies, serta kualitas tanah di stepa tersebut.
Pada tahun 2022, terdapat total 5 juta hektar area yang dilindungi. Area ini mencakup area reservasi alam baru, perluasan area reservasi lama, dan koridor margasatwa pertama di Kazakhstan.
- Spesies yang Hilang
Sejauh ini, inisiatif berfokus kepada saiga dan kulan. Saiga adalah spesies kijang yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Perburuan liar, hilangnya rute migrasi, dan penyakit telah menyebabkan populasinya menurun. Kulan–keledai liar Asia–telah punah di kebanyakan negara pada tahun 1930 karena perburuan liar. Hanya terdapat sebuah populasi kecil di bagian selatan Kazakhstan.
Dari perkiraan 20.000 saiga tahun 2003 sampai 1.3 juta saiga di tahun 2022, usaha ADCI tampak membuahkan hasil. Kini, Altyn Dala adalah rumah bagi 95% populasi global saiga. Inisiatif ini juga sukses memperkenalkan kembali 15 kulan ke area stepa, dengan dua bayi yang berhasil lahir pada tahun 2021 dan 2022. ADCI juga melatih penjaga hutan sekaligus menetapkan patroli udara dan tindakan-tindakan pendeteksi untuk mencegah kejahatan terhadap satwa.
- Komunitas Lokal
Meskipun tidak banyak manusia yang hidup di stepa, keberadaan komunitas lokal di area tersebut tetap krusial. ADCI melibatkan warga lokal dengan upaya peningkatan kesadaran lewat karyawisata untuk sekolah dan komunitas. Inisiatif ini juga membantu warga lokal untuk mengapresiasi dan ikut serta berperan sebagai penjaga ekosistem stepa lewat pelatihan.
Terus Berjuang
Banyak hal telah dicapai, namun masih banyak lagi hal yang harus dikerjakan untuk membentuk ekosistem stepa Altyn Dala yang sehat dan fungsional untuk satwa liar dan komunitas sekitarnya.
“Hasil ini hanya dapat dicapai lewat kolaborasi yang kuat. Kami menantikan kelanjutan kerja sama jangka panjang ini dengan organisasi pelestarian nasional dan internasional,” kata Aliya Shalabekova, Wakil Menteri Ekologi, Geologi, dan Sumber Daya Alam Kazakhstan.
Penerjemah: Kresentia Madina
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.