Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Pembangunan Pedesaan di Uzbekistan

Tantangan yang dialami oleh penduduk pedesaan di Uzbekistan memerlukan solusi yang sesuai kebutuhan pembangunan pedesaan mereka.
Oleh Kresentia Madina
6 Februari 2025
sosok manusia dan seekor anjing di kejauhan di tengah gurun

Foto: Aleksander Stypczynski di Unsplash.

Pembangunan berkelanjutan dilakukan dengan prinsip tidak meninggalkan seorang pun di belakang, namun di berbagai belahan dunia, masyarakat pedesaan seringkali kesulitan mengakses air, listrik, dan berbagai kebutuhan dasar lainnya. Tantangan-tantangan yang ada seringkali unik, tergantung pada konteks lokal, dan begitu pula dengan solusi yang dibutuhkan. Di Uzbekistan, terdapat proyek bersama yang ditujukan untuk mendukung pembangunan pedesaan. Seperti apa?

Tantangan Pedesaan Uzbekistan

Uzbekistan adalah negara yang terkurung daratan di Asia Tengah dengan populasi sekitar 37 juta jiwa. Hampir setengah populasi tersebut tinggal di daerah pedesaan. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa negara ini telah berhasil mengurangi separuh tingkat kemiskinannya dari 36% pada tahun 2015 menjadi 17% pada tahun 2022. Meskipun terdapat kemajuan yang signifikan, masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan Uzbekistan masih menghadapi banyak kesulitan.

Misalnya, pertumbuhan produksi gandum di Uzbekistan mengakibatkan degradasi lahan, polusi air, dan kerentanan di sektor pertanian. Perempuan pedesaan juga tidak punya kepemilikan untuk mengelola lahan, yang akhirnya menghambat produktivitas pertanian. Selain itu, kaum muda Uzbekistan juga menghadapi kesulitan karena kurangnya keterampilan dan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan.

Perubahan iklim turut memperparah tantangan-tantangan tersebut. Kekeringan dan bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim, ditambah pengelolaan air yang tidak berkelanjutan, telah menyebabkan kelangkaan air. Tanpa intervensi, Uzbekistan akan mengalami kekurangan air sebesar 15 miliar meter kubik pada tahun 2050.

Pembangunan Pedesaan dengan Partisipasi Lokal

Pada tahun 2022, Kementerian Ekonomi dan Keuangan Uzbekistan dan UNDP meluncurkan proyek bersama untuk mengatasi masalah aksesibilitas dan infrastruktur di daerah pedesaan Uzbekistan. Melalui proyek Pembangunan Pedesaan Berkelanjutan, mereka bermaksud meningkatkan akses terhadap listrik, air, layanan kesehatan, dan pendidikan, serta menyediakan perbaikan jalan dan infrastruktur lainnya.

Pada tahap pertama, proyek ini membentuk 40 kelompok Rencana Pengembangan Masyarakat, dengan partisipasi aktif masyarakat lokal. Rencana-rencana ini dijabarkan ke dalam peta jalan pelaksanaan 895 subproyek untuk membangun infrastruktur di empat wilayah.

Salah satu contohnya adalah pemasangan AC propana di pusat kesehatan pedesaan di kawasan Laut Aral, yang telah lama dilanda badai debu akibat mengeringnya danau. Pada saat yang sama, sistem pendingin udara rendah emisi karbon, yang penting dalam konteks krisis iklim yang sedang berlangsung. Sesi pelatihan tentang pemeliharaan AC juga dilakukan untuk mendorong partisipasi dan kelembagaan masyarakat lokal.

Proyek ini juga memfasilitasi sesi pelatihan untuk transformasi digital. “Berkat proyek ini, 54.190 penduduk lokal memperoleh akses digital terhadap layanan pemerintah. Selain itu, delapan sekolah di pedesaan diberikan sumber daya TI (teknologi informasi) baru, termasuk 128 komputer dan papan pintar interaktif, yang membuka peluang baru bagi generasi muda,” kata Akiko Fujii, Perwakilan UNDP di Uzbekistan.

Tidak Meninggalkan Seorang Pun di Belakang

Pada akhir tahun 2024, proyek ini memasuki tahap kedua, yang mencakup 157 komunitas di 21 distrik di tiga wilayah. Sesi pelatihan dilakukan dengan melibatkan perempuan dan orang-orang dengan disabilitas untuk merumuskan tindakan yang sesuai dengan konteks unik setiap komunitas.

Pada akhirnya, pembangunan pedesaan dan masyarakatnya harus berpusat pada pengalaman hidup dan wawasan lokal untuk memastikan kemajuan yang efektif dan bermakna tanpa meninggalkan seorang pun di belakang.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melestarikan Situs Warisan di Tengah Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Strategi Regional Afrika untuk Prioritaskan Layanan Rehabilitasi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur

Continue Reading

Sebelumnya: Upaya Umah Lumba Menyelamatkan dan Memulihkan Lumba-Lumba Sirkus
Berikutnya: IAD berbasis Perhutanan Sosial di Lumajang untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia