Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Remediasi Tanah untuk Ketahanan Pangan dan Kesehatan Lingkungan

Menyehatkan kembali tanah yang terkontaminasi oleh pestisida melalui remediasi tanah sangat penting bagi upaya pembangunan berkelanjutan.
Oleh Nazalea Kusuma
22 Juli 2024
rumput kecil di tengah tanah coklat kemerahan

Foto: paul mocan di Unsplash.

Tanah sangat penting dalam kehidupan kita. Lebih dari sekadar pijakan untuk kita berjalan, tanah adalah fondasi dari banyak hal, seperti produksi pangan, pertanian, dan menjadi habitat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sayangnya, degradasi tanah masih menjadi masalah yang terus berlanjut dan merusak sepertiga tanah di dunia. Salah satu penyebabnya adalah polusi, khususnya akibat pestisida seperti yang terjadi di Asia Tengah. Oleh karena itu, remediasi tanah merupakan aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan.

Polusi Pestisida di Asia Tengah

Lebih dari 90% pestisida yang digunakan dalam pertanian konvensional tidak mencapai target. Sebaliknya, pestisida menyebabkan polusi, meracuni tanah dan air, bahkan dalam jangka waktu lama setelah digunakan. Pestisida lama—yang kini sebagian besar sudah dilarang—cenderung terakumulasi dan menimbulkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan manusia, produksi pangan, ekosistem, dan penurunan keanekaragaman hayati.

Sebagai contoh, tanah Uni Soviet mengandung sekitar setengah dari pestisida yang sudah tidak digunakan lagi di dunia. Wilayah ini pernah menjadi pusat pertanian—khususnya kapas—yang penuh dengan penggunaan pestisida dan kelebihan pasokan. Saat ini, sebagian besar lahan yang sangat terkontaminasi berada di Asia Tengah.

“Karena kurangnya pengalaman dan keterampilan dalam lembaga dan pemangku kepentingan yang bertanggung jawab mengelola pestisida dan kesenjangan dalam kerangka hukum di wilayah tersebut, pengelolaan siklus hidup pestisida yang tepat telah diabaikan,” kata Pejabat Pertanian FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) Tania Santivanez.

Proyek Remediasi Tanah

Selain kesehatan lingkungan dan keselamatan manusia, mengembalikan tanah yang terkontaminasi ke kondisi semula juga merupakan kunci produksi pangan dan pertanian berkelanjutan. Remediasi (pemulihan) tanah dapat menjadi jawaban atas persoalan lintas sektoral ini.

Remediasi tanah dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20 ketika industrialisasi mulai mengancam lingkungan. Intinya, remediasi tanah adalah metode yang digunakan untuk ‘membersihkan’ tanah yang terkontaminasi dengan menghilangkan, melumpuhkan, atau mengubah polutan di dalamnya. Bahkan dalam beberapa kasus dimana proses tersebut tidak dapat menghilangkan kontaminan sepenuhnya, remediasi tanah dapat mengurangi risiko bahaya secara signifikan.

Ada berbagai metode remediasi tanah yang dapat diterapkan, tergantung pada skala, luas tanah, iklim, dan lain sebagainya. Di Asia Tengah, pemulihan tanah yang terkontaminasi pestisida merupakan proyek berskala besar. Oleh karena itu, solusinya harus berwawasan ekonomi dan ramah lingkungan.

Contohnya adalah proyek uji coba remediasi tanah selama tiga tahun di Kazakhstan dan Kyrgyzstan. Di bawah GEF (Global Environment Facility) dan FAO, uji coba ini memanfaatkan bioremediasi dan fitoremediasi sebagai solusi skala besar yang lebih berkelanjutan dan hemat biaya untuk tanah dengan polusi ringan. Bioremediasi menggunakan mikroorganisme untuk memecah kontaminan organik di dalam tanah. Sedangkan fitoremediasi memanfaatkan tumbuhan untuk menghilangkan polusi.

Tanah Sehat untuk Pembangunan Berkelanjutan

Tanah yang bersih sangat penting bagi keselamatan manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya. Tanah yang sehat dan kaya nutrisi akan menghasilkan makanan nabati yang berkualitas. Oleh karena itu, pengelolaan tanah berkelanjutan merupakan bagian tak terpisahkan dari ketahanan pangan dan nutrisi. Memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kesehatan tanah tidak dapat diabaikan begitu saja.

Selain solusi skala besar, upaya skala kecil yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lokal juga sangat penting. Komunitas lokal, pemerintah pusat, hingga organisasi internasional dan seluruh pemangku kepentingan terkait, dapat dan harus berkontribusi untuk memastikan tanah yang sehat bagi manusia dan Bumi.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)

Continue Reading

Sebelumnya: Mekanisasi Pertanian Berkelanjutan untuk Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani
Berikutnya: Fase Baru Program Pembelajaran Kelas Awal untuk Anak-anak di Papua

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia