Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Laporan Deloitte 2022 Tunjukkan Bagaimana Eksekutif Menyikapi Perubahan Iklim

Kepedulian para eksekutif bisnis terhadap perubahan iklim memang meningkat. Tetapi, ada kesenjangan antara tingkat kepedulian tersebut dengan tindakan nyata di lapangan.
Oleh Kresentia Madina
8 Juni 2022
Dua orang tanpa wajah dengan busana khas pengusaha duduk bersama memandang sebuah gawai.

Foto oleh Medienstürmer on Unsplash

Keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama, meskipun porsinya jauh dari kata setara. Mulai dari kebijakan pemerintah, inisiatif bisnis, hingga tanggung jawab perorangan, tidak ada upaya yang dilakukan demi keberlanjutan yang sia-sia. Para pemimpin bisnis, secara khusus, memiliki kuasa untuk mengarahkan perusahaan mereka agar mengadopsi praktik keberlanjutan. Pertanyaannya, bagaimana sikap mereka terhadap keberlanjutan?

Laporan Keberlanjutan Deloitte CxO 2022 mengkaji kepedulian dan tindakan nyata para pemimpin bisnis dan perusahaan berkaitan dengan perubahan iklim dan kelestarian lingkungan. Laporan tersebut menunjukkan adanya peningkatan kepedulian terhadap perubahan iklim di kalangan para eksekutif bisnis.

Meningkatnya kepedulian pada perubahan iklim

Laporan tersebut didasarkan pada survei terhadap 2,083 eksekutif C-suite di 21 negara. KS&R Inc. dan Deloitte menyelenggarakan survei tersebut pada September-Oktober 2021 setelah Laporan IPCC keluar.

Secara umum, laporan tersebut mengungkap adanya peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap perubahan iklim di kalangan para eksekutif. Sebanyak 79% dari mereka setuju bahwa bumi berada di ujung tanduk dalam menghadapi perubahan iklim, naik 20% dibandingkan survei sebelumnya. Demikian pula dengan peningkatan dari 63% menjadi 88% pada tingkat optimisme untuk bertindak menghadapi perubahan iklim.

Meningkatnya kepedulian terhadap perubahan iklim sejalan dengan dampak yang dirasakan perusahaan. Laporan itu menunjukkan 97% perusahaan telah terdampak perubahan iklim, dengan dampak operasional dari bencana iklim sebagai persoalan utama. Perusahaan juga merasakan meningkatnya tekanan untuk menerapkan tindakan yang berhubungan dengan perubahan iklim dari berbagai pemangku kepentingan — mulai dari pengambil kebijakan hingga konsumen dan pekerja.

Kesenjangan antara kesadaran dengan tindakan

Kendati kepedulian itu meningkat, mayoritas perusahaan belum melakukan lebih dari satu tindakan keberlanjutan yang nyata. Hanya 19% dari mereka yang telah mewujudkan setidaknya empat dari lima tindakan yang dianggap sebagai “jarum penggerak perubahan” oleh Deloitte:

  • Mengembangkan produk atau jasa baru yang ramah iklim;      
  • Mewajibkan pemasok dan mitra bisnis untuk memenuhi kriteria keberlanjutan tertentu; 
  • Memperbarui atau memindahkan fasilitas agar lebih tahan terhadap dampak perubahan iklim; ·        
  • Memasukkan pertimbangan iklim dalam lobi dan dana politik; dan
  • Mengikat kompensasi pemimpin senior dengan kinerja berkelanjutan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa saat ini, tidak mungkin bagi perusahaan untuk menerapkan tindakan nyata dengan pertimbangan terhadap perubahan iklim. 

Misalnya, menggunakan bahan baku yang lebih berkelanjutan dianggap sebagai tindakan utama perusahaan alih-alih mengembangkan produk dan jasa baru yang ramah iklim. Laporan tersebut juga mengungkapkan perusahaan mengalami kesulitan dalam menghitung biaya peralihan ke perusahaan rendah-karbon.

Terakhir, laporan tersebut juga memberi usulan untuk menjembatani kesenjangan antara tingkat kepedulian dengan tindakan yang telah diambil: 

  • Mengikuti kerangka kerja yang telah diakui untuk membantu menetapkan tujuan yang tepat dan untuk menilai kemajuan;
  • Mengembangkan rencana yang konkret untuk memastikan tujuan jangka panjang memiliki akuntabilitas jangka pendek;
  • Mendidik para pemimpin senior dan direksi;
  • Melakukan pendekatan metrik iklim dengan sikap sama seperti metrik operasi lainnya;
  • Menggalakkan kolaborasi; dan
  • Melekatkan pertimbangan iklim ke dalam setiap bagian bisnis.

Kewajiban bersama

Bisnis mempunyai kewajiban untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan tindakan keberlanjutan yang nyata. Dengan suhu bumi hampir mencapai ambang batas Perjanjian Paris, dunia memerlukan langkah nyata untuk mencegah lebih banyak bencana terjadi. Eksekutif bisnis perlu bergerak lebih dari sekedar kesadaran dengan mempengaruhi perusahaan mereka agar mengambil bagian dalam terwujudnya keberlanjutan demi masa depan yang lebih baik.

Editor: Abul Muamar

Penerjemah: Gayatri W.M

Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial

Continue Reading

Sebelumnya: Satwa Liar Bukan Hewan Peliharaan
Berikutnya: Laporan ILO-UNICEF Serukan Perlindungan Sosial untuk Hapus Buruh Anak

Lihat Konten GNA Lainnya

siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025
tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia