Laporan ESG Grab 2021: Tinjauan Kinerja dan Komitmen Keberlanjutan Baru
Di Asia Tenggara, Grab merupakan nama merek untuk aplikasi mobile yang beroperasi di delapan negara. Grab Holdings Inc. menawarkan jasa Mobilitas, Pengantaran, Layanan Keuangan, serta Wirausaha dan Inisiatif. Kendati belum mencapai profit, Grab terus bertumbuh bersamaan dengan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan, sebagaimana tertuang dalam Laporan ESG Grab 2021.
Laporan ESG Grab
Karena masyarakat semakin sadar akan keberlanjutan, bisnis pun mulai mengklaim komitmen mereka terhadap pembangunan berkelanjutan. Sayangnya, sebagian besar klaim ini hanya basa-basi, greenwashing (bagai mulut satu lidah bercabang dalam mencitrakan perusahaan sebagai ramah lingkungan, -penerjemah). Laporan ESG adalah cara bagi organisasi untuk menunjukkan transparansi dan pertanggungjawaban klaim mereka.
Tahun lalu, Grab menyatakan komitmen mereka terhadap keberlanjutan dalam laporan ESG mereka yang pertama. Perusahaan tersebut baru-baru ini mengeluarkan Laporan ESG Grab 2021, mengungkapkan data kinerja sejak Januari hingga Desember 2021 serta mengumumkan target baru mereka untuk masa depan.
Pokok-pokok Laporan Grab dari 2021
Berdasarkan laporan tersebut, Grab telah bertransformasi dari klaim mereka sebagai ‘double bottom line company’ (perusahaan garis bawah ganda yang mengukur kesuksesan dengan dua kriteria, -penerjemah) menjadi perusahaan triple bottom line (konsep bisnis berkelanjutan di mana perusahaan mengukur kesuksesan dengan tiga kriteria, -penerjemah). Grab berupaya untuk memastikan bahwa keberhasilan mereka sebagai perusahaan tercermin secara positif pada masyarakat dan planet bumi.
Infografis ini menyoroti kinerja perusahaan yang berkaitan dengan pandemi COVID-19 dan tiga pilar kunci Grab:
- Menciptakan dampak sosial yang positif bagi konsumen, mitra-driver, dan mitra-pedagang.
- Memastikan keberlanjutan jangka panjang dengan melindungi lingkungan.
- Menjunjung tinggi praktik bisnis yang bertanggungjawab melalui struktur tata kelola yang kuat.
Sebagai tambahan, Grab menggarisbawahi komitmen mereka terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menandatangani United Nations Global Compact (UNGC) dan United Nations Women’s Empowerment Principles (WEPs) pada 2021.
Kerangka kerja berkelanjutan Grab berdasarkan pada tiga pilar kunci yang disebutkan itu.
Grab yang Inklusif, untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Selain kinerja dan data perusahaan dari tahun lalu, Laporan ESG Grab 2021 juga memaparkan komitmen dan rencana baru ESG. Karena pertumbuhan pesat perusahaan, Grab pun berupaya untuk menyatakan tujuan yang lebih berani dalam mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Sepertinya, hal inilah yang mendorong Grab untuk memperbaiki dampak mereka bagi masyarakat dengan lebih baik lagi.
Anthony Tan, Co-Founder dan Group Chief Executive Officer Grab, berkata, “Kami harus menghadapi dua kenyataan penting dalam pertumbuhan ekonomi digital yang pesat. Pertama, akses yang tidak merata dalam hal peluang, dan kedua, akselerasi dalam hal perubahan iklim. Inilah sebabnya kami memfokuskan sasaran ESG kami dengan mendorong pertumbuhan inklusif dan mengelola jejak lingkungan ekosistem kita dengan cermat.”
Berdasarkan Laporan ESG 2021 ini, target ESG Grab yang baru adalah:
- Menggandakan jumlah individu terpinggirkan untuk memperoleh penghasilan dengan platform Grab pada 2025.
Saat ini ada lebih 2,100 orang penyandang disabilitas yang bekerja dengan Grab atau di Grab. Lebih jauh lagi, pada 2021, Grab menandatangani kontrak dua tahun dengan lembaga layanan sosial ASPN Singapura untuk mempersiapkan para pelajar dengan disabilitas intelektual ringan dengan memberi kesempatan pendidikan kejuruan, menargetkan sekitar 400 pelajar.
- Meningkatkan persentase kepemimpinan perempuan sampai 40% pada 2030.
Jumlah saat ini adalah 34% perempuan berada dalam posisi kepemimpinan, dengan indeks kesetaraan upah gender 0,98 secara keseluruhan. Grab memiliki tiga kelompok sumber daya karyawan, salah satunya adalah Women at Grab. Perusahaan tersebut ingin menggandakan jumlah kelompok sumber daya karyawan pada tahun 2025.
Mencapai netralitas karbon pada 2040
Tujuan ini terutama berfokus pada transisi kendaraan beremisi rendah melalui kemitraan dengan pemerintah dan para pelaku industri. Strategi tersebut juga mencakup peningkatan penggunaan energi terbarukan bagi seluruh aset Grab, mengembangkan praktik bisnis dan teknologi berkelanjutan, maupun menghindari penggunaan karbon berkualitas tinggi dan program penghapusan emisi residu.
Editor: Abul Muamar
Penerjemah: Gayatri W.M
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Ia adalah seorang penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif berpengalaman dengan portofolio selama hampir satu dekade.