Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

3 Kabar Baik terkait Konservasi Hewan di Berbagai Negara

Konservasi hewan sangat penting untuk keberlangsungan Bumi. Berikut tiga kabar positif dari Inggris, Spanyol, Portugal, dan China.
Oleh Nazalea Kusuma
8 Juli 2024
kupu-kupu di atas bunga

Kupu-kupu fritillary rawa. | Foto: Akbar Nemati di Unsplash.

Dunia tengah menghadapi berbagai masalah lingkungan akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Salah satunya adalah krisis keanekaragaman hayati. Seperti kita tahu, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia saling berkaitan dengan kesehatan Bumi dan spesies lain. Oleh karena itu, para ilmuwan, aktivis, dan banyak pihak lainnya berupaya menghentikan penurunan keanekaragaman hayati. 

Berikut tiga perkembangan positif terkait upaya konservasi hewan di berbagai negara:

  1. Kupu-kupu Marsh Fritillary di South Wales, Britania Raya

Populasi kupu-kupu fritillary rawa (Euphydryas aurinia) di Eropa terus menurun setidaknya dalam 25 tahun terakhir. Penurunan populasi ini berkaitan dengan hilangnya habitatnya, padang rumput berawa dan padang rumput rhôs akibat intensifikasi pertanian.

Pada akhir tahun 2020, Initiative for Nature Conservation Cymru (INCC) menerima izin untuk mengumpulkan 80 kepompong fritillary rawa dari alam untuk dibiakkan dan dipelihara di penangkaran. Ulat tersebut kemudian dilepaskan ke Llantrisant Common. Musim terbang tahun 2022, pada Mei dan Juni, orang-orang menyaksikan kupu-kupu fritillary rawa terbang di atas area tersebut untuk pertama kalinya sejak tahun 1990-an.

Selain staf INCC, relawan dan mahasiswa lokal dari Ysgol Gymraeg Castellau juga berkontribusi dalam proyek ini. Menurut CEO INCC Rob Parry, fase selanjutnya adalah memulihkan lebih banyak habitat alami kupu-kupu.

  1. Lynx Iberia di Spanyol dan Portugal

Lynx Iberia (Lynx pardinus) adalah kucing liar berukuran sedang dari Semenanjung Iberia di Eropa barat daya. Pada abad ke-20, populasinya anjlok karena dianggap hama dan karenanya banyak diburu. Penurunan tajam populasi kelinci—makanan utama mereka—dan hilangnya habitat juga turut menyebabkan status lynx Iberia terancam punah.

Pada tahun 2024, status konservasi IUCN terhadap lynx Iberia resmi ditingkatkan dari Terancam Punah menjadi Rentan. Populasinya meningkat dari 62 ekor lynx Iberia dewasa pada tahun 2001 menjadi 2.021 ekor pada tahun 2023. Sejak tahun 2010, lebih dari 400 ekor di antaranya telah dilepasliarkan ke habitatnya di Spanyol dan Portugal.

Menurut IUCN, “Upaya konservasi terfokus pada peningkatan kelimpahan mangsanya, kelinci Eropa yang terancam punah (Oryctolagus cuniculus), melindungi dan memulihkan semak belukar dan habitat hutan Mediterania, serta mengurangi kematian akibat aktivitas manusia.”

  1. Ikan Mas Telanjang di China

Ikan mas telanjang (Gymnocypris przewalskii) adalah spesies ikan tak bersisik yang endemik di Danau Qinghai di China. Beberapa dekade yang lalu, populasi ikan mas telanjang menurun tajam akibat penangkapan berlebihan ketika penduduk Desa Xinquan berjuang dengan hasil panen yang rendah dan kondisi kehidupan yang buruk. Penurunan populasi ini juga berdampak buruk pada ekosistem danau.

Sebagai upaya konservasi, pemerintah setempat kemudian melarang penangkapan ikan mas telanjang di Danau Qinghai dan sungai-sungai di hulunya sejak tahun 2001. Larangan ini berlaku hingga akhir tahun 2030. Hasilnya, larangan tersebut membuat populasi ikan mas telanjang di Danau Qinghai meningkat secara masif. Dari sekitar 2.500 ton pada tahun 2002, Danau Qinghai kini mencadangkan sekitar 120.000 ton ikan mas telanjang pada tahun 2023. Selain itu, perjalanan migrasi ikan mas telanjang menjadi pemandangan yang menarik untuk dilihat, sehingga meningkatkan pariwisata di daerah Gangca.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)

Continue Reading

Sebelumnya: PMA Pendidikan ‘Widyalaya’ untuk Tingkatkan Akses dan Inklusivitas Pendidikan
Berikutnya: Mama Bambu: Peran Perempuan dalam Merawat Lingkungan di Flores

Lihat Konten GNA Lainnya

pemandangan terasering dari kafe Jangan Sekadar Jual Pemandangan: Mewujudkan Agrowisata Regeneratif di Desa-Desa Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Jangan Sekadar Jual Pemandangan: Mewujudkan Agrowisata Regeneratif di Desa-Desa Indonesia

Oleh Sofian Junaidi Anom
19 September 2025
kantor pelayanan publik dengan beberapa pengunjung yang mengantri di tempat duduk. GovTech AI dan Transformasi Digital di Sektor Pelayanan Publik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

GovTech AI dan Transformasi Digital di Sektor Pelayanan Publik

Oleh Seftyana Khairunisa
19 September 2025
padang rumput berwarna coklat di bawah langit biru Menilik Risiko Iklim di Australia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menilik Risiko Iklim di Australia

Oleh Kresentia Madina
19 September 2025
Beberapa perempuan Mollo sedang menenun Bagaimana Masyarakat Adat Mollo Hadapi Krisis Iklim dan Dampak Pertambangan
  • GNA Knowledge Hub
  • Wawancara

Bagaimana Masyarakat Adat Mollo Hadapi Krisis Iklim dan Dampak Pertambangan

Oleh Andi Batara
18 September 2025
Seorang penyandang disabilitas di kursi roda sedang memegang bola basket di lapangan. Olahraga Inklusif sebagai Jalan Pemenuhan Hak dan Pemberdayaan Difabel
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Olahraga Inklusif sebagai Jalan Pemenuhan Hak dan Pemberdayaan Difabel

Oleh Attiatul Noor
18 September 2025
alat-alat makeup di dalam wadah Fast-Beauty dan Dampaknya yang Kompleks
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Fast-Beauty dan Dampaknya yang Kompleks

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
17 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia