Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Urgensi untuk Mengatasi Kehamilan Remaja di Seluruh Dunia

Mengatasi kehamilan remaja sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan remaja perempuan di seluruh dunia.
Oleh Kresentia Madina
2 Agustus 2024
foto dari dekat dua remaja yang tersenyum

Foto: Ismail Salad Osman Hajji dirir di Unsplash.

Kehamilan merupakan sebuah proses yang penuh risiko bagi perempuan meski dapat menjadi sebuah kebahagiaan. Idealnya, perempuan yang ingin melahirkan harus siap secara mental dan fisik. Namun, masih banyak kasus kehamilan yang tidak diinginkan di seluruh dunia, terutama dialami oleh remaja perempuan. Mengatasi masalah kehamilan remaja sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan remaja perempuan.

Kehamilan Remaja Adalah Masalah Kompleks

Diperkirakan, terdapat 21 juta kehamilan setiap tahun yang dialami oleh remaja perempuan berusia 15-19 tahun di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Separuh dari kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang tidak diinginkan, yang seringkali berakhir dengan aborsi yang tidak aman. 

Kehamilan remaja merupakan akibat dari berbagai masalah kompleks. Di banyak tempat, norma-norma sosial dan budaya masih mendorong anak perempuan untuk segera menikah dan punya anak. Anak perempuan sering dianggap tidak perlu menempuh pendidikan tinggi layaknya anak laki-laki. Data UNICEF menunjukkan perkiraan jumlah pengantin anak di dunia mencapai 650 juta pada tahun 2021. Pernikahan anak erat kaitannya dengan rendahnya tingkat pendidikan. Hal ini juga meningkatkan risiko kehamilan dini karena remaja perempuan tidak memiliki kebebasan untuk memutuskan apakah akan punya anak dan menggunakan kontrasepsi atau tidak. 

Pada saat yang sama, alat kontrasepsi tidak mudah diakses oleh remaja di banyak tempat. Di Asia-Pasifik, 34 juta perempuan muda berusia 15–24 tahun tidak memiliki akses terhadap kontrasepsi modern. Jika pun tersedia, para remaja seringkali tidak punya kemampuan atau sumber daya untuk memperolehnya, mengetahui di mana mendapatkannya, dan menggunakannya dengan benar. 

Selain itu, risiko kehamilan remaja lebih tinggi akibat kekerasan seksual. UNICEF memperkirakan setidaknya 1 dari 8 anak pernah mengalami pelecehan seksual sebelum usia 18 tahun pada tahun 2020, sementara 1 dari 20 anak perempuan berusia 15–19 tahun pernah mengalami kekerasan seksual selama hidup mereka.

Berbagai Dampak Bagi Ibu Muda

Perempuan yang pernah melahirkan di usia remaja dapat menderita berbagai penyakit jangka panjang. Geetu Kumari, seorang remaja perempuan yang hamil pada usia 16 tahun, menyampaikan pengalamannya dalam Dialog Regional tentang Kehamilan Remaja di Asia Selatan. Dia bilang, “Saya tidak pernah mendapatkan kekuatan kembali setelah operasi caesar. Saya masih merasa lemah dan sulit melakukan pekerjaan rumah dan merawat bayi saya. Saya hanya ingin sehat kembali.” Bayi Kumari lahir dengan berat hanya 1,5 kg dan membutuhkan dukungan intensif untuk hidup.

Selain itu, kehamilan remaja juga menimbulkan berbagai tantangan sosial, seperti kesulitan untuk kembali bersekolah, terjerat pengangguran, serta stigma dan penolakan dari masyarakat. Di Asia Selatan, misalnya, 49% anak perempuan tidak mengenyam pendidikan, pekerjaan, atau pelatihan.

“Selain rintangan untuk belajar, mendapatkan layanan kesehatan yang baik, dan mengonsumsi makanan bergizi, mereka juga tidak diberi kesempatan untuk membangun keterampilan dan memulai bisnis—semua yang mereka perlukan sebagai orang tua untuk berkembang dan memenuhi potensi mereka,” kata Sanjay Wijesekera, Direktur Regional UNICEF untuk Asia Selatan. Oleh karena itu, meningkatkan dukungan terhadap ibu remaja sama pentingnya dengan mencegah kasus kehamilan remaja.

Intervensi Sistemik untuk Mengatasi Kehamilan Remaja

Bukan hanya masalah ketimpangan gender, kehamilan remaja juga merupakan masalah kesehatan global yang memiliki implikasi sosial dan ekonomi. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan organisasi yang fokus pada gender dan kesehatan harus berkolaborasi dalam menciptakan intervensi sistemik.

Meningkatkan cakupan dan kualitas pendidikan seksual bagi semua sangat penting untuk membekali remaja dan anak-anak dengan pengetahuan tentang hak-hak mereka dan konsep persetujuan bersama (consent) dan hak pilihan, serta keterampilan untuk berkomunikasi dan bernegosiasi. Penting juga untuk mengatasi stigma masyarakat dan budaya mengenai kontrasepsi dan aborsi, yang juga harus dibarengi dengan peningkatan akses dan kualitas keduanya.

Terakhir, pemerintah harus menerapkan kebijakan dan program yang mendukung kebutuhan ibu remaja untuk hidup aman dan sehat. Secara keseluruhan, mengatasi kehamilan remaja merupakan hal krusial untuk memastikan dunia yang aman dan sehat untuk semua.

Editor: Nazalea Kusuma 

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Pendapat Hukum Mahkamah Internasional terkait Perubahan Iklim: Bermula dari Inisiatif Kaum Muda
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    ICSC Luncurkan Alat Pemetaan Instalasi Panel Surya Atap di Filipina
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Kolaborasi untuk Mendorong Peningkatan Pendanaan Adaptasi terhadap Bencana Iklim di ASEAN
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mempromosikan Koneksi Sosial sebagai Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatnya Tren Gaya Hidup Berkelanjutan di Dunia, Bagaimana di Indonesia?
Berikutnya: Urgensi untuk Meningkatkan Dukungan bagi Ibu Menyusui

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

Sekelompok laki-laki muda berfoto bersama seorang ibu di depan sebuah rumah. Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh

Oleh Naufal Akram
25 Agustus 2025
buku terbuka Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan

Oleh Yanto Pratiknyo
25 Agustus 2025
kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia