Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Data Iklim dan Kesehatan untuk  Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Integrasi data iklim yang berkualitas tinggi dengan data kesehatan sangat penting dalam menciptakan sistem kesehatan yang berketahanan bagi semua.
Oleh Kresentia Madina
4 Oktober 2024
tangan meletakkan stetoskop pada miniatur bola dunia

Foto: Freepik.

Perubahan iklim telah meningkatkan tantangan terhadap sistem kesehatan global, termasuk risiko kematian dan penyebaran penyakit. Hal ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan data iklim dan kesehatan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam sektor kesehatan.

Pengaruh Iklim terhadap Kesehatan Global

Terdapat sekitar 3,6 miliar orang yang tinggal di wilayah yang paling mungkin terkena dampak perubahan iklim. Perubahan iklim dapat meningkatkan risiko kematian, penyakit tidak menular, penyebaran penyakit menular, serta kondisi darurat kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan 250.000 kematian tambahan setiap tahunnya dalam rentang tahun 2030 hingga 2050. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan langsung senilai 2–4 miliar dolar AS pada sektor kesehatan setiap tahunnya pada tahun 2030.

Oleh karena itu, mitigasi risiko iklim dalam sektor kesehatan menjadi sangat penting untuk menghindari dampak yang lebih parah. Hal ini memerlukan integrasi data berkualitas tinggi antara data iklim dan data kesehatan di tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk mencapai pengambilan keputusan yang lebih tepat di sektor kesehatan.

Mengintegrasikan Data Antar Instansi

Hubungan antara iklim dan kesehatan sering ditekankan dalam rencana aksi dan pertemuan global. Topik ini diangkat oleh para pemimpin global dalam COP 28, yang menekankan bahwa dampak krisis terhadap kesehatan semakin parah dan dibutuhkan tindakan segera untuk mengatasinya.

Sementara itu, WHO dan WMO, badan-badan yang bertanggung jawab di bidang kesehatan dan iklim, menyatakan komitmen untuk berkolaborasi dan menjaga sektor kesehatan dari risiko iklim dengan menandatangani Kerangka Kerja Kolaborasi tentang Iklim, Lingkungan dan Kesehatan pada tahun 2018. Dokumen rencana implementasi diterbitkan pada tahun 2023 yang merinci strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Pada September 2024, WHO, WMO, dan organisasi mitra berkumpul di Jenewa, Swiss, untuk membahas kemajuan integrasi data iklim dan kesehatan. Wakil Sekretaris Jenderal WMO Ko Barrett mengatakan, “Dengan menggabungkan keahlian komunitas meteorologi dan komunitas kesehatan, ada potensi yang sangat besar untuk membantu kelompok yang paling rentan.”

Pertemuan tersebut menyerukan peningkatan kolaborasi antara pelaku kesehatan dan meteorologi untuk menciptakan alat pendukung yang kuat dalam pengambilan keputusan. Meskipun WHO dan WMO sudah memiliki beberapa platform dan inisiatif, seperti website ClimaHealth dan Health Data Collaborative, penerapan sistem pendukung keputusan kesehatan berbasis informasi iklim di tingkat lokal dan nasional masih terbatas.

Oleh karena itu, meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas data, serta mencocokkan standar data, dapat menjembatani kesenjangan dalam sistem informasi iklim dan kesehatan.

Sinkronisasi yang Lebih Baik Antara Data Iklim dan Kesehatan

Mitigasi dan adaptasi iklim harus berjalan beriringan dengan upaya untuk menghentikan krisis. Sebagai sektor yang vital, sistem kesehatan global harus siap menghadapi dampak perubahan iklim saat ini dan kemungkinan yang lebih buruk pada tahun-tahun mendatang.

Oleh karena itu, menciptakan sistem yang terintegrasi antara iklim dan kesehatan menjadi hal yang sangat penting. Kesadaran, komitmen, investasi strategis, dan tindakan nyata dari pemerintah dan organisasi di semua tingkatan sangat penting dalam hal ini untuk menciptakan protokol dan infrastruktur standar untuk sistem kesehatan yang berketahanan bagi semua.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melestarikan Situs Warisan di Tengah Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Strategi Regional Afrika untuk Prioritaskan Layanan Rehabilitasi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur

Continue Reading

Sebelumnya: Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu untuk Atasi Kelangkaan Air
Berikutnya: Aktivitas Fisik Penting untuk Jaga Kesehatan, Bagaimana Jika Hanya saat Akhir Pekan?

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia