Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Ironi Pemusnahan Satwa Liar di Namibia untuk Atasi Masalah Kekeringan

Namibia melakukan pemusnahan satwa liar untuk mengatasi masalah kekeringan.
Oleh Kresentia Madina
13 September 2024
lima ekor rusa di tengah gurun

Foto: Arne Smith di Unsplash.

Kekeringan menyebabkan berbagai dampak buruk bagi kehidupan manusia, termasuk kelangkaan air, kelaparan akut, dan kerawanan pangan. Di Namibia, pemerintah setempat melakukan pemusnahan satwa liar sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah kekeringan.

Kekeringan di Namibia dan Dampak yang Ditimbulkan

Pada Mei 2024, Pemerintah Namibia mengumumkan Keadaan Darurat karena kekeringan yang terus berlanjut di seluruh penjuru negeri. Climate Watch dari Badan Meteorologi Namibia mencatat curah hujan di bawah normal sepanjang musim hujan 2023–2024. Hal ini diperparah oleh kekeringan akibat El Niño yang dialami oleh beberapa negara di Afrika Selatan.

Kondisi ini menimbulkan dampak buruk terhadap penduduk Namibia, yang sebagian besar bergantung pada pertanian tadah hujan. Analisis menunjukkan bahwa dari Juli hingga September 2024, 1,15 juta orang di Namibia mengalami kelaparan akut. Mereka adalah kelompok yang dianggap terpinggirkan dalam masyarakat, termasuk perempuan dan anak-anak, dan seringkali tidak memiliki dokumen legal untuk mendapatkan bantuan sosial.

Pemusnahan Satwa Liar

Pemerintah Namibia telah menerapkan intervensi untuk mengatasi kekeringan dengan bantuan makanan, dukungan ternak, dan program penyediaan air. Presiden Namibia juga meminta bantuan dari Komunitas Pembangunan Afrika Selatan dan pemangku kepentingan internasional untuk menjembatani kesenjangan pendanaan untuk program bantuan sosial.

Dalam keadaan putus asa, pemerintah Namibia lantas mengumumkan rencana pemusnahan satwa liar sebagai salah satu program bantuan pada akhir Agustus 2024. Pemusnahan yang dimaksud di sini adalah pengurangan populasi satwa liar dengan pembantaian selektif. Mengingat kekeringan telah memperburuk kelangkaan air, pemusnahan ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada pasokan air dan penggembalaan serta untuk suplai daging bagi orang-orang yang mengalami kelaparan.

Melalui keterangan Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pariwisata, pemerintah Namibia berencana menyumbangkan total 723 ekor satwa liar yang terdiri dari 30 ekor kuda nil, 60 ekor kerbau, 50 ekor impala, 100 ekor rusa kutub biru, 300 ekor zebra, 83 ekor gajah, dan 100 ekor eland. Hewan-hewan ini diambil dari taman nasional dan kawasan komunal dengan jumlah hewan buruan yang lestari.

Hingga 26 Agustus 2024, 56.875 kilogram daging dari 157 hewan liar telah terkumpul melalui pemusnahan satwa liar. 

Dunia Harus Bersatu

Pemusnahan satwa liar di Namibia mendapat tanggapan beragam, terutama dari para pegiat konservasi internasional dan organisasi hewan, yang menyatakan keprihatinan atas kemungkinan dampak buruk terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem di negara tersebut. Di sisi lain, pemerintah Namibia dan organisasi lokal memandang pemusnahan ini sebagai bentuk penanganan kekeringan yang tepat, mengingat tindakan tersebut dilakukan dengan prosedur yang memadai.

Apa yang terjadi di Namibia menunjukkan bahwa dunia harus bersatu untuk memastikan kelangsungan hidup manusia dan kelestarian alam tanpa harus ada yang dikorbankan.

Editor: Nazalea Kusuma 

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mempromosikan Koneksi Sosial sebagai Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    UKRI Danai Enam Proyek untuk Atasi Kerawanan Pangan di Inggris Raya
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    ASEAN dan Inggris Luncurkan Kemitraan untuk Ketahanan Kesehatan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi

Continue Reading

Sebelumnya: Nasib Buruh Industri Nikel di Tengah Ambisi Hilirisasi
Berikutnya: Meningkatkan Implementasi Pendidikan Kebencanaan

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

Sekelompok laki-laki muda berfoto bersama seorang ibu di depan sebuah rumah. Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh

Oleh Naufal Akram
25 Agustus 2025
buku terbuka Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan

Oleh Yanto Pratiknyo
25 Agustus 2025
kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia