Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Piala Dunia Qatar 2022: Strategi untuk Warisan Keberlanjutan

Strategi keberlanjutan Piala Dunia Qatar 2022 memiliki lima pilar: Manusia, Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Pemerintahan.
Oleh Nazalea Kusuma
16 Juni 2022
stadion Lusail di Qatar dikelilingi ruang hijau

Stadion Lusail untuk Final Piala Dunia FIFA Qatar 2022 | Foto oleh Qatar World Cup 2022

Karena suhu bumi meningkat, acara-acara dunia seperti Olimpiade sampai Coachella tidak hanya harus megah, tetapi juga sadar sosial dan lingkungan. Sejalan dengan itu, turnamen Piala Dunia 2022 yang akan diselenggarakan pada bulan November akan hadir dengan strategi keberlanjutan.

Strategi Keberlanjutan Qatar 2022 memiliki lima pilar: Manusia, Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Pemerintahan.

Stadion dan Tempat Latihan

Qatar mempunyai delapan stadion yang dibangun untuk Piala Dunia, dengan desain dan konstruksi yang disertifikasi oleh Global Sustainability Assessment System. Nantinya setelah Piala Dunia berakhir, stadion-stadion tersebut akan dialihkan menjadi fasilitas untuk peluang usaha lokal.

Kebijakan konstruksi dan pengadaan stadion-stadion tersebut meningkatkan perekonomian setempat serta mengurangi emisi karbon dari transportasi. Qatar 2022 juga memiliki Sustainable Sourcing Code (Kode Sumber Daya Berkelanjutan) dalam rangka bekerja dengan rantai pemasok lokal dan global.

Selain itu, Qatar 2022 menyatakan bahwa stadion-stadion ini–serta tempat-tempat dan acara lainnya–dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Peningkatan tersebut akan terlihat pada infrastruktur, staf dan relawan, prosedur memperoleh tiket, dan sistem transportation.

Di luar, Qatar mempersiapkan ruang hijau baru di sekeliling stadion serta tempat latihan. Taman-taman akan ditanami dengan tumbuhan lokal yang tak banyak menyerap air, dan diairi dengan air daur ulang.

Skala Lokal

Dengan 32 tim yang akan bertanding selama 28 hari dengan lebih dari satu juta penonton, dampak Piala Dunia 2022 bakal menjangkau ke luar stadion dan tempat latihan.

Untuk transportasi, Qatar sedang mengembangkan sistem transportasi umum untuk mengakomodasi para pengunjung dengan Doha Metro, rute bus baru (dengan 25% bus listrik), serta sistem trem. Dalam hal ini, Hyundai juga akan menyediakan mobil ramah lingkungan. Sedangkan untuk mengurangi kebutuhan hotel dan gedung baru, Qatar akan menyewakan kapal pesiar, apartemen, dan rumah para pemilik properti.

Netral Karbon

Tidak diragukan lagi bahwa acara global akan menghasilkan emisi karbon yang masif. Namun, Piala Dunia 2022 menjanjikan netral karbon. Strateginya meliputi empat proses: kesadaran, pengukuran, pengurangan, dan penyeimbangan.

Dalam hal pengurangan karbon, rancangan Qatar 2022 mencakup energi terbarukan, stadion hemat energi dan air, penggunaan bahan baku daur ulang, dan strategi pengelolaan limbah. Langkah terakhir ialah mengimbangi emisi yang tersisa dengan bermitra dengan Global Carbon Council (Dewan Karbon Global/GCC).

Masyarakat dan Pekerja

Qatar 2022 menetapkan program warisan yang disebut Kesejahteraan Pekerja pada tahun 2013 untuk memastikan kondisi kerja dan hidup yang aman bagi para pekerja.

Lebih jauh lagi, strategi keberlanjutan mencakup kesempatan belajar dan pemberdayaan seperti Generation Amazing untuk kaum muda, Challenge 22 untuk startup, berbagi pengetahuan, pelatihan pembangunan berkelanjutan, dan pelatihan lainnya.

“Komitmen kami bukan hanya untuk 2022, tapi lebih daripada itu. Memaksimalkan kesempatan belajar dalam beberapa tahun ke depan akan memperlihatkan bagian penting dan kunci dari strategi tersebut,” ujar Bodour Al-Meer, Manajer Keberlanjutan & Lingkungan.

Penerjemah: Gayatri W.M

Editor: Abul Muamar

Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Laporan ESG Grab 2021: Tinjauan Kinerja dan Komitmen Keberlanjutan Baru
Berikutnya: Bagaimana Ekowisata Tangkahan Hapus Penebangan Hutan dan Perburuan Satwa Liar

Lihat Konten GNA Lainnya

foto palu sidang berwarna coklat dan sebuah borgol yang tergelak di atas permukaan kayu Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?

Oleh Seftyana Khairunisa
21 Oktober 2025
Hutan rumput laut dengan sinar matahari yang menembus air Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat

Oleh Attiatul Noor
21 Oktober 2025
tangan memutari bibit tanaman Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan

Oleh Polykarp Ulin Agan
20 Oktober 2025
Seseorang memberikan paper bag kepada orang lain Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan

Oleh Kun Tian
20 Oktober 2025
bangunan roboh Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Opini

Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia

Oleh Jalal
17 Oktober 2025
Empat tangan anak-anak yang saling berpegangan Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif

Oleh Andi Batara
17 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia